Saturday, 24 May 2025

PERAN ORANG TUA DALAM PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN DARING DI MI AN-NAJIHAH BABUSSALAM MADIUN

 


 

PERAN ORANG TUA DALAM PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN DARING DI MI AN-NAJIHAH BABUSSALAM MADIUN

 

TESIS

 

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Pendidikan Dasar

 

 

Oleh

Larassati

Q200190001

 

 

MAGISTER PENDIDIKAN DASAR

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN 202





 

________________________________________________________________

 Motto

 

وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِه
"Barang siapa yang bersungguh sungguh, sesungguhnya kesungguhan tersebut untuk kebaikan dirinya sendiri" (Qs. Al-Ankabut: 6)

 

 

 

 


Persembahan 

Dengan hidayah serta rahmat Allah akhirnya thesis ini selesai dengan tepat waktu dan saya persembahkan thesis ini untuk :

1.    Thesis ini saya persembahkan untuk ayah dan ibu yang telah mengisi dunia saya dengan begitu banyak kebahagiaan sehingga seumur hidup tidak cukup untuk menikmati semuanya. Terima kasih atas semua cinta yang telah ayah dan ibu berikan kepada saya. Segala perjuangan saya hingga titik ini saya persembahkan pada dua orang paling berharga dalam hidup saya. Hidup menjadi begitu mudah dan lancar ketika kita memiliki orang tua yang lebih memahami kita dari pada diri kita sendiri. Terima kasih telah menjadi orang tua yang sempurna.

2.    Suami tercinta mas Dzikri Annahyan yang kini menjadi salah satu support system bagi saya pribadi dan menjadi salah satu alasan terkuat saya untuk menyelesaikan tugas thesis.

3.    Dosen Pembimbing saya yakni ibu Choiriyah Widyasari dan ibu Murfiah Dewi Wulandari yang semangat membimbing saya dalam proses pengerjaan thesis sampai akhirnya selesai tepat waktu.

4.    Teman kelas mas rais, mas zona, mas arif, mbak putri dan mbak meyda yang setiap hari mensupport saya dalam pengerjaan thesis ini.

 ______

 

ABSTRAK

Larassati. 2021 “Peran Orang Tua Dalam Pendampingan Pembelajaran Daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun”. Tesis. Program Studi Magister Pendidikan Dasar. Sekolah Pascasarjana. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pembimbing I Dr. Choiriyah Widyasari, S.Psi., M.Psi., Pembimbing II Dr. Murfiah Dewi Wulandari, S.Psi., M.psi

Dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran menjadi sangat penting. Hal tersebut dikarenakan pembelajaran yang seharusnya berada di sekolah dialihkan dirumah. Dari permaslahan ini, maka peneliti mengadakan penelitian yang sedemikian rupa dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran daring era pandemic covid-19 di MI An-Najihah Babussalam Madiun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang prosedur pemecahan masalahnya berdasarkan subjek/objek penelitian yang didengar dan dilihat berdasarkan fakta. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan ditemukan hasil bahwa terdapat beberapa wali murid yang mempunyai cara yang berbeda-beda dalam membimbing putra putrinya untuk belajar selama pandemi berlangsung. Peran Orang Tua dalam pendampingan persiapan pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun sudah mendekati taraf  maksimal terhadap anak-anak mereka. Ada tipe orang tua yang selalu mendidiknya untuk mandiri dalam persiapan, proses dan penilaian pembelajarannya, ada yang selalu dituntun dan ada juga yang selalu disiapkan oleh orang tua. Jadi setiap orang mempunyai karakter yang berbeda-beda dalam menyikapi anak saat persiapan, proses dan penilaian pembelajaran daring. Fenomena tersebut tidak dapat dipungkiri, karena setiap orang tua memiliki caranya masing-masing dalam menyikapi dan membimbing anaknya selama pembelajaran daring berlangsung.

Kata kunci: Peran Orang Tua, Pendampingan Pembelajaran Daring, Era Pandemi.





ABSTRACT

Larassati. 2021 "The Role of Parents in Online Learning Assistance at MI An-Najihah Babussalam Madiun". Thesis. Master of Basic Education Study Program. Graduate School. Muhammadiyah Surakarta university. Advisor I Dr. Choiriyah Widyasari, S.Psi., M.Psi., Advisor II Dr. Murfiah Dewi Wulandari, S.Psi., M.psi

In the current pandemic conditions, the role and function of parents in mentoring learning becomes very important. This is because learning that should be at school is diverted at home. From this problem, the researchers conducted research in such a way with the aim of knowing how the role and function of parents in the online learning process in the COVID-19 pandemic era at MI An-Najihah Babussalam Madiun. The research method used is a descriptive qualitative method whose problem-solving procedures are based on the research subject/object that is heard and seen based on the facts. Based on the research that has been carried out, it was found that there were several parents who had different ways of guiding their sons and daughters to study during the pandemic. The role and function of parents in the preparation of online learning at MI An-Najihah Babussalam Madiun has approached the maximum level for their children. There are types of parents who always educate them to be independent in their preparation, process and assessment of learning, some are always guided and some are always prepared by parents. So everyone has a different character in dealing with children during the preparation, process and assessment of online learning. This phenomenon cannot be denied, because every parent has their own way of addressing and guiding their children during online learning.

Keywords: Role of Parents, Online Learning, Pandemic Era.

 

 

PRAKATA

 

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, Yang telah melimpahkan rahmat-Nya, berkat karunia dan kehendak-Nya, Peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul Peran Dan Fungsi Orang Tua Dalam Pembelajaran Daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun”. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Proggram Studi Magister Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini. Ucapan terimakasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing : Dr. Choiriyah Widyasari, S.Psi., M.Psi (Pembimbing I) dan Dr. Murfiah Dewi Wulandari, S.Psi., M.Psi (Pembimbing II).

Ucapan terimakasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang telah membantu selama proses penyelesian studi, diantaranya :

1.      Direktur Sekolah Pascasarjana UMS, yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama Pendidikan, Penelitian dan Penulisan Tesis ini.

2.      Ketua Program Studi Magister Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana UMS yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini.

3.      Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Pendidikan Sekolah Pascasarjana UMS yang telah banyak memberikan Bimbingan dan Ilmu kepada peneliti selama menempuh Pendidikan.

4.      Kepala Sekolah MI An-Najihah Babussalam Madiun Ust. Arif Fatqurrahman, S.HI., M.Pd.

5.      Staff Pendidik dan Pembimbing MI An-Najihah Babussalam Madiun.

 

Peneliti sadar bahwa dalam tesis ini mungkin masih terdapat kekurangan, baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi bagi

pengembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, 21 Januari 2022

 
 

Larassati

Q200190001

 

 

 ____________

DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………………………………..  i

LEMBAR SUSUNAN PENGUJI ………………………………….……............  ii

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN PROPOSAL TESIS ………..…..…...........  iii

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN TESIS …….……………………………...  iv

NOTA PEMBIMBING 1 …….…………….…………………………………. .  v

NOTA PEMBIMBING 2 ………………………………………………………  vi

PERNYATAAN KEASLIAN …………...…………………………………….  vii

MOTTO… ………………….………………………………..………………..  viii

ABSTRAK …….. …………………………………………………..….……......  x

PRAKATA ……...……………/……………………………………….……….  xii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… xiv

BAB I PENDAHULUAN.. 1

A.   Latar Belakang Masalah. 1

B.    Rumusan Masalah. 3

1.    Bagaimana peran Orang Tua dalam Persiapan pendampingan pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun?. 3

2.    Bagaimana peran Orang Tua dalam Proses pendampingan pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun?. 3

3.    Bagaimana peran Orang Tua dalam menyikapi hasil penilaian pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun?. 3

C.    Tujuan Masalah. 3

D.   Manfaat Penelitian (teoritis dan praktis) 4

BAB II  TINJAUAN PUSTAKA.. 5

A.   Penelitian Terdahulu yang Relevan. 5

B.    Kajian Teori 6

1.     Pengertian peran Orang Tua. 6

3.     Pengertian Pembelajaran. 10

4.     Pembelajaran Daring. 16

BAB III  METODE PENELITIAN.. 18

A.   Jenis dan Desain Penelitian. 18

B.    Tempat dan Waktu Penelitian. 18

C.    Data dan Sumber Data. 18

D.   Kehadiran Peneliti 19

E.    Teknik Pengumpulan Data. 19

F.    Keabsahan data. 19

G.   Teknik analisis data. 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. 23

A.    Gambaran Umum Lokasi Penelitian. 23

1.     Letak Geografis dan Kondisi Sekolah MI An-Najihah Babussalam Madiun  23

2.     Struktur Organisasi MI An-Najihah Babussalam.. 27

3.     Keadaan Guru MI An-Najihah Babussalam.. 28

4.     Keadaan Peserta Didik MI An-Najihah Babussalam.. 29

5.     Keadaan Sarana Dan Prasarana MI An-Najihah Babussalam Madiun. 30

6.     Kegiatan Khusus di MI An-Najihah Babussalam.. 32

B.     Penyajian Data. 32

1.     Deskripsi data tentang Peran Orang Tua dalam Persiapan Pendampingan Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun. 32

2.     Deskripsi data tentang Peran Orang Tua dalam Proses Pendampingan Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun. 35

3.     Deskripsi data tentang Peran Orang Tua dalam Menyikapi Hasil Penilaian Pendampingan Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun. 38

C.     Pembahasan Dan Hasil Temuan. 39

1.     Persiapan Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun. 40

2.     Proses Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun. 42

3.     Penilaian Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun. 45

BAB V PENUTUP. 47

A.   Kesimpulan. 47

B.    Implikasi 49

C.    Saran. 49

DAFTAR PUSTAKA.. 50

LAMPIRAN-LAMPIRAN.. 53

a.     Lampiran 1. 53

b.    Lampiran 2. 73

c.     Lampiran 3. 77

JADWAL OBSERVASI. 82

TRANSKIP OBSERVASI. 88

Tanggapan Pengamat: 88

TRANSKIP OBSERVASI. 90

TRANSKIP OBSERVASI. 93

Tanggapan Pengamat: 93

TRANSKIP OBSERVASI. 94

Tanggapan Pengamat: 95

TRANSKIP OBSERVASI. 96

Tanggapan Pengamat: 97

 

 

 

DAFTAR TABEL

 

Tabel 1.1 Model Analisis Data Interaktif Miles dan Huberman ………… 21

Tabel 2.1 Keadaan Peserta Didik MI An-Najihah Babussalam…………. 28

Tabel 3.1 Sarana dan Prasarana MI An-Najihah Babussalam…………… 29

 

 

A.       Latar Belakang Masalah

Salah satu upaya orang tua dalam memberikan Pendidikan bagi anak dalam keluarga di era digital seperti sekarang adalah dengan memberikan pendampingan dalam penggunaan media teknologi bagi anak (Maulidia, 2020). Keluarga merupakan pondasi pertama pendidikan bagi anak, peran dan fungsinya sangatlah dibutuhkan oleh anak. Keluarga merupakan landasan unit kerja sama sosial yang melibatkan orang tua yakni ayah dan ibu, dimana mereka bekerja sama untuk mendidik anak-anaknya. Keberhasilan dalam mendidiknya bergantung pada  perilaku dan perlakuan orang tuanya. Orang tua adalah sosok orang tua yang intensitas pertemuannya paling intens dengan anak, sehingga pendampingan orangtua sangat dibutuhkan sebagai koordinasi guru dengan orangtua ketika anak belajar dari rumah (Epstein & becker, 2018).

keluarga adalah beberapa individu yang tergabung dalam satu rumah tangga yang disebabkan oleh hubungan darah, ikatan perkawinan, serta beberapa hal lainnya (Lili, 2020). Peran orang tua dalam lingkungan keluarga akan berpengaruh pada pola pikir dan orientasi Pendidikan anak (Purwanto, 1995). Jadi, secara umum makna keluarga selalu menjadi tempat singgah pertama guna menumbuhkan rasa kasih sayang, mengatasi masalah-masalah, serta menjadikan karakter masing-masing diri individu dalam keluarga

Peran orang tua sangat dibutuhkan guna menyampaikan edukasi pada anak yang belum mampu memahami dan mengerti perihal kejadian pandemi yang sedang mewabah pada Indonesia ini supaya anak tetap berdiam diri dirumah agar tidak tertular serta menularkan wabah pandemi ini. Maka dari itu status orang tua sangat berperan penting pada situasi pandemic ini karena orang tua mempunyai status kedudukan yang mendasar dalam lingkungan keluarga. berdasarkan paparan diatas, dalam penelitian ini perlu mengadakan penelitian guna mengetahui bagaimana peran orang tua dalam membimbing serta mendidik anak selama diadakan pembelajaran di tempat tinggal masing-masing guna memutus rantai penyebaran Covid-19.

sejak virus Corona menyebar di Indonesia pada awal maret, menyebabkan pemerintah segera melakukan tindakan tegas untuk mencegah penyebaran yang lebih luas. Karna pada masalah ini, penyakit yang ditimbulkan oleh virus Corona dapat menyebar sangat cepat serta sudah banyak memakan korban jiwa di berbagai negara, sehingga pemerintah melakukan banyak sekali upaya untuk mencegah penyebaran yang sangat luas, di mana salah  satunya ialah dengan menerapkan pembelajaran jarak jauh, baik dari taraf dasar hingga taraf perguruan tinggi. dalam pelaksanaan KBM guru serta tenaga pendidik yang lain harus mencoba serta memanfaatkan beberapa fasilitas ilmu teknologi untuk menyelesaikan problem KBM yang tidak boleh tatap muka dalam pembelajaran. Maka dengan cara jarak jauh atau melalui media lah seorang guru memberikan materi dan  tugas pelajaran.

Akan tetapi hal tadi tidaklah mudah bagi guru karena ada banyak problem pada saat pelaksanaan KBM, diantaranya seperti kuota dan  frekuwensi jaringan yang tidak memadai, bahkan ada dari beberapa pelajar yang tidak memiliki Hp yang baik untuk belajar bahkan ada yang tidak punya Hp. Jadi, hal inilah yang menyebabkan materi pembelajaran tidak tersampaikan dengan sempurna, sehingga banyak anak didik yang kurang mengerti, memahami serta  merasa tidak terbimbing dengan kondusif dalam memahami pelajaran yang diberikan guru melalui media jaringan.

Oleh sebab itu, dibutuhkan peran orang tua menjadi pengganti pengajar pada tempat tinggal  dalam membimbing anaknya selama proses pembelajaran jarak jauh. menurut paparan Winingsih (2020) dalam penelitian ini peneliti menemukan permasalahan yaitu adanya wali murid yang masih cenderung mengabaikan pendampingan dalam  pembelajaran. terdapat empat peran orang tua selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diantaranya: 1)Orang tua memiliki peran sekaligus mengganti status menjadi guru di lingkungan keluarga, di mana orang tua bisa membimbing serta mendidik anaknya dalam proses belajar di rumah. 2)Status orang tua menjadi fasilitator yang mana orang tua menjadi wahana dan  sarana prasarana bagi anaknya pada saat melaksanakan pembelajaran jarak jauh berlangsung. 3)Status orang tua sebagai motivator bahwa orang tua harus bisa memberikan semangat dan suport pada anak dalam proses pelaksanaan pembelajaran, sebagai wujud hasilnya anak bisa memiliki jiwa semangat untuk belajar dilingkungan keluarga sehingga bisa memperoleh prestasi yang diinginkan. 4) Orang tua menjadi dampak atau director.

B.       Rumusan Masalah

1.    Bagaimana peran Orang Tua dalam Persiapan pendampingan pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun?

2.    Bagaimana peran Orang Tua dalam Proses pendampingan pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun?

3.    Bagaimana peran Orang Tua dalam menyikapi hasil penilaian pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun?

C.    Tujuan Masalah

1.      Mendeskripsikan dan menganalisis tentang bagaimana peran orang tua dalam persiapan pembelajaran daring

2.      Mendeskripsikan dan menganalisis tentang bagaimana peran orang tua dalam proses pembelajaran daring

3.      Mendeskripsikan dan menganalisis tentang bagaimana peran orang tua dalam menyikapi hasil penilaian pembelajaran daring

D.   Manfaat Penelitian (teoritis dan praktis)

Penelitian ini diharapkan bisa menyampaikan manfaat serta nilai guna baik bagi eksklusif peneliti maupun bagi masyarakat luas. Sehingga dalam penelitian ini bisa memberikan beberapa manfaat secara teoritis dan  mudah, di antaranya yaitu:

1.    Secara teoritis, akibat dari penelitian ini diharapkan mampu menyampaikan sumbangan keilmuan pada global pendidikan. Wujudnya adalah dengan menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang peran dan Fungsi orang tua dalam pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam.

2.    Secara Praktis,, semoga hasil penelitian ini bisa memberikan manfaat bagi beberapa pihak yang diantaranya berikut:

a.     Sekolah kawasan penelitian, diharapkan penelitian ini mampu menjadi acum primer bagi pihak sekolah untuk memberikan pedoman pendampingan belajar pada orang tua.

b.    Pemerintah, kegunaannya adalah agar sekiranya penelitian ini bisa menjadi acuan bagi kementerian untuk lebih mengambangkan pola training pendidikan keluarga.

c.     Orang tua, tentunya akibat penelitian ini akan bermanfaat bagi orang tua dengan menjadikannya acuan dalam pendampingan proses pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam.

 

 

 


 

A.      Penelitian Terdahulu yang Relevan

1.      Dari penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah pada jurnal nasional yang dilaksanakan oleh Agustien Lilawati Jurnal Obsesi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Universitas Muhammadiyah Gresik yang berjudul peran Orang Tua dalam Mendukung kegiatan Belajar di rumah pada Masa Pandemi. dari hasil penelitiannya menyebutkan serta menandakan bahwa : (1)peran orang tua terhadap penerapan pembelajaran pada rumah di masa pandemic dalam mendidik anak mencakup pendampingan serta motivator (2) akibat peran orang tua terhadap di masa pandemic pada RA Team cendekia Surabaya, orangtua memfasilitasi keterlibatan aktivitas pembelajaran pada pendidikan anak usia dini pada forum tersebut.

2.      Dari penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah pada jurnal pendidikan luar sekolah oleh Lili Dasa Putri Universitas Negeri Padang menggunakan judul Optimalisasi Fungsi Edukasi keluarga di Masa Pandemi Covid-19. dari hasil penelitiannya menyebutkan serta mengambarkan bahwa : orang tua adalah role contoh bagi anak, yang harus bisa memotivasi dan  menyampaikan contoh cara belajar yang baik dan  mampu mengerjakan tugas terkait pelajaran yang diberikan sekolah di sisi lain orang tua juga harus bisa menyeimbangi pelaksanaan atau tugas-tugas lain yaitu bermain bersama anak, menafkahi keluarga, melakukan pengawasan pada anggota keluarga, memastikan kesehatan anggota keluarga dan  lain-lainnya tanpa mengabaikan pelaksanaan tugas sebagai fungsi edukasi bagi anak.

B.       Kajian Teori

1.    Pengertian peran Orang Tua

Keluarga adalah beberapa individu yang ter-gabung dalam satu rumah tangga yang sama karena hubungan darah, ikatan perkawinan, dan hal-hal lainnya. (Lili, 2020). Sedangkan menurut Lestari, (2012) bahwa keluarga dilihat dari fungsinya yakni memiliki tugas dan fungsi perawatan, dukungan emosi dan materi, serta pemenuhan peranan tertentu.

Maka dari banyaknya peran orang tua dalam sebuah keluarga pasti akan memberikan dampak kepada anak dan keluarga. Selanjutnya dikatakan juga bahwa pengasuhan orang tua terhadap anaknya dapat berpengaruh terhadap pembentukan karakter dan perilaku anak itu sendiri Candra.et al. (2013) Keluarga sebagai lembaga pertama yang berperan memberikan pendidikan atau edukasi pada anak dalam keluarga (Puspitawati, 2018 : 136).

 Dalam hal ini terdapat fungsi keluarga yang salah satunya adalah fungsi sosialisasi dan Pendidikan sehingga keluarga berperan memberikan pendidikan, pengajaran serta mendidik keturunan sesuai fase perkembangannya, sehingga hal ini dapat mencapai tujuan untuk mencetak generasi yang berkwalitas di lingkungan dan kehidupan dimasa mendatang.

Hal ini didukung juga oleh (Hyoscyamina, 2011) yang mengatakan bahwa keluarga pada dasarnya dalam forum pertama untuk memberikan pendidikan kepada anggota keluarganya. Pendidikan pertama dan yang paling utama bagi anak yang berawal sejak anak berada pada Kawasan lingkungan keluarga, yang secara khusus banyak didominasi oleh peran seorang ibu.

Menurut Fuad Ihsan fungsi lembaga pendidikan keluarga, yaitu keluarga merupakan pengalaman pertama bagi anak-anak. (Ihsan 2001:18) sehingga pendidikan didalam lingkungan keluarga dapat menjamin tingkat emosional sebuah anak untuk bisa tumbuh dan berkembang didalalam lingkungannya. Dari hal itulah yang akan menumbuhkan dalam diri anak sikap tolong-menolong, tenggang rasa untuk mewujudkan sebuah keluarga yang damai dan sejahtera.

Pada sebuah pembelajaran yang dilaksanakan anak dan orang tua di lingkungan keluarga merupakan upaya untuk memperkuat jalinan kekeluargaan antara anak dan orang tua. karena Peran orang tua itu sendiri merupakan sebuah tanggung jawab selaku motivator utama pada anak. Dalam pembelajaran anak yang terjadi dilingkungan keluarga dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu pada anak,  maka dari itu orang tua tentu menjadi sosok pengajar serta pendidik yang mampu memberikan memotivasi pada anak dirumah.

 Dalam memberikan kegiatan anak dilingkungan keluarga, orang tua sangat berperan penting sebagai pendidik utama, maka kegiatan yang diberikan pada anak harus disesuaikan dengan tingkat perkembangannya. Jadi, bagi orang tua berkolaborasi dengan guru sekolah sangat dibutuhkan dalam memberikan kegiatan pembelajaran, sedangkan status orang tua sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran dirumah.

Orang tua sebagai guru yakni memiliki tugas mendidik dan memberikan pengajaran kepada anak-anaknya. Maka dari itu orang tua diharuskan untuk bersikap lebih sabar dalam membimbing serta memberikan pengajaran kepada anak sebagaimana tugas guru di sekolah. sehingga antara guru sekolah dan orang tua dapat saling melengkapi dan sangat membantu menyelesaikan berbagai masalah atau kesulitan yang dinaungi anak baik dilingkungan sekolah  maupun dilingkungan rumah.

Seperti yang diungkapkan oleh Zahrok, S, dan Suarmini, 2018. Bahwa Keluarga Berperan penting dalam menanamkan kebiasaan dan pola tingkah laku, serta menanamkan nilai, agama, dan moral sesuai dengan usia dan kultur di keluarganya. Dalam wahana keluarga, orang tua terutama ayah sebagai kepala keluarga dengan bantuan keluarganya harus mampu mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sebuah keluarga. (Ki Hajar Dewantara, 1961: 250)

 Berati hal diatas dapat di aktualisasikan seperti memberikan bimbingan, sebuah ajakan, pemberian contoh kepada anak, kadang panismen atau sanksi yang khas dalam sebuah keluarga juga sangat dibutuhkan, yakni dalam hal kerumah tanggaan, pelajaran, keagamaan maupun panismen kemasyarakatan yang lain.

Menurut Ki Hajar Dewantara sebuah keluarga merupakan suatu kumpulan individu yang memiliki rasa pengabdian tanpa pamrih, demi kepentingan semua individu yang bernaung didalam lingkungan keluarga. Maka dari itu, begitu pentingnya keluarga pada kehidupan manusia bagi individu maupun sekelompok orang. Keluarga Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. (Selo  Soemardjan: 1962)

Jadi, dalam sebuah keluarga harus berusaha menyediakan kebutuhan anak baik secara biologis maupun psikologis, serta memberikan perawatan dan mendidiknya. Karena yang diharapkan Keluarga anak mampu menghasilkan insan yang tumbuh menjadi pribadi yang berdedikasi sesuai apa yang telah diberikan guru ke anak, serta mampu hidup dimasyarakat kelak serta bisa menerima dan mewarisi nilai kehidupan dan kebudayaan yang telah diajarkan. Selain itu Keluarga bisa dikatakan sebagai kelompok inti dalam pendidikan, karena keluarga merupakan sebuah masyarakat yang mempunyai pendidikan pertama yang bersifat alamiyah. Didalam lingkungan ini anak dipersiapkan untuk menjalani fase-fase perkembangannya untuk bekal ketika memasuki dunia masa depan serta seluruh isi kebudayaan.

 

2.    Orang Tua dalam Pendampingan Belajar.

Hamalik (dalam Haling, 2006:2) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perkembangan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan, belajar itu perubahan-perubahan yang psikis. Sedangkan menurut Nasution Masnaini, 2003:5 dalam Tutik dan Daryanto, 2015 mengemukakan pengertian hakekat belajar: (1) belajar adalah perubahan pengetahuan, dan (2) belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan.

Peran orangtua dalam belajar anak semakin bertambah pada era covid-19 ini dimana peran orangtu harus memberi edukasi kepada mengenai adanya pandemic covid-19 ini, selain itu orangtua juga h arus menguasai teknologi guna menunjang pembelajaran daring bagi anaknya.(Pratidina, et.al 2020). Salah satu upaya orang tua dalam memberikan Pendidikan bagi anak dalam keluarga di era digital seperti sekarang adalah dengan memberikan pendampingan dalam penggunaan media teknologi bagi anak (Maulidia, 2020). Sedangkan menurut Qomaruddin, (2016) dalam Nirmala, Pratidina et.al (2020) menyebutkan bahwa adapun faktor bimbingan orang tua dalam belajar anak adalah :

1)      Kesabaran

Orang tua harus memiliki sikap sabar, orang tua tidak boleh memaksakan jalan pikirannya di berikan kepada anak. Adanya pemaksaan kehendak ini justru membuat suasana menjadi tegang sehingga suasana belajar tidak menyenangkan

2)      Bijaksana

Orang tua harus mempunyai sikap bijaksana dalam membimbing anak belajar, contohnya seperti harus mengerti kemampuan yang dimiliki anak. Orang tua tidak boleh melakukan tindakan kasar kepada anak,memaksakan kemapuan anak. Adanya tindakan ini justru akan menyebabkan anak gelisah dan takut.

Aspek aspek pendampingan pada anak pada saat proses belajar yaitu Menyediakan fasilitas belajar untuk anak. Adapun fasilitas tersebut seperti penyediaan tempat belajar, buku buku penunjang belajar, alat tulis,alat penunjang lain jika dibutukan seperti gadget,laptop dan lain-lain. Faktor penyediaan dasilitas ini adalah untuk memudahkan siswa (Prasetyo, 2018)

3.    Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. (Tutik & Daryanto, 2015: 38, 39) Robert F. Mager (1962) dalam Tutik & Daryanto, (2015) mengemukakan bahwa Tujuan Pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh peserta didik pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Sedangkang Oemar Hamalik (2005) dalam Tutik dan Daryanto (2015) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran

Dari kutipan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses untuk membantu anak agar bisa belajar dengan baik dan kondusif. Proses pembelajaran ini bisa dikatakan sebagai suatu interaksi antara anak dan guru untuk mencapai suatu perubahan tingkah laku anak untuk bekal hidup dimasa depanya.

Pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal, proses pembelajaran bersifat eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku. pembelajaran biasanya juga menjadi perhatian psikologi pendidikan. (Teguh : 2015, 33-35)

Dari hal diatas, jika disitu diterangkang bahwa bersifat eksternal pasti ada internal juga. faktor internal yakni faktor psikis dan faktor fisik. kedua faktor itu statusnya ada yang ditentukan oleh faktor keturunan, faktor lingkungan, faktor keturunan. Sedangkan faktor eksternal yakni faktor sosial-ekonomi, factor lingkungan, Guru, program, metode pelajaran, metode mengajar, kurikulum, serta sarana dan prasarana. 

 

a.       Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan proses pembelajaran sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 10 ayat (2) huruf B peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 49 tahun 2014, disusun dan disajikan dalam Rencana Pembelajaran. (Syafruddin & Adriyantoni :2016, 57)

Rencana pembelajaran pada hakikatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. (Syafruddin & Adriyantoni : 2016, 94) 

Pada dasarnya rencana pembelajaran perlu dikembangkan untuk menyampaikan beberapa komponen pembelajaran, diantaranya: kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar dan penilaian.

 kompetensi dasar mempunyai fungsi untuk mengembangkan potensi anak, materi standar mempunyai fungsi untuk memberikan makna kepada kompetensi dasar, indikator hasil belajar mempunyai fungsi untuk menunjukkan tingkat keberhasilan dalam pembentukan kompetensi anak, sedangkan penilaian mempunyai fungsi untuk mengatur pembentukan kompetensi dan menentukan tindakan yang harus dilakukan jika kompetensi dasar belum terbentuk atau belum tercapai.

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan RPP. Silabus merupakan Sebagian dari sub sistem pembelajaran yang saling berhubungan untuk mencapai sebuah tujuan. Hal penting yang berkaitan dengan pembelajaran ialah pembahasan tujuan yang disusun berdasarkan indikator yang telah ditetapkan.

Philip Combs menjelaskan bahwa perencanaan program pembelajaran merupakan salah satu penetapan yang memuat beberapa komponen pembelajaran yang sistematis, dimana Analisis sistematis merupakan sebuah proses perkembangan pendidikan yang akan mencapai tujuan pendidikan supaya agar lebih efektif, kondusif dan efisien serta disusun secara logis, rasional, sesuai dengan kebutuhan anak, sekolah, dan lingkungan (masyarakat).

 Perencanaan program pembelajaran bisa dikatakan hasil dari sebuah pemikiran, berupa keputusan yang akan dilaksanakan. Selanjutnya. Seperti yang dikatakan Oemar Hakim, ”bahwa perencanaan program pembelajaran pada hakikatnya merupakan perencanaan program jangka pendek untuk memperkirakan suatu proyeksi tentang sesuatu yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran” (Dewi, Kurniawati: 2009)

Persiapan atau perencanaan merupakan tahap awal yang akan dilalui guru pada setiap pembelajaran. (Dr. Buna’i S.Ag., M.Pd, Surabaya, CV Jakad Media Publishing, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Agama Islam, 2019, Hal. 60). Jadi, dalam tahap ini pengajar harus mempersiapkan segala maddahnya agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif, kondusif dan efisien. Maka dari itu, supaya pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien guru perlu memperhatikan beberapa diantaranya: tujuan pengajaran yang akan dicapai, ruang lingkungan dan urutan bahan maddah yang diberikan, saranan dan fasilitas Pendidikan yang dimiliki, jumlah anak yang akan mengikuti pelajaran, waktu jam pelajaran yang ditetapkan, dan sumber bahan pengajaran yang bisa digunakan.

 

b.      Proses Pembelajaran

Proses menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai runtutan perubahan dalam perkembangan sesuatu hal. Jadi pengertian proses pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. (Tutik & Daryanto, 2015 : 139)

Yakni, melalui pembelajaran anak bisa melakukan proses belajar sesuai dengan rencana pengajaran yang telah diprogramkan guru atau orang tua dirumah. Dengan demikian, unsur kesengajaan melalui proses perencanaan yang dibuat oleh guru merupakan ciri paling utama dalam pembelajaran. Dalam upaya pembelajaran yang berekor pada beberapa guru dilaksanakan secara sistematis yaitu dilakukan dengan langkah yang teratur dan terarah serta sistematik, yakni secara lengkap dengan memperhatikan beberapa aspek. Maka konsep belajar dan pembelajaran merupakan kedua kegiatan yang berproses dalam suatu sistem.

Proses pembelajaran menjadi alat mencapai tujuan pendidikan. (Abdullah Idi. 2016: 39). berati proses ini selaku alat pendidikan sedangkan kurikulum memiliki beberapa komponen penunjang yang selalu berkaitan antara keduanya. dimana salah satu komponen tersebut merupakan bagian dari komponen proses belajar mengajar. Komponen inilah yang menjadikan penting dalam suatu proses pembelajaran. Tujuan akhir dari proses belajar mengajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada anak.

Proses pembelajaran sendiri memiliki dua dimensi. Pertama adalah aspek kegiatan siswa: apakah kegiatan yang dilakukan siswa bersifat individual atau bersifat kelompok. Kedua aspek orientasi guru atas kegiatan siswa: apakah difokuskan pada individu atau kelompok. (Jamil, 2016:66-68).

 Sesuai dengan kedua dimensi diatas yang masing-masing memiliki dua kutub, disini kita mendapatkan empat model pelaksanaan dalam pembelajaran. 

Proses pembelajaran merupakan salah satu komponen dari kurikulum pendidikan berbasis multikultural. (Abdullah Aly,  2011:138).

Ada 3 (tiga) karakteristik kurikulum pendidikan yang berorientasi pada proses yakni yang diutarakan oleh Mark K. Smith,. Yaitu : pertama, kurikulum model yang menempatkan ruang kelas sebagai tempat berinteraksinya antara guru dengan anak secara edukatif dan demokratis. Kedua, kurikulum versi ini membutuhkan adanya setting dan lay-out ruang yang dinamis, agar selama proses komunikasi dan interaksi edukatif antara anak dapat berlangsung dengan mudah. Ketiga, kurikulum versi ini menjadikan anak sebagai subjek dalam proses pembelajaran. Karena titik fokus berada pada proses interaksi, maka kurikulum model ini menuntut adanya perubahan cara dari segi kegiatan pengajaran kepada kegiatan pembelajaran.

 

c.       Orang Tua dalam Menyikapi Hasil Pembelajaran Daring

Penilaian dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah evaluation. Secara umum, pengertian evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai. (Amirono & Daryanto, 2016:1). Budiarnawan et al., 2014; 6 dalam fitri, dkk 2021menjelaskan faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah budaya keluarga. Dimana dalam pengasuhan anak, seorang anak akan memperoleh perkembangan yang sangat baik apabila pola asuh yang diterapkan oleh orang tuanya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dari setiap individu anak. Soraya, 2015: 8 dalam fitri, dkk 2021 menambahkan bahwa orang tua harus lebih teliti dalam menyikapi perannya kepada anak dan harus menerapkan pola asuh yang baik dalam mengasuh anaknya karena seorang anak adalah aset dalam keluarga yang harus dijaga, dibimbing dan diarahkan agar kelak menjadi anak yang memiliki kepribadian luhur dan perkembangan intelektual yang tinggi.

Kemudian dalam penjabaran ini evaluasi bisa dikatakan sebagai suatu proses yang sistematis guna menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan program tersebut dapat tercapai. Suchman Menyimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu proses penentu sebuah hasil yang dicapai dalam beberapa kegiatan yang direncanakan guna mendukung pencapaian suatu tujuan”. (Arikunto & Jabar, 2010: 1) Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. (Syafruddin & Adriyantoni:2016, 127-128)

 Dari paparan diatas dapat ditarik benang merah yakni hal tersebut menjadi sebuah informasi yang mempunyai makna dalam pengambilan keputusan. Sehingga Penilaian yang diproses harus mempunyai asas dasar keadilan yang tinggi dengan maksud bahwa anak diperlakukan sama sehingga anak merasa tidak dirugikan antara satu dengan yang lainnya didalam penilaian. Sehingga penilaian tidak boleh membedakan antara latar belakang anak baik dari segi budaya, bahasa, sosial ekonomi Gender dan agama mereka.

Karena penilaian itu sendiri merupakan beberapa bagian dari proses pendidikan dan pengajaran yang dapat memacu serta bisa memberikan motivasi kepada anak supaya tetap lebih fokus untuk meraih tingkat yang tinggi sesuai kadar kemampuannya masing-masing.

 

4.    Pembelajaran Daring

Perkembangan IT memiliki pengaruh sangat besar terhadap perubahan diberbagai bidang. (Gheytasi, Azizifar & Gowhary). Maksudnya diberbagai bidang itu ialah  dibidang pendidikan anak. Ilmu Teknologi dapat menjadi manfaat pada proses kegiatan belajar mengajar dimusim pandemic ini, dimana hal ini dapat dikatakan sebagai pergantian pembelajaran dari cara konvensional ke cara modernisasi sesuai perkembangan ilmu teknologi yang ada. Menurut (Gilang:2020)Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jaringan social. Belajar daring adalah metode belajar yang menggunakan metode interaktif berbasis internet dan Learning Managemen Sistem (LMS). Seperti menggunakan zoom, google meet dan lainnya.

Khusniyah dan Hakim, (2019:21) menyebutnya bahwa ada beberapa hal penelitian yang menunjukkan bahwa adanya teknologi ini dapat memberikan banyak pengaruh positif terhadap pembelajaran anak serta pendidikan. sehingga internet dapat disatu padukan menjadi sebuah alat yang mempunyai guna dan fungsi untuk melengkapi aktivitas pembelajaran pada musim pandemic ini.

Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan guru dan anak dengan tidak bertatap muka secara langsung, tetapi menggunakan platform yang dapat membantu proses belajar mengajar yang dilakukan meskipun jarak jauh. (Sofyana dan Abdul, 2019:82) Pembelajaran daring menurut Isman (2016) dalam Albert (2020) pembelajran daring merupakan pembelajaran yang berlangsung didalam jaringan dimana pengajar dan yang diajar tidak bertatap muka secara langsung. Sedangkan menurut Meydawati, dkk (2019) dalam Albert (2020) yaitu pembalajaran daring learning sendiri dapat dipahami sebagai Pendidikan formal yang diselenggarakan oleh sekolah yang peserta didik dan instrukturnya (guru) berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan system telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan didalamnya.

Adanya platform yang dapat mendukung proses pembelajaran daring bertujuan bahwa adanya pembelajaran daring yakni dapat memberikan sebuah layanan pembelajaran serta pendidikan  yang berkwalitas bagi anak dalam jaringan online yang bersifat terbuka karena hal ini bisa menjangkau peminat ruang belajar agar lebih banyak dan lebih luas lagi dari pada pembelajaran dilingkup ruang kelas, ada beberapa aplikasi yang dapat membentuk aplikasi belajar misalnya google form, whatsapp, zoom meeting, web blog, edmodo dan berbagai macam aplikasi yang lainnya. Menurut (Zulfitria dkk, 2020) bahwa Pembelajaran Daring dapat membawa dampak positif bagi orang tua yaitu menjadikan pemahaman bagi orang tua tentang apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan anak-anak mereka dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dan menjadi ajang pendekatan antara orang tua dan anak.

 

 

 

METODE PENELITIAN 

A.       Jenis dan Desain Penelitian

Menurut Saryono (2010), Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif. Dan menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan tri-anggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian ini lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Design dan jenis penelitian yang saya paparkan ini mengarah pada suatu kajian fenomenologis dimana hal ini memiliki perhatian khusus terhadap fenomena yang diteliti, fokus kegiatan subjek penelitian, mengupas beberapa permasalahan, memberikan paparkan data, memberikan analisis data, serta mendapatkan data dengan cara memberikan wawancara secara langsung.

 

B.  Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah MI An-Najihah Babussalam Madiun dan waktu penelitian selama 2 bulan saat pandemi berlangsung.

C.  Data dan Sumber Data

Objek penelitian adalah orang tua, siswa, wali kelas. Subjek penelitian adalah orang tua yang memiliki anak usia 7- 10 tahun yakni siswa kelas 3 MI An-Najihah Babussalam yang berjumlah 57 anak.

D.  Kehadiran Peneliti

Pada penelitian ini, peneliti terlibat secara langsung sebagai instrumen dalam penelitiannya. Peneliti terjun secara langsung dalam proses pengumpulan data dan validasi datanya.

E.  Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif serta teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi lapangan, wawancara mendalam terhadap fokus penelitian, dan dokumentasi.

F.   Keabsahan data

Dalam uji keabsahan data sangat dibutuhkan dalam penelitian kualitatif. Hal ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan suatu pememeriksaan sekaligus dapat menguji keabsahan data pada hasil penelitian. (Sofyana dan Abdul, 2019:82), Kemudian, teknik uji yang digunakan dalam penelitian ini guna mendapatkan keabsahan data yang peneliti ialah dengan triangulasi dimana  Triangulasi merupakan sebuah teknik yang memiliki focus pada pemeriksaan keabsahan suatu data dengan memanfaatkan faktor lain dari data tersebut untuk keperluan perbandingan dan pengecekan. Ada tiga jenis macam Triangulasi yang akan dipakai didalam penelitian ini, yakni:

a.    Triangulasi sumber, yakni melakukan perbandingan dan pengecekan ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Triangulasi sumber dilakukan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dari beberapa sumber di atas, tidak akan digeneralisir sebagaimana penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana saja pandangan yang sama, mana yang berbeda, dan mana saja yang spesifik dari berbagai sumber di atas. Data yang sudah dianalisis oleh peneliti akan menghasilkan kesimpulan dimana kesimpulan ini selanjutnya akan dimintakan kesepakatan (member check) dengan melihat beberapa sumber tersebut. (Sofyana dan Abdul, 2019:82)

b.   Teori triangulasi yaitu proses analisis data dengan menyatukan beberapa fakta di lapangan terhadap beberapa teori yang terkait dan mempunyai korelasi.

c.    Teknik triangulasi mempunyai fungsi untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data pada satu sumber dengan teknik yang berbeda.

 

G.      Teknik analisis data

Teknik analisis data adalah proses pengumpulan data secara sistematis untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan. Analisis data menurut Bogdan dalam Sugiyono yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematik data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain( Sugiyono, 2009). Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh.

Menurut Miles & Huberman (1992: 16) analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Mengenai ketiga alur tersebut secara lebih lengkapnya adalah sebagai berikut:

1.    Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi penelitian kualitatif berlangsung. Antisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak waktu penelitiannya memutuskan (seringkal tanpa disadari sepenuhnya) kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan pendekatan pengumpulan data mana yang dipilihnya. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadilan tahapan reduksi selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugusgugus, membuat partisi, membuat memo). Reduksi data/transformasi ini berlanjut terus sesudah penelian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.

Reduksi data merupakan bagian dari analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Dengan reduksi data peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan dalam aneka macam cara, yakni: melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas, dan sebagainya. Kadangkala dapat juga mengubah data ke dalam angka-angka atau peringkatperingkat, tetapi tindakan ini tidak selalu bijaksana.

 

2.      Penyajian Data

Miles & Huberman membatasi suatu penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi: berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar atau kah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna. Setelah peneliti melakukan reduksi data, maka Langkah selanjutnya adalah menyajikan data tentang peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran daring di jenjang Madrasah Ibtidaiyah di MI An-Najihah Babussalam.

3.      Menarik Kesimpulan

Penarikan kesimpulan menurut Miles & Huberman hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran penganalisis (peneliti) selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dan menghabiskan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran di antara teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data yang lain harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya. Kesimpulan akhir tidak hanya terjadi pada waktu proses pengumpulan data saja, akan tetapi perlu diverifikasi agar benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Secara skematis proses analisis data menggunakan model analisis data interaktif Miles dan Huberman dapat dilihat pada bagan berikut:

Table 1.1

Model Analisis Data Interaktif Miles dan Huberman

 

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

A.   Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1.  Letak Geografis dan Kondisi Sekolah MI An-Najihah Babussalam Madiun

a)    Letak Geografis

Letak geografis MI An-Najihah Babussalam berada di dusun Kerjo desa Mojorejo kecamatan Kebonsari kabupaten Madiun. Adapun batas-batas wilayah dari MI An-Najihah Babussalamadalah sebagai berikut:

-          Sebelah Barat             : berbatasan dengan rumah Alm. Bpk.KH.

                                      Mansyur

-          Sebelah  Timur            : berbatasan dengan jalan alternatif

                 Magetan  Ponorogo

-         Sebelah Utara              : berbatasan dengan rumah Bpk.Harjo

-           Sebelah Selatan           : berbatasan dengan sawah milik podok

   sendiri

 

b)   Sejarah Berdirinya MI An-Najihah Babussalam

MI An-Najihah Babussalam adalah suatu yayasan yang dinaungi Pondok Modern Babussalam sendiri. MI An-Najihah Babussalam adalah wujud kemajuan tahun kedelapan Pondok Modern Babussalam yang berdiri pada 29 Juni 1986. Atau tepatnya MI An-Najihah Babussalam didirikan pada tahun 1992 oleh Pimpinan Pondok (Alm) KH. Hadi Martoyo, BA. Beliau adalah alumni Gontor yang becita-cita gigih membangun pondok ditempat tinggalnya dengan tekad dan keyakinan yang kuat kepada Allah. Dengan kemajuan dari tahun-ketahun berdirinya MI An-Najihah Babussalam direspon baik oleh masyarakat kala itu, terbukti banyaknya pendaftar yang mendaftarkannya di MI Babussalam. Selain MI, Pondok Modern Babussalam juga melaksanakan jenjang pendidikan TK, MTs dan MA. Para pengajar di MI An-Najihah Babussalam pun kebanyakan dari alumni pondok Babussalam sendiri. Jadi, kurikulum agamanya adalah kurikulum yang telah di programkan oleh kementrian agama dipadukan dengan kurikulum pesantren (KMI). Berdirinya MI An-Najihah Babussalam dilatar belakangi oleh Visi, Misi dan Tujuan Sekolah MI  An-Najihah Babussalam.

 

2)          Visi

MI An-Najihah Babussalam sebagai lembaga pendidikan mengemban amanat untuk mencapai dan mendukung Visi dan Misi Pendidikan Nasional serta pendidikan di daerah masing – masing. Oleh karena itu MI An-Najihah Babussalam perlu memiliki Visi dan Misi Madrasah yang dapat dijadikan arah kebijakan dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Berdasarkan Visi Pemerintah Kabupaten Madiun serta mengacu pada Visi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Madiun

WADAH KADERISASI UMMAT ”

 

3)     Misi

-       Menumbuh kembangkan sikap dan amaliah keagamaan Islam.

-       Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.

-       Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga madrasah baik dalam prestasi akademik maupun non akademik.

 

-       Mengembangkan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris untuk anak- anak.

-       Membantu dan memfasilitasi setia siswa untuk mengenali dan mengembangkan potensi dirinya (khususnya seni dan olahraga), sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal.

-       Menetapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga Madrasah dan Komite Madrasah.

-       Menumbuhkembangkan kader bangsa yang bermoral.

-       Menanamkan jiwa keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian dan ukhuwah islamiyah.

4)     Tujuan

 Selama satu tahun pembelajaran Madrasah dapat :

a.       Mengembangkan KTSP dengan dilengkapi Silabus tiap mata pelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa dan Sistem Penilaian.

b.      Mengembangkan Silabus muatan lokal dengan dilengkapi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa dan Sistem Penilaian.

c.       Mengembangkan program pengembangan diri beserta jadwal pelaksanaannya.

d.      Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan nonkonvensional diantaranya CTL, Direct Instruction, Cooperative Learning, dan problem Base Instruction.

e.       Mengikutsertakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelatihan peningkatan profesionalitas melalui kegiatan KKG, MGMP, PTBK,PTK, lomba-lomba, Seminar, Workshop, Kursus Mandiri, Deman      Driven dan kegiatan lain yang menunjang profesionalisme.

f.       Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan pembelajaran (ruang, media, perpustakaan, media pembelajaran Matematika, SAINS dan IPS dan laboratorium ketrampilan) serta sarana penunjang berupa tempat ibadah, kebun madrasah, tempat parkir, kantin madrasah, lapangan olah raga dan WC madrasah dengan mengedepankan skala prioritas.

g.    Melaksanakan Manajemen Berbasis Madrasah dan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah secara demokratis, akuntabel dan terbuka.

h.    Menggalang pembiayaan pendidikan secara adil dan demokratis dan memanfaatkan secara terencana serta dipertanggungjawabkan secara jujur, transparan dan memenuhi akuntabilitas publik.

i.      Mengoptimalkan pelaksanaan penilaian otentik secara berkelanjutan.

j.      Mengoptimalkan pelaksanaan program remedi dan pengayaan.

k.    Membekali komunitas madrasah agar dapat mengimplementasikan ajaran agama melalui kegiatan shalat berjamaah, mabit, baca tulis Al- Qur’an, hafalan surat - surat pendek/ Al- Qur’an dan pengajian keagamaan.

l.      Membentuk kelompok kegiatan bidang ekstrakurikuler yang bertaraf lokal, regional maupun nasional.

m.  Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan Porseni tingkat kabupaten atau jenjang berikutnya.

n.    Memiliki Gudep Pramuka yang dapat berperan serta secara aktif dalam Jambore Daerah, serta even kepramukaan lainnya.

o.    Memiliki tim olah raga yang dapat bersaing pada tingkat kabupaten atau jenjang berikutnya.

p.    Menanamkan sikap santun, berbudi pekerti luhur dan berbudaya, budaya hidup sehat, cinta kebersihan, cinta kelestarian lingkungan dengan dilandasi keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

q.    Dapat menggunakan bahasa arab dan inggris dalam kehidupan sehari- hari.

r.     Memiliki sikap sopan, santun, ramah dan menghargai sesama teman maupun guru.

 

2.    Struktur Organisasi MI An-Najihah Babussalam

Struktur organisasi dalam suatu lembaga sangat penting keberadaannya. Hal ini karena dengan adanya struktur organisasi akan mempermudah pelaksanaan program yang telah direncanakan, juga untuk menghindari kesimpangsiuran dalam pelaksanaan tugas antar personil sekolah, sehingga tugas yang dibebankan kepada masing-masing personil dapat berjalan dengan lancar serta mekanisme kerja dapat diketahui dengan mudah. Agar dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan lancar, dibentuklah suatu organisasi sekolah sebagai motor penggerak keseluruhan penyelenggara sekolah.

 

Adapun struktur organisasi di MI An-Najihah Babussalam Madiun tahun pelajaran 2020-2021 adalah sebagai berikut:

Pelindung             : Bapak Pimpinan Pondok Modern Babussalam

Kepala Madasah   : Ustadz Arif Fatqur rohman, S.H.I, M.Pd

Wakil Kepala Madrasah        : Ustadz Andri Kurniawan, S.Pd.I

Sekretaris                             : Ustdzah  Atik Sriwahyuni, S.Pd.I

Bendahara

1.  Jariyah                                 : Ustdzah  Nur Azizah, S.Pd.I

2.  BOS                                    : Ustdzah Evi Ariani, S.Pd.I

: Ustdzah Larassati

3.  Kegiatan                             : Ustdzah Nur Munziatur R., S.Pd.I

4.  Transportasi                       : UstdzahYayun SM, S.Pd.I

5.  Kesiswaan                         : Ustadz A K Munassirin

: Ustdzah  Sumbulatin

 

Pengajaran &Tim Jadwal            : Ustdzah Indah Puspitasari, S.Pd

: Ustdzah Mutmainah Asri, S.Pd.I

: Ustadz Dardiri Wajdi Ali, SE

 

Kegiatan                                     : Ustdzah Srihayu, S.Sy, M.Pd.I

: Ustdzah Nunung Prasetyawan, S.Pd

 

Kantin                                         : Ustdzah  Sunarti, S.Ag

 

Kesehatan                                   : Ustdzah Etik Armitasari, S.Pd

: Ustdzah Dwi Lestari, S.Pd

: Ustdzah Wahdatin Nafsiyah

: Ustdzah Marsini,S.Pd.I

 

Komputer                                   : Ustadz Agung Eka Ramadhana

Koordinator Ummi                     : Ustdzah Nur Indah Ayu, S.Pd

: Ustdzah  Sunarti, S.Ag

: Ustadz Ali Muhsin, S.Pd.I

 

3.  Keadaan Guru MI An-Najihah Babussalam

Tenaga pendidik di MI An-Najihah Babussalam adalah tenaga pendidik yang profesional dan memiliki kualifikasi sebagai berikut :

-           Sarjana S1 dan S2 yang lulus seleksi kompetensi dan komitmen.

-           Pengajar yang pendidik dan terampil dibidangnya.

 

4.  Keadaan Peserta Didik MI An-Najihah Babussalam

Dengan jumlah seluruh siswa di MI An-Najihah Babussalam berjumlah 257 yang terdiri dari 127 siswa dan 130 siswi. Keadaan siswa MI An-Najihah Babussalam Tahun Pelajaran 2020/2021.

 

Tabel 2.1

Kelas

Jumlah siswa

I

36

II

49

III

46

IV

51

V

31

VI

40

Jumlah

257


5.  Keadaan Sarana Dan Prasarana MI An-Najihah Babussalam Madiun

Sarana pendidikan bagi guru adalah sebagai peralatan atau alat yang digunakan untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran kepada murid atau siswa, sedangkan sarana pendidikan bagi siswa adalah sebagai peralatan atau alat untuk memudahkan mempelajari mata pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Prasarana pendidikan adalah segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru dan siswa untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan, adapun sarana dan prasarana MI An-Najihah babussalam meliputi: ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang komputer, masjid, transportasi, lab komputer, meja, kursi, papan tulis dan sebagainya.

 

Sarana dan Prasarana MI An-Najihah Babussalam

Tabel 3.1

NO

FASILITAS

JUMLAH

KETERANGAN

1

Kantor pendidik

1

Baik

2

Meja pendidik

20

Baik

3

Ruang kelas

13

Baik

4

Meja murid

129

Baik

6

Kantor kepala Sekolah

1

Baik

7

Papan tulis

13

Baik

8

Perpustakaan

1

Baik

9

UKS

1

Baik

10

Lab Bahasa

1

Baik

11

Masjid

1

Baik

12

Lapangan olahraga

2

Baik

13

LCD

2

Baik

14

Gudang

1

Baik

15

Tempat parkir

3

Baik

16

KM/WC

7

Baik

17

Peralatan drumband

1 set

Baik

18

Kostum drum band

1set

Baik

19

Printer& scaner

2

Baik

20

Transportasi Antar Jemput

2

Baik

21

Computer

30

Baik


 

6.  Kegiatan Khusus di MI An-Najihah Babussalam

MI An-Najihah Babussalam memiliki kegiatan program penunjang pembelajaran baik akademik maupun Non akademik. Dan bertujuan untuk melengkapi pemahaman siswa tentang materi pembelajaran sekaligus membentuk karakter siswa. Program tersebut meliputi

-           Solat Dhuha setiap senin dan kamis dan kultum Dhuha

-           Hafalan Juz Amma dan Asmaul Husna setiap pagi

-           Bina Infaq setiap senin dan kamis

-           Keceriaan pondok ramadhan dan idul adha

-           Character bilding program (program pembangunan karakter)

-           Parenting skill training

-           Learning motivation learning

-           Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)

-           Indahnya pesona kreativitas siswa

-           Mabit malam minggu

-           Arabic and English Conversation

-           Baca Al-Qur’an Metode Ummi

-           Market day

 

B.   Penyajian Data

Dari hasil penelitian dilapangan dapat disajikan dengan deskripsi yang menggambarkan temuan yang diperoleh, diantaranya:

1.  Deskripsi data tentang Peran Orang Tua dalam Persiapan Pendampingan Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu rangkaian interaksi antara peserta didik dan guru dalam rangka mencapai tujuannya atau pembelajaran adalah suatu proses membelajarkan peserta didik. Maka secara lengkap pengertian pembelajaran dapat dirumuskan sebagai berikut: “pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. (Tutik & Daryanto, 2015: 38).

Terlebih lagi pada saat pandemi seperti ini semua komponen madrasah harus WFH (Work From Home) yang masyarakat menyebutnya dengan pembelajaran Daring (dalam jaringan).

Maka dari itu, sebelum memulai suatu pembelajaran daring perlu adanya persiapan yang matang dan sempurna dari seorang guru maupun siswa serta orang tua yang berada dirumah. Dan demikian akan kami ambil beberapa sampel dilapangan dan sengaja tidak kami review secara keseluruhan hasil lapangan karena terhentikan dengan keadaan wabah Covid 19 saat ini sehingga tidak bisa untuk memasuki Kawasan tertentu. Sebagaimana yang di ungkapkan Ibu Sunarti Selaku wali murid kelas 3 MI An-Najihah Babussalam Madiun, Mengungkapkan:

Alhamdulillah saya jarang membantu anak dalam mempersiapkannya, karna anak saya sudah tau kegiatan rutinitasnya sendiri, kadang saya cuman mengingatkan saja. Dengan begini saya tetap bisa focus dalam kegiatan rumah tangga lainnya, karna anak saya sudah saya biasakan sejak kecil untuk mandiri dalam hal apapun, kecuali yang dia belum pernah tau saya arahkan terlebih dahulu setelahnya dia sendiri yang melanjutkannya”.[1]

Sedangkan menurut ibu Binti Selaku wali murid MI An-Najihah Babussalam Madiun, Mengungkapkan beberapa paparannya sebagai berikut:

“Biasanya saya membantu anak saya merekap halaman berapa dan tugas yang akan dikerjakan pada hari tersebut, lalu anak saya yang melanjutkan mengerjakan tugasnya. Karena anak saya jika tidak dibantu mengawali suatu kegiatan dia belum agak peka dan cekatan, mungkin anak saya beda dengan yang lainnya. Karena dengan hal ini saya tetap mengarahkan anak saya supaya bisa mandiri supaya bisa setara bahkan bisa lebih dari teman lainnya”.[2]

Kemudian menurut Bpk. Muhsin Selaku wali murid MI An-Najihah Babussalam Madiun, Mengungkapkan beberapa paparannya sebagai berikut:

“Selama pembelajaran daring ini saya jarang membantu anak saya dalam mempersiapkan kebutuhannya, jadi saya langsung memfasilitasi anak saya dengan HP sendiri dan dia sendiri yang melihat informasi pembelajaran setiap harinya. Saya hanya menanyainya sesekali saja. Harapan saya dengan awal seperti ini anak saya bisa lebih mandiri dan paham akan kebutuhannya sendiri. karna jika anak lama dituntun akan bahaya juga diperkembangan pikirannya untuk melangkah menuju hal-hal positif lainnya”.[3]

Dan Lain kata lagi dalam ungkapan ibu Sri wahyuni Selaku wali murid MI An-Najihah Babussalam Madiun, beliau mengungkapkan beberapa paparannya sebagai berikut:

Pada pembelajaran daring selama pandemi ini saya tidak pernah membantu dalam mempersiapkannya, karena saya selalu berangkat kerja sebelum anak bangun dan Ketika sudah pulang anak sudah waktunya istirahat dan kadang anak sudah bermanin, mungkin saya bisa mengontrolnya Ketika malam hari setelah mengetahui hasil nilai tugas yang dikirim guru seusai dikerjakan anak paginya. Disitu saya baru bisa mengarahkan anak jika anak mendapatkan nilai baik atau buruk. Jika anak saya mendapatkan nilai baik saya selalu memotifasinya untuk tetap dipertahankan nilainya dan kalau bisa ditambah itu lebih baik sedangkan jika nilai anak itu banyak coretannya maka motifasi saya supaya anak selalu menambah lebih giat lagi belajarnya dengan lebih aktif lagi tanya ke guru, teman kelas atau bisa ke google, karena saya menyadari saya seorang pedagang sayur yang berangkat pagi sehingga dalam proses daring saya belum bisa mengarahkan dan memantaunya, Jadi begitu bu guru”.[4]

2.  Deskripsi data tentang Peran Orang Tua dalam Proses Pendampingan Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun

Proses menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai runtutan perubahan dalam perkembangan sesuatu hal. Jadi pengertian proses pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Melalui pembelajaran peserta didik melakukan proses belajar sesuai dengan rencana pengajaran yang telah diprogramkan. Dengan demikian, unsur kesengajaan melalui perencanaan oleh pihak guru merupakan ciri utama pembelajaran. Upaya pembelajaran yang berakar pada pihak guru dilaksanakan secara sistematis yaitu dilakukan dengan langkah langkah teratur dan terarah secara sistematik. Yaitu secara utuh dengan memperhatikan berbagai aspek. Maka konsep belajar dan pembelajaran merupakan dua kegiatan yang berproses dalam suatu system (Tutik & Daryanto, 2015 : 139)

Menyikapi proses pembelajaran anak-anak disaat daring berikut penulis menuangkan paparan asli dari Wali kelas 3 Ustadzah Marsini, Beliau memaparkan sebagai berikut:

Tidak dapat dipungkiri bahwa lamanya pemberlakuan pembelajaran secara daring ini menyebabkan kebosanan bahkan hingga menimbulkan kemalasan untuk siswa dalam belajar. Dan untuk mengatasi permasalahan tersebut kami beberapa kali mengadakan beberapa kompetisi antar siswa dalam kelas yang dilaksanakan secara virtual untuk semua kelas sebagai contoh kita laksanakan ujian hafalan surat pendek secara online, senandung syair secara online dan lain sebagainya dengan harapan dan tujuan untuk menggali Kembali jiwa kompetisi dan kesemangatan siswa.

 

Kemudian, Ada dari beberapa siswa yang terkendala fasilitas karena tidak memiliki handphone, ada yang terkendala kurang bimbingan orang tua di rumah saat mengerjakan tugas daring yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya anak yang ternyata hanya tinggal dengan kakek neneknya, adapula karena orang tuanya seorang pekerja karyawan sehingga hanya bisa memberi bimbingan diwaktu sore atau malam. Untuk siswa yang terkendala fasilitas kami mencoba mencarikan teman yang memang rumahnya dekat dengan siswa tersebut sehingga dalam pembelajaran daring dia tetap dapat mengerjakan tugas dan mengetahui segala informasi yang diberikan oleh sekolah. Untuk siswa yang tinggal Bersama kakek atau neneknya kami juga menawarkan untuk memberikan les privat beberapa hari sekali di sekolah, untuk orang tua yang pekerja kami beri kesempatan untuk mengirimkan tugasnya di sore atau malam hari.[5]

 

Sedangkan menurut ibu Binti Selaku wali murid MI An-Najihah Babussalam Madiun, Mengungkapkan beberapa paparannya sebagai berikut:

Saya selalu mengamati dan membimbingnya setiap hari, sehingga anak selalu dalam pengawasan jika anak tidak dikasih pengawasan anak akan salah menggunakan hp yang ujung-ujungnya main game dan tidak akan segera tuntas dalam mengerjakan tugas daring dari guru, jadi harapannya anak supaya lebih kondusif atau sempurna. 

Sikap bu binti diatas seperti yang diutarakan oleh Husaini Usman Bahwa Pengawasan adalah proses pemantauan, penilaian dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk Tindakan korektif guna penyempurnaan lebih lanjut [6]

Jadi, dalam proses pembelajaran daring ibu binti selalu memantau dan membimbing anaknya karena anak ibu binti masih butuh tuntunan dalam hal pembelajaran sehingga ibu binti harus lebih ekstra lagi dalam membimbing serta mendidik anaknya dalam pembelajaran daring ini. Kemudian ada lagi ungkapan dari bpk Muhsin selaku wali murid juga, beliau memaparkan sebagai berikut:

Dalam hal ini saya jarang mengamati dan membimbingnya.  Saya mendidik anak saya supaya belajar mandiri dalam segala hal, baik KBM atau aktifitas harian lainnya.[7]

          Dari yang telah diutarakan oleh bapak muhsin maka dorongan utama beliau dalam membimbing anaknya adalah untuk melatih kemandirian. Sehingga kemandirian belajar memiliki pengaruh yang positif dalam suatu pembelajaran. Kemandirian belajar juga dapat meningkatkan kemampuan pemahaman, motivasi, penalaran, dan hasil belajar peserta didik. Menyadari akan pentingnya kemampuan kemandirian belajar dalam suatu pembelajaran. Hendaknya kemampuan kemandirian belajar ini menjadi suatu hal yang semestinya perlu diperhatikan dan ditingkatkan (Aan & Fitriasa, 2021)

3.  Deskripsi data tentang Peran Orang Tua dalam Menyikapi Hasil Penilaian Pendampingan Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun

Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan. Penilaian yang dilakukan harus memiliki asas keadilan yang tinggi maksudnya, peserta didik diperlukan sama sehingga tidak merugikan salah satu atau sekelompok peserta didik yang dinilai. selain itu penilaian tidak membedakan latar belakang sosial ekonomi, budaya, bahasa, Gender dan agama. penilaian juga merupakan bagian dari proses pendidikan yang dapat memacu dan memotivasi peserta didik untuk lebih berprestasi meraih tingkat yang setinggi tingginya sesuai kemampuannya. (Syafruddin & Adriyantoni : 2016, 127-128)

Hal ini diungkapkan ibu binti dalam menyikapi anaknya selama pembelajaran daring, karena ungkapan ibu binti ini mewakili dari beberapa ungkapan wali murid lainnya. Diantaranya sebagai berikut:

Biasanya saya meminta anak untuk lebih teliti Kembali dalam mengerjakan tugasnya selain itu tidak terlepas saya untuk memotivasinya supaya anak lebih giat dan mampu untuk meningkatkan prestasi nilai dengan semampunya. Jadi pada intinya tetap memberikan bimbingan dan arahan supaya anak bisa menjadi lebih baik dan lebih korektif dalam mengerjakan tugas apapun.[8]

Jadi, dalam penilaian pembelajaran poin terpentingnya adalah motivasi. Karena Motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi–kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Lingkungan merupakan salah faktor dari luar yang dapat menumbuhkan motivasi dalam diri seseorang untuk belajar (Amna : 2017)

 

C.       Pembahasan Dan Hasil Temuan

Setelah peneliti mengumpulkan data terkait Peran dan Fungsi Orang Tua dalam persiapan, proses dan orang tua dalam menyikapi hasil penilaian Pendampingan Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun, maka Langkah selanjutnya adalah melakukan Analisa data-data tersebut. Mengingat bahwa data yang terkumpul bersifat kualitatif maka dalam analisinya dilakukan menggunakan deskriptif.

 

 

Dalam bab ini penulis akan menganalisis hasil penelitian, sehingga dapat diperoleh informasi berdasarkan realita dilapangan. Adapun yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi:

1.      Persiapan Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun

Persiapan atau perencanaan merupakan tahap awal yang akan dilalui guru pada setiap pembelajaran. Pada tahap ini guru mempersiapkan segala sesuatunya agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka guru perlu memperhatikan beberapa yaitu: tujuan pengajaran yang hendak dicapai, ruang lingkungan dan urutan bahan yang diberikan, saranan dan fasilitas Pendidikan yang dimiliki, jumlah anak didik yang akan mengikuti pelajaran, waktu jam pelajaran yang tersedia, dan sumber bahan pengajaran yang bisa digunakan.[9]

Pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal, proses pembelajaran bersifat eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku. pembelajaran biasanya juga menjadi perhatian psikologi pendidikan. ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar, dan faktor yang berasal dari luar diri individu. faktor yang terdapat didalam individu dikelompokkan menjadi dua faktor yaitu faktor psikis dan faktor fisik. kedua faktor tersebut keberadaanya adaa yang ditentukan oleh faktor keturunan, faktor lingkungan, dan ada pula yang ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan. sementara itu, faktor yang berasal dari luar individu dikelompokkan menjadi faktor lingkungan alam, sosial-ekonomi, guru, metode mengajar, kurikulum, program, metode pelajaran, serta sarana dan prasarana.  (Teguh : 2015, 33-35)

Maka dari itu, sebelum memulai suatu pembelajaran daring perlu adanya persiapan yang matang dan sempurna dari seorang guru maupun siswa serta orang tua yang berada dirumah. Sebagaimana yang di ungkapkan Ibu Sunarti Selaku wali murid kelas 3 MI An-Najihah Babussalam Madiun sebagai berikut:

Alhamdulillah saya jarang membantu anak dalam mempersiapkannya, karna anak saya sudah tau kegiatan rutinitasnya sendiri, kadang saya cuman mengingatkan saja. Dengan begini saya tetap bisa focus dalam kegiatan rumah tangga lainnya, karna anak saya sudah saya biasakan sejak kecil untuk mandiri dalam hal apapun, kecuali yang dia belum pernah tau saya arahkan terlebih dahulu setelahnya dia sendiri yang melanjutkannya.

Sedangkan menurut ibu Binti Selaku wali murid MI An-Najihah Babussalam Madiun, Mengungkapkan sebagai berikut:

Biasanya saya membantu anak saya merekap halaman berapa dan tugas yang akan dikerjakan pada hari tersebut, lalu anak saya yang melanjutkan mengerjakan tugasnya. Karena anak saya jika tidak dibantu mengawali suatu kegiatan dia belum agak peka dan cekatan, mungkin anak saya beda dengan yang lainnya. Karena dengan hal ini saya tetap mengarahkan anak saya supaya bisa mandiri supaya bisa setara bahkan bisa lebih dari teman lainnya.

Kemudian menurut Bpk. Muhsin Selaku wali murid MI An-Najihah Babussalam Madiun, Mengungkapkan sebagai berikut:

Selama pembelajaran daring ini saya jarang membantu anak saya dalam mempersiapkan kebutuhannya, jadi saya langsung memfasilitasi anak saya dengan HP sendiri dan dia sendiri yang melihat informasi pembelajaran setiap harinya. Saya hanya menanyainya sesekali saja. Harapan saya dengan awal seperti ini anak saya bisa lebih mandiri dan paham akan kebutuhannya sendiri. karna jika anak lama dituntun akan bahaya juga diperkembangan pikirannya untuk melangkah menuju hal-hal positif lainnya.

Persiapan orang tua dalam pembelajaran daring di  MI An-Najihah Babussalam Madiun sudah sangat baik dan maksimal, karena mereka mengetahui bagaimana karakteristik anaknya. Dan sebagian besar orang tua cenderung fokus pada tumbuhnya sikap kemandirian anak dalam belajar. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Rita & Arfatin (2016) bahwa kemandirian belajar adalah kemampuan seseorang dalam mengatur semua aktivitas pribadi, kompetensi, dan kecakapan secara mandiri berbekal kemampuan dasar yang dimiliki individu tersebut, khususnya dalam proses pembelajaran.

Namun dalam proses ini peneliti menemukan pernyataan yang memang berbeda dengan pernyataan wali murid yang lain, yaitu pada pernyataan yang telah diutarakan oleh ibu binti karena dalam persiapan pendampingan belajar anaknya, bliau sangat detil sekali mulai dari hal-hal kecil seperti menyiapkan kebutuhan hingga pengecekan tugas apa yang harus dikerjakan oleh anaknya. Dan setelah kami wawancara lebih mendalam ternyata memang anak bu binti kurang cekatan dalam mempersiapkan keperluan belajarnya, oleh karena itulah bu binti sangat detil sekali dalam membantu anaknya.

2.      Proses Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun

Proses menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai runtutan perubahan dalam perkembangan sesuatu hal. Jadi pengertian proses pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Melalui pembelajaran peserta didik melakukan proses belajar sesuai dengan rencana pengajaran yang telah diprogramkan. Dengan demikian, unsur kesengajaan melalui perencanaan oleh pihak guru merupakan ciri utama pembelajaran. Upaya pembelajaran yang berakar pada pihak guru dilaksanakan secara sistematis yaitu dilakukan dengan langkah langkah teratur dan terarah secara sistematik. Yaitu secara utuh dengan memperhatikan berbagai aspek. Maka konsep belajar dan pembelajaran merupakan dua kegiatan yang berproses dalam suatu system (Tutik & Daryanto, 2015 : 139)

Menyikapi proses pembelajaran anak-anak saat daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun Ustadzah Marsini selaku wali kelas Tiga memaparkan sebagai berikut:

Tidak dapat dipungkiri bahwa lamanya pemberlakuan pembelajaran secara daring ini menyebabkan kebosanan bahkan hingga menimbulkan kemalasan untuk siswa dalam belajar. Dan untuk mengatasi permasalahan tersebut kami beberapa kali mengadakan beberapa kompetisi antar siswa dalam kelas yang dilaksanakan secara virtual untuk semua kelas sebagai contoh kita laksanakan ujian hafalan surat pendek secara online, senandung syair secara online dan lain sebagainya dengan harapan dan tujuan untuk menggali Kembali jiwa kompetisi dan kesemangatan siswa.

Kemudian Ada dari beberapa siswa yang terkendala fasilitas karena tidak memiliki handphone, ada yang terkendala kurang bimbingan orang tua di rumah saat mengerjakan tugas daring yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya anak yang ternyata hanya tinggal dengan kakek neneknya, adapula karena orang tuanya seorang pekerja karyawan sehingga hanya bisa memberi bimbingan diwaktu sore atau malam. Untuk siswa yang terkendala fasilitas kami mencoba mencarikan teman yang memang rumahnya dekat dengan siswa tersebut sehingga dalam pembelajaran daring dia tetap dapat mengerjakan tugas dan mengetahui segala informasi yang diberikan oleh sekolah. Untuk siswa yang tinggal Bersama kakek atau neneknya kami juga menawarkan untuk memberikan les privat beberapa hari sekali di sekolah, untuk orang tua yang pekerja kami beri kesempatan untuk mengirimkan tugasnya di sore atau malam hari.

Sedangkan menurut ibu Binti Selaku wali murid MI An-Najihah Babussalam Madiun, Mengungkapkan sebagai berikut:

Saya selalu mengamati dan membimbingnya setiap hari, sehingga anak selalu dalam pengawasan jika anak tidak dikasih pengawasan anak akan salah menggunakan hp yang ujung-ujungnya main game dan tidak akan segera tuntas dalam mengerjakan tugas daring dari guru, jadi harapannya anak supaya lebih kondusif atau sempurna. 

Jadi, dalam proses pembelajaran daring ibu binti selalu memantau dan membimbing anaknya karena anak ibu binti masih butuh tuntunan dalam hal pembelajaran sehingga ibu binti harus lebih ekstra lagi dalam membimbing serta mendidik anaknya dalam pembelajaran daring ini. Kemudian ada lagi ungkapan dari bpk Muhsin selaku wali murid juga, yakni  sebagai berikut:

Dalam hal ini saya jarang mengamati dan membimbingnya.  Saya mendidik anak saya supaya belajar mandiri dalam segala hal, baik KBM atau aktifitas harian lainnya.

Peran orang tua dalam Proses Pembelajaran Daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun telah terlaksana dengan baik yakni dengan mengawasi anak disaat proses pembelajaran berlangsung seperti yang diutarakan oleh Husaini Usman Bahwa Pengawasan adalah proses pemantauan, penilaian dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk Tindakan korektif guna penyempurnaan lebih lanjut[10]

3.      Penilaian Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun

 Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan. Penilaian yang dilakukan harus memiliki asas keadilan yang tinggi maksudnya, peserta didik diperlukan sama sehingga tidak merugikan salah satu atau sekelompok peserta didik yang dinilai. selain itu penilaian tidak membedakan latar belakang sosial ekonomi, budaya, bahasa, Gender dan agama. penilaian juga merupakan bagian dari proses pendidikan yang dapat memacu dan memotivasi peserta didik untuk lebih berprestasi meraih tingkat yang setinggi tingginya sesuai kemampuannya. (Syafruddin & Adriyantoni : 2016, 127-128)

 

Hal ini diungkapkan ibu binti dalam menyikapi anaknya selama pembelajaran daring, karena ungkapan ibu binti ini mewakili dari beberapa ungkapan wali murid lainnya. Diantaranya sebagai berikut:

Biasanya saya meminta anak untuk lebih teliti Kembali dalam mengerjakan tugasnya selain itu tidak terlepas saya untuk memotivasinya supaya anak lebih giat dan mampu untuk meningkatkan prestasi nilai dengan semampunya. Dalam penilaian pembelajaran ini atau Ketika evaluasi pembelajaran saya melihat dari persiapan dan proses anak Ketika dalam pembelajaran berlangsung tidak hanya hasil akhir saja yang dinilai, karena bisa jadi Ketika proses mengerjakan anak meminta jawaban ke teman kelas melalui whatsapp atau media yang lainnya. Jadi pada intinya tetap memberikan bimbingan dan arahan supaya anak bisa menjadi lebih baik dan lebih korektif dalam mengerjakan tugas apapun.

 

Penilaian orang tua dalam Pembelajaran Daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun sudah dilaksanakan dengan baik yakni dengan memberikan motivasi dan bimbingan supaya lebih korektif. Hal ini senada dengan Syafruddin dan Adriyantoni bahwa penilaian merupakan bagian dari proses pendidikan yang dapat memacu dan memotivasi peserta didik untuk lebih berprestasi meraih tingkat prestasi yang setinggi tingginya sesuai kemampuannya.

 

 

 

 

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Kesimpulan disusun berdasarkan pada fokus yang diajukan dalam penelitian, yaitu: 1) Persiapan Pendampingan Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun, 2) Proses Pendampingan Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun, 3) Penilaian Pendampingan Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun

1.    Peran Orang tua dalam Persiapan Pendampingan Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun

Peran dan Fungsi Orang Tua dalam persiapan pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun sudah mendekati taraf  maksimal terhadap anak-anak mereka. Dan dalam keadaan apapun orang tua pasti memiliki tingkat kepekaan dan kasih sayang yang berbeda kepada anak-anaknya. Ada yang selalu mendidiknya untuk mandiri dalam mempersiapkannya, ada yang selalu dituntun dan ada juga yang selalu disiapkan oleh orang tua. Jadi setiap orang mempunyai karakter yang berbeda-beda dalam menyikapi anak saat persiapan pembelajaran daring.

 

2.    Peran Orang tua dalam  Proses Pendampingan Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun

Orang tua mempunyai peran penting dalam pendidikan anak karena sejatinya lingkungan keluarga merupakan faktor terpenting dalam pekembangan anak. Dalam pendidikan, orang tua memiliki kewajiban dalam mengawasi anaknya dalam belajar yaitu untuk mengetahui apa yang dialami anak selama proses pembelajaran dari awal sampai akhir dan Peran orang tua terhadap belajar anak semakin bertambah pada Era Covid-19 ini, dimana peran orang tua harus memberi edukasi atau pendidikan mengenai adanya pandemi Covid-19 ini, selain itu orangtua juga harus menguasai teknologi guna menunjang pembelajaran daring bagi anaknya. Dalam hal ini peneliti menilai bahwa dalam proses selama kegiatan pembelajaran dari berlangsung, Sebagian besar wali murid cenderung menanamkan sikap kemandirian kepada anak dimana anak melakukan proses pembelajaran dengan sendirinya. Namun demikian, ada beberapa alasan mengapa orang tua mereka tidak selalu mendampingi anak mereka yaitu dikarenakan alasan pekerjaan. Akan tetapi, peneliti juga menemui anak yang apabila tidak didampingi oleh orang tuanya dia tidak belajar dengan baik.

3.    Peran Orang tua dalam menyikapi hasil Penilaian Pendampingan Pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun

Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis serta berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan, Penilaian yang dilakukan harus memiliki asas keadilan yang tinggi, penilaian juga merupakan bagian dari proses pendidikan yang dapat memacu dan memotivasi peserta didik untuk lebih berprestasi meraih tingkat yang setinggi tingginya sesuai kemampuannya. Dalam hal meyikapi hasil penilaian anak, Sebagian besar orang tua telah banyak memaklumi apapun hasil yang didapat oleh anak. Hal ini mengingat bahwa kurang efektifnya penyampaian materi dikala pembelajaran secara daring.

 


B.     Implikasi

Berdasarkan kesimpulan serta temuan pada peran dan fungsi orang tua dalam pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam Madiun mempunyai implikasi diantaranya sebagai berikut:

1.    Kepada siswa supaya mengikuti alur pembelajaran daring yang diberikan guru selama proses pembelajaran berlangsung, karena jika anak tidak dapat berperan sesuai prosedur pembelajaran daring maka akan menghambat siswa dalam mengerjakan materi yang diberikan guru.

2.    Kepada orang tua supaya memberikan bimbingan, Pendidikan, serta disiplin seperti halnya disekolahan supaya anak tetap berada dalam prosedur pembelajaran daring. Jika anak tidak dikasih bimbingan dan pengawasan selama proses pembelajaran pasti anak tidak dapat belajar dengan kondusif.

3.    Terhadap guru supaya lebih kreatif dan inovatif lagi terhadap pemberian materi daring terhadap siswa dirumah, karna pada dasanya pemberian materi harus dengan berbagai ragam pemberian supaya anak tidak mudah jenuh dan tetap semangat dalam belajar meskipun tidak dengan tatap muka.

C.    Saran

1.      Untuk guru supaya lebih mengupdate pembelajarannya secara modern, karena disaat pandemi ini guru dituntut untuk sekreatif mungkin serta inovatif dalam mengajar melalui media online baik penyampaian melalui whatshapp, google form, youtube, video, dan lain sebagainya.

2.      Untuk orang tua supaya bisa menguasai gadget serta fitur yang ada didalamnya, karena penyampaian materi guru menggunakan beberapa fitur yang ada di handphone sehingga jika orang tua kurang mahir dalam mengoprasikan gadget maka akan menghambat dalam membimbing anak disaat proses pembelajaran berlangsung.


DAFTAR PUSTAKA

 

Aan & Fitrisa, Systematic Literatur Review: Kemandirian Belajar Siswa pada Pembelajaran Daring, Journal Of Mathematics Education and Applied Volume 02, No 02, Mei 2021.

Aly Abdullah, Pdidikan Islam Multikultural di Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Amna, Kedudukan Motivasi Belajar Siswa dalam pembelajaran, Lantanida Journal, Vol. 05 No. 02, 2017.

Arikunto, Suharsimi & Cepi safruddin Abd. Jabar, evaluasi program Pendidikan, pedoman teoritis praktis bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Cabib Toha, Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1999.

Candra, A.N., Sofia2, A., & Anggraini, G>F (2013). Gaya Pengasuhan Orang Tua Pada Anak Usia Dini. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),1689-1699. 

https://doi.org/10.1017/CB09781107415324.004

Dakir, Dasar-dasar Psikologi,Yogyakarta:Pustaka Pelajar  , 2003.

Daryanto, Syaiful Karim, Pembelajaran Abad 21. Gafa Media 2017.

Dewantara Hajar , Ilmu  Pendidikan,  Yogyakarta:  Taman  Siswa, 1961.

Dewi, Kurniawati Eni. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Dan Sastra Indonesia Dengan Pendekatan Tematis. Tesis. Surakarta : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2009.

Epstein, J.L., & Becker, H.J. Teachers’ reported practices of parent involvement: problems and possibilities. School, Family and Community Partnerships, Student Economy Edition : Preparing Educators and Improving Schools, 83(2), 2018.

https://doi.org/10.4324/9780429493133

 

Fachmawati Tutik, Daryanto. Teori belajar dan proses Pembelajaran yang mendidik. Gafa Media. Yogyakarta. 2015.

Gilang K, Pelaksanaan Pembelajaran Daring di Era Covid-19, Banyumas : Lutfi Gilang, 2020.

Hyoscyamina, D.E. Peran Keuarga dalam Membangung Karakter Anak. Jurnal Psikologi, 10(2), 2011.

https://doi.org/https://doi.org/10.14710/jpu.10.2.144-152

Kusniyah & Hakim, L (Efektifitas Pembelajaran Berbasis Daring: Sebuah Bukti dalam buku Bahasa Inggris). Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan, Vol.17 No.1 2019.

Lestari, S. Psikologi keluarga :penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga. (2nd ed.) Kencana, 2012.

Milles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992.

Nirmala, Pratidina Okta, Veneshia Auralia Medida, and Vivin Aslika Widianti. "Peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran daring." Seminar Nasional Pendidikan IPS. Vol. 1. No. 1. 2020.

Nurdin Syafruddin, Adriyantoni. Kurikulum dan Pembelajaran, Rajawali Press, Jakarta, 2016.

Purwanto, M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995.

Puspitawati, H. Konsep dan Teori Keluarga. Gender dan Keluarga, 4 (Zeitlin 1995), 2013.  

https://doi.org/10.1249/01.mss.0000074580.79648.9d

Rita & Arfatin, Pengaruh Kemandirian Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika, Journal Formatif 6 (1), 2016.

Rusian, Tabrani, Peran Orang Tua dalam Lingkungan keluarga. Toha Putra: Semarang, 2002.

Selo Soemarjan, Sosiologi  Suatu  Pengantar,  Yogyakarta:  Gajah Mada Press, 1962.

Sofyana & Abdul. Pembelajaran Daring Kombinasi Berbasis Whatsapp pada Kelas Karyawan Prodi Informatika Universitas PGRI Madiun. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika. Volume 8 No.1. 2019.

Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R&D. Bandung, Alfabeta, 2009.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2009

Suprihatiningrum Jamil. Guru Profesional: Pedoman Kinerja dan Kompetensi Guru. Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 20016.

Triwiyanto Teguh. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta. 2015.

Tutik Rahmawati, & Daryanto, Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang Mendidik, Gava Media. Yogyakarta 2015

Zulfitria, Zulfitria, Ansharullah Ansharullah, and Cindy Aprilia Pratami. "Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pendampingan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19." Prosiding Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ. Vol. 1. No. 1. 2020.


LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

a.      Lampiran 1

Transkip Wawancara dan Observasi

---------------------------------------------------------------------------------------------

 

TRANSKRIP WAWANCARA

-          Kode                           :  01/W/02-03/2021

-          Nama Informan           :  Ustdzh. Marsini, S.Pd.I (Wali Kelas III

                                       MI An-Najihah Babussalam Madiun)

-          Tanggal                       :  02 Maret 2021

-          Jam                              :  08.30 – 10.00 WIB

-          Disusun jam                :  21.00 – 22.30 WIB

-          Tempat wawancara     :  Di Kantor MI An-Najihah Babussalam Madiun

-          Topik wawancara        :  Peran Orang Tua dalam Persiapan

                                       Proses dan hasil Penilaian pembelajaran daring

                                       di  MI An-Najihah Babussalam Madiun

 

 

MATERI WAWANCARA

Peneliti

1.      Bagaimana antusias sekaligus persiapan siswa dalam memulai pembelajaran daring?

Informan

Dari pembelajaran yang telah kami laksanakan alhamdulillah anak-anak selalu antusias dalam mengikuti setiap rangkaian pembelajaran walaupun terkadang kami harus mengalami fase dimana ada sebagian siswa yang sulit untuk mengirimkan tugas karena beberapa faktor tertentu baik dari persiapan maupun yang lainnya. Dan kebanyakan mereka juga sudah mulai berusaha mandiri untuk mempersiapkannya sendiri. Namun kami memaklumi jika ada beberapa siswa yang belum bisa mandiri untuk mempersiapkan bekal daringnya. Maka dari itu kami juga memberikan beberapa alternatif solusi supaya beberapa masalah dapat terselesaikan supaya pembelajaran tetap berjalan dengan maksimal.

Peneliti

2.      Kegiatan apa saja yang ibu berikan untuk mengawali pembelajaran daring disetiap harinya?

Informan

Di setiap pagi kami mulai dengan pengiriman pesan pengingat melalui group whattsapp yang berisikan tentang kegiatan yang harus siswa laksanakan sebelum memulai pembelajaran, Adapun beberapa kegiatannya adalah : 1) berwudhu dan sholat dhuha, 2) Berdoa sebelum belajar, 3) Mengaji Ummi, 4) Pengabsenan, 5)Pemberian materi.

Peneliti

3.      Melalui media apa sajakah ibu menyampaikan materi pembelajaran daring?

Informan

Media yang kami gunakan adalah : 1) Whattsapp, 2) Google Formulir, 3) Link You Tube, 4) Home Visit, 5) PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas)

Peneliti

4.      Apakah media tersebut efektif untuk berkomunikasi dan menyampaikan materi kepada siswa? Adakah media yang dirasa Paling efektif daripada media lainnya ?

Informan

Sebenarnya menurut kami Tidak ada media pembelajaran yang lebih efektif dari tatap muka di dalam kelas Bersama siswa. Namun, media yang kami gunakan cukup untuk membantu agar tetap dapat berlangsungnya pembelajaran walaupun secara daring. Dan besar harapan kami semoga pandemic segera berlalu sehingga dapat melaksanakan pembelajaran sebagaimana mestinya.

Diantara media yang kami gunakan selama pembelajaran daring ini Home Visit dan PTMT dirasa lebih efektif dibandingkan dengan 3 media lainnya karena dalam kegiatan tersebut guru dapat lebih mendalam memahami siswa dan menyampaikan materi kepada siswa. Dan dari kegiatan tersebut kami banyak mengambil penilaian untuk kemudian kami jadikan pertimbangan di Penilaian Akhir Tahun.

Peneliti

5.      Apa yang biasa ibu lakukan untuk menghindari kebosanan selama terjadinya proses pembelajaran daring?

Informan

Tidak dapat dipungkiri bahwa lamanya pemberlakuan pembelajaran secara daring ini menyebabkan kebosanan bahkan hingga menimbulkan kemalasan untuk siswa dalam belajar. Dan untuk mengatasi permasalahan tersebut kami beberapa kali mengadakan beberapa kompetisi antar siswa dalam kelas yang dilaksanakan secara virtual untuk semua kelas sebagai contoh kita laksanakan ujian hafalan surat pendek secara online, senandung syair secara online dan lain sebagainya dengan harapan dan tujuan untuk menggali Kembali jiwa kompetisi dan kesemangatan siswa.

Peneliti

6.      Adakah siswa yang mengalami kesulitaan dalam pembelajaran daring?

Informan

Tentu kami temui siswa yang mengalami kesulitan dan kendala dalam pembelajaran daring.

Peneliti

7.      Kesulitan apa saja yang dialami siswa tersebut?

Informan

Ada dari beberapa siswa yang terkendala fasilitas karena tidak memiliki handphone, ada yang terkendala kurang bimbingan orang tua di rumah saat mengerjakan tugas daring yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya anak yang ternyata hanya tinggal dengan kakek neneknya, adapula karena orang tuanya seorang pekerja karyawan sehingga hanya bisa memberi bimbingan diwaktu sore atau malam.

 

Peneliti

8.      Solusi apa yang ibu berikan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

Informan

Untuk siswa yang terkendala fasilitas kami mencoba mencarikan teman yang memang rumahnya dekat dengan siswa tersebut sehingga dalam pembelajaran daring dia tetap dapat mengerjakan tugas dan mengetahui segala informasi yang diberikan oleh sekolah. Untuk siswa yang tinggal Bersama kakek atau neneknya kami juga menawarkan untuk memberikan les privat beberapa hari sekali di sekolah, untuk orang tua yang pekerja kami beri kesempatan untuk mengirimkan tugasnya di sore atau malam hari.

Peneliti

9.      Fasilitas apa saja yang ibu gunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa? Dari beberapa fasilitas yang ibu gunakan, fasilitas mana yang lebih akurat untuk mengetahui kemampuan siswa?

Informan

Fasilitas yang kami gunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa yaitu dengan melakukan tes melalui aplikasi google form dan juga pemberian pre test dan post test saat dilakukannya PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas)

Dan diantara kedua fasilitas tersebut kami mengambil kesimpulan bahwa pemberian post test dan pre test saat PTMT lebih akurat hasilnya dibandingkan melalui google formulir.

Peneliti

10.        Mengapa fasilitas tersebut lebih akurat dibandingkan fasilitas lainnya?

Informan

Karena Ketika PTMT kami dapat mengetahui secara langsung prosesnya dan juga kemampuan setiap siswanya.

Refleksi

Selama pembelajaran daring ini anak-anak antusias sekali meskipun ada beberapa kendala pada siswa baik dari persiapan fasilitas maupun yang lainnya. Dalam daring ini guru menyampaikan materi dengan beberapa media seperti whatshap, link youtube, google form, PTMT. Dan diantara beberapa fasilitas yang paling akurat adalah PTMP.

 

 

 

TRANSKRIP WAWANCARA

-          Kode                          :  02/W/02-03/2021

-          Nama Informan          :  Bpk. Muhsin (Wali Murid Kelas 3 MI An-Najihah)

-          Tanggal                      :  02 Maret 2021

-          Jam                             :  08.30 – 10.00 WIB

-          Disusun jam               :  21.00 – 22.30 WIB

-          Tempat wawancara    :  Di Rumah Bpk. Muhsin

-          Topik wawancara       :  Peran Orang Tua dalam Persiapan

                                Proses dan hasil Penilaian pembelajaran daring

                                 di  MI An-Najihah Babussalam Madiun

 

 

 

 

 

MATERI WAWANCARA

Peneliti

1.    Bagaimana bpk. Muhsin membantu mempersiapkan kebutuhan pembelajaran daring anak pada setiap harinya?

Informan

Selama pembelajaran daring ini saya jarang membantu anak saya dalam mempersiapkan kebutuhannya, jadi saya langsung memfasilitasi anak saya dengan HP sendiri dan dia sendiri yang melihat informasi pembelajaran setiap harinya. Saya hanya menanyainya sesekali saja. Harapan saya dengan awal seperti ini anak saya bisa lebih mandiri dan paham akan kebutuhannya sendiri. karna jika anak lama dituntun akan bahaya juga diperkembangan pikirannya untuk melangkah menuju hal-hal positif lainnya.

Peneliti

2.    Apakah bpk. Muhsin membantu anak dalam mengingat materi yang diberikan guru?

Informan

Saya membantunya kadang-kadang saja Ketika malam atau sore. karena terkadang saya sibuk bekerja di siang hari sehingga terkadang saya terlalu capek dan beristirahat lebih awal.

Peneliti

3.    Apakah bpk. Muhsin selalu mengamati dan membimbing proses pembelajaran daring anak bpk?

Informan

Dalam hal ini saya jarang mengamati dan membimbingnya.  Saya mendidik anak saya supaya belajar mandiri dalam segala hal, baik KBM atau aktifitas harian lainnya.

Peneliti

4.    Apabila terjadi kesulitan pada anak dalam proses mengerjakan tugas daring, apa yang bpk. Muhsin lakukan?

Informan

Meminta anak untuk menghubungi guru pengajarnya atau menanyakan pada temannya.

Peneliti

5.    Apakah bpk. Muhsin selalu mengoreksi tugas anak sebelum kemudian dikirimkan kepada guru?

Informan

Saya sangat jarang mengkoreksi tugas anak saya karena seringkali dia langsung mengirimkan tugasnya setelah selesai.

Peneliti

6.    Bagaimana sikap bpk. Muhsin Ketika hasil tugas anak mendapatkan banyak koreksian ?

Informan

saya memaklumi saja karena saya sendiri juga tidak bisa mengajarinya secara rutin.

Refleksi

Selama pembelajaran daring ini bpk muhsin mencoba melatih anaknya untuk selalu mandiri baik dari persiapan daring sampai pengiriman tugas kepada guru, supaya anak menjadi terbiasa. Sesekali bpk. muhsin hanya mengontrol kinerja anak saja baik dari mempersiapkan peralatan daring sampai mengirimkan tugas ke guru pengejarnya. Karena jika anak selalu dituntun dalam suatu hal maka ketika dia sudah beranjak dewasa akan selalu mengahap tuntunan dari orang lain tanpa berusaha mencarinya sendiri

 

 

TRANSKRIP WAWANCARA

-          Kode                          :  03/W/02-03/2021

-          Nama Informan          :  Ibu Binti Wasi’ah

                                      (Wali Murid Kelas 3 MI An-Najihah)

-          Tanggal                      :  02 Maret 2021

-          Jam                             :  14.30 – 16.00 WIB

-          Disusun jam               :  21.00 – 22.30 WIB

-          Tempat wawancara    :  Di Rumah Ibu Binti Wasi’ah

-          Topik wawancara       :  Peran Orang Tua dalam Persiapan

                                 Proses dan hasil Penilaian pembelajaran daring

                                 di  MI An-Najihah Babussalam Madiun

 

 

 

 

 

MATERI WAWANCARA

Peneliti

1.      Bagaimana Ibu Binti membantu mempersiapkan kebutuhan daring anak pada setiap harinya?

Informan

Biasanya saya membantu anak saya merekap halaman berapa dan tugas yang akan dikerjakan pada hari tersebut, lalu anak saya yang melanjutkan mengerjakan tugasnya. Karena anak saya jika tidak dibantu mengawali suatu kegiatan dia belum agak peka dan cekatan, mungkin anak saya beda dengan yang lainnya. Karena dengan hal ini saya tetap mengarahkan anak saya supaya bisa mandiri supaya bisa setara bahkan bisa lebih dari teman lainnya.

Peneliti

2.    Apakah Ibu Binti membantu anak dalam mengingat materi yang diberikan guru?

Informan

Iya saya membentunya setiap sebelum memulai mengerjakan tugasnya.

Peneliti

3.    Apakah Ibu Binti selalu mengamati dan membimbing proses pembelajaran daring anak Ibu ?

Informan

Iya, saya selalu mengamati dan membimbingnya setiap hari, sehingga jika tidak diamati anak akan salah menggunakan hp yang ujung-ujungnya main game dan tidak akan segera tuntas dalam mengerjakan tugas daring dari guru. 

Peneliti

4.    Apabila terjadi kesulitan pada anak dalam proses mengerjakan tugas daring, apa yang Ibu Binti lakukan?

Informan

Saya membantunya, dan jika saya tidak bisa pasti selalu buka google kalau tidak begitu yaa tanya ke guru pengajarnya.

Peneliti

5.    Apakah Ibu Binti selalu mengoreksi tugas anak sebelum kemudian dikirimkan kepada guru?

Informan

Iya pasti. Karna anak keseringan asal mengerjakan tugas, dan jika ada yang salah pasti saya menyuruhnya untuk membenarkan nya Kembali.

Peneliti

6.    Bagaimana sikap Ibu Binti Ketika hasil tugas anak mendapatkan banyak koreksian ?

Informan

Biasanya saya meminta anak untuk lebih teliti Kembali dalam mengerjakan tugasnya selain itu tidak terlepas saya untuk memotivasinya supaya anak lebih giat dan mampu untuk meningkatkan prestasi nilai dengan semampunya. Dalam penilaian pembelajaran ini atau Ketika evaluasi pembelajaran saya melihat dari persiapan dan proses anak Ketika dalam pembelajaran berlangsung tidak hanya hasil akhir saja yang dinilai, karena bisa jadi Ketika proses mengerjakan anak meminta jawaban ke teman kelas melalui whatsapp atau media yang lainnya. Jadi pada intinya tetap memberikan bimbingan dan arahan supaya anak bisa menjadi lebih baik dan lebih korektif dalam mengerjakan tugas apapun.

Refleksi

Dalam pembelajaran daring ini ibu binti masih selalu mengarahkan anaknya dari mempersiapankan pembelajaran sampai pada proses pembelajaran dan penilaiannya kepada guru, karna anak ibu binti masih perlu dituntun dan dibimbing. Karna setiap anak mempunyai karakter yang berbeda-beda dan semua anak tidak bisa disama ratakan dalam hal aktifitas belajarnya.

 

 

 

TRANSKRIP WAWANCARA

-          Kode                          :  04/W/02-03/2021

-          Nama Informan          :  Ibu Sunarti

                                      (Wali Murid Kelas 3 MI An-Najihah)

-          Tanggal                      :  02 Maret 2021

-          Jam                             :  18.00 – 20.00 WIB

-          Disusun jam               :  21.30 – 23.00 WIB

-           

-          Tempat wawancara    :  Di Rumah Ibu Sunarti

-          Topik wawancara       :  Peran Orang Tua dalam Persiapan

      Proses dan hasil Penilaian pembelajaran daring di   

      MI An-Najihah Babussalam Madiun

 

 

 

 

 

MATERI WAWANCARA

Peneliti

1.      Bagaimana Ibu Sunarti membantu mempersiapkan kebutuhan daring anak pada setiap harinya?

Informan

Alhamdulillah saya jarang membantu anak dalam mempersiapkannya, karna anak saya sudah tau kegiatan rutinitasnya sendiri, kadang saya cuman mengingatkan saja. Dengan begini saya tetap bisa focus dalam kegiatan rumah tangga lainnya, karna anak saya sudah saya biasakan sejak kecil untuk mandiri dalam hal apapun, kecuali yang dia belum pernah tau saya arahkan terlebih dahulu setelahnya dia sendiri yang melanjutkannya.

Peneliti

2.    Apakah Ibu Sunarti membantu anak dalam mengingat materi yang diberikan guru?

Informan

Pasti, karna supaya anak selalu ingat materi yang telah diberikan guru sebelumnya.

Peneliti

3.    Apakah Ibu Sunarti selalu mengamati dan membimbing proses pembelajaran daring anak Ibu ?

Informan

Alhamdulillah jarang juga, cukup melihatnya dari kejauhan saja. Karna anak saya sudah lumayan terbiasa mandiri dalam mengerjakan tugas,,dan jika tidak tau biasanya tanya guru nya atau cari di google.

Peneliti

4.    Apabila terjadi kesulitan pada anak dalam proses mengerjakan tugas daring, apa yang Ibu Sunarti lakukan?

Informan

Selama ini anak saya jarang tanya ke saya. Karna jika anak saya tidak tau pasti langsung mencari digoogle kalua digoogle tidak ketemu baru tanya ke gurunya untuk dijelaskan lagi.

Peneliti

5.    Apakah Ibu Sunarti selalu mengoreksi tugas anak sebelum kemudian dikirimkan kepada guru?

Informan

Iya pasti, karna supaya saya tau kerjaan anak sudah sempurna atau belum.

Peneliti

6.    Bagaimana sikap Ibu Sunarti Ketika hasil tugas anak mendapatkan banyak koreksian ?

Informan

Alhamdulillah,,, masalah koreksian jarang sih, cumin kadang yaa ada. Dan Ketika mendapatkan koreksian anak saya selalu mencarinya digoogle.

Refleksi

Dalam pembelajaran daring ini ibu sunarti mencoba anaknya untuk mempersiapkan sendiri dan mengawasinya dari jauh dari persiapan pembelajaran sampai dengan pengiriman tugas ke gurunya. Supaya anak lebih aktif dalam memecahkan masalah dalam pembelajarannya sendiri, jika tidak tau dia bertanya kepada guru maupun teman kelas kadang juga mencarinya digoogle. Supaya anak terlihat aktif dalam belajar.

 

 

 

TRANSKRIP WAWANCARA

-          Kode                          : 09/W/02-03/2021

-          Nama Informan          : Ibu Sri Wahyuni (Wali Murid Kelas 3 MI An-Najihah)

-          Tanggal                      : 02 Maret 2021

-          Jam                             : 10.30 – 11.00 WIB

-          Disusun jam               : 20.00 – 22.30 WIB

-          Tempat wawancara    : Di Rumah Ibu Sri Wahyuni

-          Topik wawancara       : Peran Orang Tua dalam Persiapan

     Proses dan hasil Penilaian pembelajaran daring di 

     MI An-Najihah Babussalam Madiun

 

 

 

 

 

MATERI WAWANCARA

Peneliti

1.      Bagaimana Ibu Sri membantu mempersiapkan kebutuhan daring anak pada setiap harinya?

Informan

Pada pembelajaran daring selama pandemi ini saya tidak pernah membantu dalam mempersiapkannya, karena saya selalu berangkat kerja sebelum anak bangun dan Ketika sudah pulang anak sudah waktunya istirahat dan kadang anak sudah bermanin, mungkin saya bisa mengontrolnya Ketika malam hari setelah mengetahui hasil nilai tugas yang dikirim guru seusai dikerjakan anak padi paginya. Disitu saya baru bisa mengarahkan anak jika anak mendapatkan nilai baik atau buruk. Jika anak saya mendapatkan nilai baik saya selalu memotifasinya untuk tetap dipertahankan nilainya dan kalau bisa ditambah itu lebih baik sedangkan jika nilai anak itu banyak coretannya maka motifasi saya supaya anak selalu menambah lebih giat lagi belajarnya dengan lebih aktif lagi tanya ke guru, teman kelas atau bisa ke google, karena saya menyadari saya seorang pedagang sayur yang berangkat pagi sehingga dalam proses daring saya belum bisa mengarahkan dan memantaunya, Jadi begitu bu guru.

Peneliti

2.      Apakah Ibu Sri membantu anak dalam mengingat materi yang diberikan guru?

Informan

Saya tidak pernah membantu. Karena seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya ibu, Jadi mohon dimaklumi.

Peneliti

3.    Apakah Ibu Sri selalu mengamati dan membimbing proses pembelajaran daring anak bpk?

Informan

Tidak pernah bu, kalua memotifasi iya… hehe, karna bisanya hanya memotifasi dan nuturi anak menjadi lebih baik. Itupun hanya malam hari.

Peneliti

4.      Apabila terjadi kesulitan pada anak dalam proses mengerjakan tugas daring, apa yang Ibu sri lakukan?

Informan

Mengarahkan anak untuk menghubungi guru pengajarnya atau menanyakan pada temannya dan jika bisa silahkan dicari di google karena digoogle juga lebih lengkap.

Peneliti

5.    Apakah Ibu Sri selalu mengoreksi tugas anak sebelum kemudian dikirimkan kepada guru?

Informan

Tidak pernah bu guru, seperti yang saya jelaskan juga barusan diawal.

Peneliti

6.    Bagaimana sikap Ibu Sri Ketika hasil tugas anak mendapatkan banyak koreksian ?

Informan

saya memaklumi saja karena saya sendiri juga tidak bisa mengajarinya secara rutin. Jadi, tetap saya kasih arahan atau motifasi supaya tetap semangat dalam belajar dan harus lebih sungguh-sungguh lagi.

Refleksi

Selama pembelajaran daring ini Ibu Sri mencoba melatih anaknya untuk selalu mandiri baik dari persiapan daring sampai pengiriman tugas kepada guru, karena saya juga pedagang sayur yang biasa pergi pagi dan pulang Ketika anak-anak dalam keadaan sudah istirahat atau main.

 

TRANSKRIP WAWANCARA

-          Kode                          :  10/W/03-03/2021

-          Nama Informan          :  Muhammad Fahim Amrullah (Siswa Kelas 3)

-          Tanggal                      :  03 Maret 2021

-          Jam                             :  08.30 – 09.15 WIB

-          Disusun jam               :  21.00 – 22.00 WIB

-          Tempat wawancara    :  Di Rumah Muhammad Fahim Amrullah

-          Topik wawancara       :  Peran Orang Tua dalam Persiapan

      Proses dan hasil Penilaian pembelajaran daring di 

      MI An-Najihah Babussalam Madiun

 

 

 

 

 

MATERI WAWANCARA

Peneliti

1.    Apa sajakah yang mas Fahim persiapkan sebelum memulai pembelajaran daring ?

Informan

Saya siapkan buku pelajaran dan HP bu

Peneliti

2.    Apakah orang tua mas Fahim selalu membantu mempersiapkan keperluan sebelum pembelajaran daring?

Informan

Iya bu, kadang-kadang bantu kadang-kadang tidak

Peneliti

3.   Apakah orang tua mas Fahim selalu membantu untuk mengingat pelajaran sebelumnya, baik pertanyaan maupun ringkasan?

Informan

Iya bu… kadang-kadang

Peneliti

4.   Apakah orang tua mas Fahim selalu mengamati dan membimbing proses pembelajaran daring dirumah?

Informan

Iya bu, kadang-kadang juga karna orang tua saya kadang kesawah

Peneliti

5.   Jika mas Fahim mendapatkan kesulitan dalam mengerjakan tugas daring, apakah mas Fahim menanyakannya ke orang tua atau kepada guru melalui whatshapp?

Informan

Biasanya saya tanya bu guru lewat watsap kalau saya ndak paham, tapi jika yang ngajar ust. Munas biasannya saya cari ke google bu karna takut sama ust. Munas… serem.

Peneliti

6.   Apakah orang tua mas Fahim selalu mengoreksi hasil tugas sebelum dikirimkan kepada Guru?

Informan

Iya bu, kadang dikoreksi kakak dan embak. Kadang bpk dan ibuk kalua malam capek habis dari sawah

Peneliti

7.   Apabila hasil tugas mas fahim mendapatkan banyak koreksian dari guru, bagaimana sikap orang tua mas Fahim?

Informan

Biasanya saya benerin bu… tapi jika guru tidak memberikan perintah untuk membenarkan yaa saya tidak benarkan.

Refleksi

Dalam pembelajaran ini mas fahim mempersiapkan media pembelajaran daring sendiri, orang tua mas fahim jarang mengarahkannya dalam proses pembelajaran karna factor orang tua yang punya kerjaan disawah. Jadi mas fahim dituntut untuk latian mandiri baik dalam persiapan pembelajaran sampai pengiriman tugas.

 

 

 

 

 

TRANSKRIP WAWANCARA

-          Kode                          :  10/W/03-03/2021

-          Nama Informan          :  Achilla El-Humaira (Siswi kelas 3)

-          Tanggal                      :  03 Maret 2021

-          Jam                             :  07.30 – 09.00 WIB

-          Disusun jam               :  20.00 – 22.00 WIB

-          Tempat wawancara    :  Di Rumah Mbak Acilla El-Humaira

-          Topik wawancara       :  Peran Orang Tua dalam Persiapan

      Proses dan hasil Penilaian pembelajaran daring di 

      MI An-Najihah Babussalam Madiun

 

 

 

 

 

MATERI WAWANCARA

Peneliti

1.      Apa sajakah yang mbak Cila persiapkan sebelum memulai pembelajaran daring ?

Informan

Hp dan Buku bu,,, sama paketan internet bu, kadang hp saya paketannya habis buat mainan game sama adik

Peneliti

2.    Apakah orang tua mbak Cila selalu membantu mempersiapkan keperluan sebelum pembelajaran daring?

Informan

Selalu bu, pasti setiap hari ibuk mempersiapkan bukunya

Peneliti

3.   Apakah orang tua mbak Cila selalu membantu untuk mengingat pelajaran sebelumnya, baik pertanyaan maupun ringkasan?

Informan

Iya bu, kadang ibuk memberikan pertanyaan pelajaran yang kemarin.

Peneliti

4.   Apakah orang tua mbak Cila selalu mengamati dan membimbing proses pembelajaran daring dirumah?

Informan

Iya bu, kadang jika ibu bpk tidak ada diamati sama kakak

Peneliti

5.   Jika mbak Cila mendapatkan kesulitan dalam mengerjakan tugas daring, apakah mbak Cila menanyakannya ke orang tua atau kepada guru melalui whatshapp?

Informan

Biasannya saya tanya kakak dan biasanya juga tanya bu guru atau pak guru

Peneliti

6.   Apakah orang tua mbak Cila selalu mengoreksi hasil tugas sebelum dikirimkan kepada Guru?

Informan

Iya bu, kadang yang mengoreksi kakak sebelum dkirimkan ke guru

Peneliti

7.   Apabila hasil tugas mbak Cila mendapatkan banyak koreksian dari guru, bagaimana sikap orang tua mbak Cila?

Informan

Kalau sama ibu sering dimarahi, kalau sama bapak dan kakak tidak dimarahi.

Refleksi

Pada pembelajaran daring ini orang tua mbak cila masih membantu dalam mempersiapkan peralatan untuk proses pembelajaran sampai pada pengiriman tugas, jika ada yang tidak paham mbak cila tanya ke ibuk atau kakaknya.

 

 

 

 

TRANSKRIP WAWANCARA

-          Kode                          :  11/W/07-03/2021

-          Nama Informan          :  Robith Maulana Al arifi (Siswa Kelas 3)

-          Tanggal                      :  07-Maret-2021

-          Jam                             :  08.30 – 09.15 WIB

-          Disusun jam               :  21.00 – 22.00 WIB

-          Tempat wawancara    :  Di Rumah Robith Maulana Al arifi

-          Topik wawancara       :  Peran Orang Tua dalam Persiapan

      Proses dan hasil Penilaian pembelajaran daring di 

      MI An-Najihah Babussalam Madiun

 


 

 

MATERI WAWANCARA

Peneliti

1.   Apa sajakah yang mas obith persiapkan sebelum memulai pembelajaran daring ?

Informan

Buku, HP, Meja belajar

Peneliti

2.   Apakah orang tua mas obith selalu membantu mempersiapkan keperluan sebelum pembelajaran daring?

Informan

Tidak bu, pasti saya siapkan sendiri

Peneliti

3.   Apakah orang tua mas obith selalu membantu untuk mengingat pelajaran sebelumnya, baik pertanyaan maupun ringkasan?

Informan

Pasti bu, pasti diberikan pertanyaan pelajaran kemarin

Peneliti

4.   Apakah orang tua mas obith selalu mengamati dan membimbing proses pembelajaran daring dirumah?

Informan

Jarang bu, biasanya saya belajar sendiri dikamar

Peneliti

5.   Jika mas obith mendapatkan kesulitan dalam mengerjakan tugas daring, apakah mas obith menanyakannya ke orang tua atau kepada guru melalui whatshapp?

Informan

Biasanya say acari di google bu

Peneliti

6.   Apakah orang tua mas obith selalu mengoreksi hasil tugas sebelum dikirimkan kepada Guru?

Informan

Pasti bu, supaya saya tau mana yang salah

Peneliti

7.   Apabila hasil tugas mas obith mendapatkan banyak koreksian dari guru, bagaimana sikap orang tua mas obith?

Informan

Biasan saja bu, biasnanya ibu menyuruh untuk belajar lebuh giat dan teliti dalam mengerjakan tugas

Refleksi

Maka dapat disimpulkan bahwa mas obith adalah termasuk murid yang mandiri, dia mempersiapkan dan mengerjakan tugasnya sendiri, namun terlepas dari kemandiriannya orang tua mas obith termasuk perhatian kepadanya karena masih membantu mempersiapkan kebutuhan anaknya dalam belajar dan menyempatkan diri untuk memeriksa hasil pengerjaan anaknya sebelum dikirimkan kepada guru, dan juga memberikan motivasi kepada mas obith jika hasil pengerjaannya mendapat banyak koreksian dari guru.

 

 

 

b.      Lampiran 2

Kisi-Kisi Wawancara :

 

Variabel

Dimensi

Indikator

Item Pertanyaan

Peran dan Fungsi Orang Tua dalam Pembalajaran Daring

Internal

Upaya Orang Tua dalam Mendukung Pembelajaran Daring

(1) Bagaimana upaya anda dalam membantu mempersiapkan kebutuhan pembelajaran daring anak setiap harinya?

(2) Apakah anda membantu anak dalam mengingat materi yang diberikan guru?

(3) Apakah anda  selalu mengamati dan membimbing proses pembelajaran daring anak?

(4) Apabila terjadi kesulitan pada anak dalam proses pengerjaan tugas daring apa yang anda lakukan?

(5) Apakah anda selalu mengkoreksi tugas anak sebelum dikirimkan kepada guru?

(6) bagaimana sikap anda Ketika hasil tugas anak mendapatkan banyak koreksian atau kesalahan?

 

Eksternal

Upaya guru dalam mendukung terlaksananya pembelajaran daring

(1) Bagaimana antusias sekaligus persiapan siswa dalam memulai pembelajaran daring ?

(2) Kegiatan apa saja yang ibu berikan untuk mengawali pembelajaran daring disetiap harinya?

(3) Melalui media apa sajakah ibu menyampaikan materi pembelajaran daring?

(4) Apakah media tersebut efektif untuk berkomunikasi dan menyampaikan materi kepada siswa? Adakah media yang dirasa Paling efektif daripada media lainnya ?  

(5) Apa yang biasa ibu lakukan untuk menghindari kebosanan selama terjadinya proses pembelajaran daring?

(6) Adakah siswa yang mengalami kesulitaan dalam pembelajaran daring?

(7) Kesulitan apa saja yang dialami siswa tersebut?

(8) Solusi apa yang ibu berikan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

(9) Fasilitas apa saja yang ibu gunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa? Dari beberapa fasilitas yang ibu gunakan, fasilitas mana yang lebih akurat untuk mengetahui kemampuan siswa?

(10) Mengapa fasilitas tersebut lebih akurat dibandingkan fasilitas lainnya?

 

 

 

 

c.       Lampiran 3

Dokumentasi Foto Penelitian

---------------------------------------------------------------------------------------------

 

 JADWAL OBSERVASI

No

Hari/Tanggal

Tempat

Sumber Data dan Kode

Waktu Observasi

Obyek

Waktu Penyusunan Catatan Lapangan (CL )

1

Senin

1 Maret 2021

MI An-Najihah Babussalam

Cat. Observasi Lapangan Sekolah

01/O/III /2021

08.00 – 10.00

Sekolah MI An-Najihah Babussalam

10.30 -12.00

2

Selasa

2 Maret 2021

Dirumah Wali Murid

Cat . Lapangan Observasi rumah wali murid

02/O/ III/2021

08.00 –12.00

Observasi Kegiatan pembelajaran Daring

13.00 – 15.00

3

Senin

08 Maret 2021

MI An-Najihah Babussalam

Cat . Lapangan

Observasi wali kelas

04/O/III /2021

08.00 – 10.00

Observasi Pemberian Materi Pembelajaran Daring

10.30 – 12.00

4

Selasa

09 Maret 2021

Dirumah wali murid

Cat . Lapangan Observasi dirumah wali murid

04/O/III /2021

08.00 – 10.00

Lembar Observasi Wali murid

10.30 – 12.00

 

5

Sabtu

10 Maret 2021

Halaman dan kelas 

MI An-Najihah Babussalam

Cat . Lapangan Observasi sekolah 05/O/III /2021

07.30 – 10.00

Observasi Kegiatan PTMT

 

 

01.30 – 16.00

 


TRANSKIP OBSERVASI

 

Lokasi Observasi =                             CL (Cat. lapangan) = 01

MI An-Najihah Babusslam

Kode                         = 01/O/III /2021 Tanggal Pengamatan = Senin, 1 Maret 2021

Jam                            = 08.00 – 10.00

Disusun jam              = 10.30 – 12.00 Obyek: Kondisi Sekolah MI An-Najihah Babussalam


Observasi ini pertama kali akan memulai penelitian di MI An-Najihah Babussalam Mojorejo Kebonsari Madiun. Pada observer pertama kali ini saya akan meninjau lokasi MI An-Najihah Babussalam. Sehingga dalam penelitian ini observer tahu tentang lokasi dan tempat yang akan dijadikan bahan penelitian. Senin pagi, sekitar pukul 08.00 Kali ini ada beberapa rombel kelas yang sedang melaksanakan PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas). kegiatan disekolah termasuk ramai dengan kegiatan belajar mengajar dengan dampingan guru di dalam kelas dan tentunya tetap pada patuh protocol Kesehatan memakai masker, budaya mencuci tangan dengan saabun dan rutin menggunakan sanitizer, dan juga menjaga jarak. Tidak berapa lama kemudian bertemu dengan Ustad Arif Fatqurrohman selaku kepala Madrasah MI An-Najihah Babussalam dengan sambutan ramah. Beliau menjelaskan Beliau menjelaskan tentang kondisi sekolah, dan juga menjelaskan tentang beberapa pemberlakuan pembelajaran selama pandemic terjadi.

 

Tanggapan Pengamat:

Tanggapan penulis (observer) pada kali ini di MI An-najihah Babussalam Kebonsari Madiun. Berdasarkan analisa observer:

 

NO

KOMPONEN

SUB KOMEN

KETERANGAN

1

Kondisi sekolah

a.   Letak fisik sekolah

b. Letak dan lokasi

c.    Kondisi sekolah

d. Fasilitas pendidikan

2

Metode mengajar di kelas

a.   Metode pembelajaran aktif, dengan penjelasan dan contoh.

 


 

 

 

b.      Penggunaan metode belajar meliputi :

a)      Siswa / peserta didik

b)      Tujuan

c)      Situasi

d)      Fasilitas

e)      Guru

 

 

 

 

3

Penerapan materi dan metode mengajar di kelas

Kegiatan guru dalam PTMT, meliputi :

a.   Pretest

b. Penyajian bahan pelajaran

c.   Posttest

4

Kondisi subyek

Kegiatan siswa dalam PTMT, meliputi :

a.   Perhatian dalam

pembelajaran

 

 

b. Mengerjakan tugas yang di berikan

 

c.   Pembelajaran dengan tetap patuh prokes

d. Keadaan subyek

5

Sarana dan prasana

a.   Ruang kelas

b. Perpustakaan + lab

komputer

c.   Ruang Administrasi

d. UKS

6

Sumber Daya Manusia (SDM)

a.   Guru

b. Siswa

c.   Tenaga Kerja / Karyawan


TRANSKIP OBSERVASI

Lokasi Observasi =                             CL (Cat. lapangan)     = 02

Dirumah Wali Murid

Kode                           = 02/O//2021

Tanggal Pengamatan = Selasa, 2 Maret 2021 Jam  = 08.00 – 12.00

Disusun jam                = 13.00 – 15.00


Obyek : Observasi kondisi belajar anak di rumah

Ketika itu pada selasa, 2 Maret 2021 pagi sekitar pukul  08.00 WIB para siswa melakukan proses belajar secara daring di rumah masing-masing dengan didampingi oleh orang tua di rumah. Guru mengirimkan materi pembelajaran dan tugas pada pukul 07.00. guru mengirimkan tugas melalui whatsapp group, materi yang disajikan berupa video dari link youtube dan google form. Ketika saya datang ke rumah salah satu wali murid kala itu yaitu ibu binti Ketika saya dating ke rumah beliau, ternyata saya dapati anaknya masih dalam keadaan belum bersiap untuk belajar, belum mandi dan terlihat masih baru bangun tidur. Setelah itu saya pun menanyakan beberapa pertanyaan kepada beliau untuk kebutuhan wawancara. Sebenarnya saya melihat bahwa kondisi rumahnya tergolong nyaman untuk anak dapat belajar dengan baik. Kemudian peneliti juga mendatangi rumah bapak muhsin, kala itu kebetulan saya menemui langsung dengan anaknya, karena saya mendapati anaknya sedang menyapu halaman. Dari pengamatan yang saya dapat  bapak muhsin ini memang mengajari anaknya untuk mandiri bahkan sejak anaknya masih duduk di bangku sekolah dasar. Dan saya juga menemukan alasan mengapa anak dari bapak muhsin ini sangat mandiri dan rajin, yaitu karena memang dia di rumah hanya Bersama bapak dan neneknya, karena ibunya bekerja di luar negeri. Jadi dia sudah terbiasa mandiri, bahkan tergolong cekatan dalam menyiapkan kebutuhan belajarnya.

 

Tanggapan Pengamat:

Kegiatan pendampingan belajar daring yang dilakukan oleh beberapa wali murid dirumah termasuk dalam kategori baik. Karena sudah sangat menekankan pada kemandirian anak. Walupun disaana peneliti juga menemukan anak yang masih kurang mandiri dan kurang cekatan dalam kegiatannya sendiri.

Adapun analisa data observasi peran orang tua siswa dalam pendampingan pembelajaran di MI An-Najihah Babussalam berdasarkan dengan observer amati yaitu :

No

Aspek

Keterangan Deskriptif

1

Orang tua membimbing persiapan anak sebelum belajar daring

Orang tua membantu anak dalam mempersiapkan keperluan dalam persiapan pembelajaran. Dan ada juga yang tidak perlu dibantu oleh orang tuanya karena memang sudah mandiri dan sudah terbiasa menyiapkan keperluannya sendiri.

2

Orang tua membimbing proses belajar daring anak

Dalam proses pembelajaran daring orang tua senantiasa mengawasi dan membimbing anak. Dan ada juga dari orang tua yang hanya membimbing dan mengadakan pengecekan seksekali saja, karena adanya kesibukan pekerjaan.

3

Orang tua senantiasa memberi tanggapan  hasil belajar anak dengan tanggapan yang positif dan memotivasi

Pada observasi orang tua senantiasa menanggapi hasil belajr anak dengn positif dan memotivasi

4

Anak-anak mengikuti pembelajaran daring dengan baik dan terstruktur

 Anak-anak mengikuti pembelajaran dengan baik dan terstruktur. Walaupun ada Sebagian anak yang cenderung mengulur ngulur waktu dalam belajar.

5

Siswa merespon         dengan baik materi yang telah diberikan oleh guru.

Siswa merespon dengan baik materi yang disampaikan oleh guru, walaupun ada anak yang masih sering mengeluhkan apa yang disampaikan guru, yaitu mengeluhkan tugas yang terlalu rumit dan banyak.


 

 

Dari beberapa aspek diatas dapat dijelaskan bahwa peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam sudah terstruktur walaupun peneliti menemukan bahwa ada anak yang masih belum mandiri dalam menyikapi kebutuhannya belajarnya.


TRANSKIP OBSERVASI

 

Lokasi Observasi =                            CL (Cat. lapangan)    = 03

MI An-Najihah Babussalam

Kode                          = 03/O/III /2021

Tanggal Pengamatan = Senin,08 Maret 2021 Jam = 08.00 – 10.00

Disusun jam               = 10.30 – 12.00


Obyek : Observasi Pemberian Materi Pembelajaran Daring.

Hari itu 08 Maret 2021 merupakan langkah penelitian ketiga untuk berkunjung dan observasi ke MI An-Najihah Babussalam. Kala itu peneliti melihat dewan guru yang sedang mempersiapkan materi untuk pembelajaran daring. Dan ada pula dari beliau yang yang sedang mengisi pembelajaran PTMT. Saat peneliti melakukan observasi semua dalam keadaan patuh pada protocol Kesehatan.

Selang beberapa saat observer melakukan observasi persiapan pembuatan materi pembelajaran daring. Dan observer juga mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru.

Tanggapan Pengamat:

Tanggapan observer sebagai pengamat di MI An-Najihah Babussalam. Para guru dengan antusias mempersiapkan materi untuk pembelajaran daring. Kesemangatan para guru dalam mempersiapkan materi sangat diperlukan untuk kemudian menciptakan hasil materi pembelajaran daring yang menarik dan mudah dipahamin oleh siswa. Namun demikian, observer berasumsi bahwa sebenarnya dan seharusnya para guru lebih kreatif lagi dalam membuat materi pembelajaran  daring, mengingat bahwa kondisi pandemic ini pembelajaran daring perlu ekstra dalam penyampaian materinya agar mudah dipahami oleh siswa. Adapun Teknik penyampaian materi yang dilakukan oleh guru yaitu melalui whattsapp group, google form, pembuatan video pembelajaran, link youtube.


TRANSKIP OBSERVASI

 

Lokasi Observasi =                          CL (Cat. lapangan)      = 04

Dirumah Wali Murid

Kode                            = 04/O/III /2021

Tanggal Pengamatan = Selasa,09 Maret 2021

Jam                               = 08.00 – 10.00


Disusun jam                 = 10.30 – 12.00 Obyek: Lembar Observasi Wali Murid

Pagi yang cerah udara sejuk di rumah salah satu wali murid MI An-Najihah Babussalam. Hari yang membuat saya ingin merangkum sebuah lembar observasi dengan catatan lembar observasi wali murid.

Pagi ini saya mengunjungi rumah wali murid untuk melihat kondisi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran daring. Dalam hal ini observer sudah menyiapkan lembar observasi sebagai alat instrumen. Kemudian bertatap muka dengan Wali Murid sebelum kemudian mengajukan beberapa pertanyaan.

Hari itu, hari selasa hari efektif anak-anak untuk tetap belajar walau secara daring. Saya menemui rumah wali murid yang kebetulan kala itu beliau dan anaknya sedang berkebun di samping rumahnya. Dari aktivitas yang telah peneliti dapati kala itu, menjadikan saya menyimpulkan bahwa memang ibu sunarti dan anaknya ini sudah terbiasa dengan kegiatan yang positif dirumahnya sebagai upaya mengisi kejenuhan Ketika harus membimbing anak belajar dirumah. 

Dan observer juga mengunjungi wali murid lainnya yang disana telah observer temukan pengamatan yang berbeda dengan wali murid yang telah terkunjungi sebelumnya. Karena wali murid ini adalah seorang pedagang sayur, yang beliau harus berangkat kepasar setiap paginya. Maka dari itulah beliau tergolong jarang sekali memantau pembelajaran anaknya selama daring dirumah. Dan jika memang ada kesulitan dalam pembelajaran anaknya langsung menghubungi guru pengajarnya atau mencarinya di google.

 

 

 

 

 

 

 

 

Tanggapan Pengamat:

Adapun analisa data observasi peran orang tua siswa dalam pendampingan pembelajaran di MI An-Najihah Babussalam berdasarkan dengan observer amati yaitu :

No

Aspek

Keterangan Deskriptif

1

Orang tua membimbing persiapan anak sebelum belajar daring

Orang tua tergolong jarang membantu mempersiapkan kebutuhan belajar anak karena memang sudah mandiri dan sudah terbiasa menyiapkan keperluannya sendiri.

2

Orang tua membimbing proses belajar daring anak

Dalam proses pembelajaran daring orang tua senantiasa mengawasi dan membimbing anak. Dan ada juga dari orang tua yang hanya membimbing dan mengadakan pengecekan seksekali saja, karena adanya kesibukan pekerjaan.

3

Orang tua senantiasa memberi tanggapan  hasil belajar anak dengan tanggapan yang positif dan memotivasi

Pada observasi orang tua senantiasa menanggapi hasil belajr anak dengn positif dan memotivasi dan memaklumi hasil belajar anaknya mengingat ada wali murid yang memang memiliki kesibukan pekerjaan.

4

Anak-anak mengikuti pembelajaran daring dengan baik dan terstruktur

 Anak-anak mengikuti pembelajaran dengan baik dan terstruktur.

5

Siswa merespon         dengan baik materi yang telah diberikan oleh guru.

Siswa merespon dengan baik materi yang disampaikan oleh guru, walaupun ada anak yang masih sering mengeluhkan apa yang disampaikan guru, yaitu mengeluhkan tugas yang terlalu rumit dan banyak.

 

Dari beberapa aspek diatas dapat dijelaskan bahwa peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran daring di MI An-Najihah Babussalam sudah terstruktur walaupun peneliti menemukan bahwa ada anak yang masih sangat minim perhatian dari orang tuanya dikarenakan kesibukan pekerjaan.


TRANSKIP OBSERVASI

 

Lokasi Observasi =                           CL (Cat. lapangan)     = 05

Halaman dan kelas sekolah MI An-Najihah Babussalam

Kode                          = 05/O/III /2021

Tanggal Pengamatan = Sabtu,10 Maret 2021 Jam = 07.00 – 10.00

Disusun jam               = 01.30 – 16.00 Obyek: Observasi Kegiatan PTMT


Hari itu pagi sabtu 10 Maret 2021, peneliti mengunjungi MI An-NAjihah Babussalam. Hari itu anak-anak yang sedang melaksanakan PTMT melakukan senam sehat di halaman sekolah. Selama masa pandemi covid-19 senantiasa menjaga Kesehatan dan imun tubuh menjadi sangat penting dan keharusan bagi setiap orang. Oleh karena itulah dilaksanakannya senam sehat satu minggu sekali Ketika PTMT berlangsung.

Kegiatan PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) dilaksanakan 2 hari dalam satu minggu per 2 kelas. Dengan jadwal :

Hari PTMT

Ket. Kelas yang Melaksanakan PTM

Senin

Kelas 1 dan 6

Selasa

Kelas 2 dan 5

Rabu

Kelas 3 dan 4

 

PTMT dilaksanakan dengan tetap mematuhi protocol Kesehatan memakai masker, menccuci tangan dan menjaga jarak. Dan Ketika PTMT berlangsung, Ketika waktu istirahat tidak ada kantin yang menyediakan jajan namun demikian pihak sekolah menghimbau kepada anak-anak untuk membawa makanan dan minuman sendiri dari rumah, hal tersebut bertujuan untuk menghindarkan dari  berkerumun dalam membeli jajan.

Tanggapan Pengamat:

Dalam hal ini observer menilai PTMT di MI An-Najihah Babussalam dengan beberapa hal:

1)             Pada penelitian di MI An-Najihah babussalam telah melaksanakan PTMT dengan tetap berusaha melaksanakan peraturan menjaga protocol Kesehatan, walaupun pada realitanya anak-anak masih tergolong sulit untuk dikendalikan terlebih lagi siswa kelas 1, 2 dan 3 terkadang mereka masih lalai dalam menjaga protocol Kesehatan.

2)             Disamping itu, guru mendampingi anak dalam pembelajaran dan berkegiatan di sekolah dengan penuh tanggung jawab dan perhatian.

3)             Sebelum MI An-Najihah dapat melaksanakan PTMT terlebih dahulu pihak sekolah membuat angket persetujuan dari wali murid, dan jauh sebelum itu pihak sekolah telah mendapatkan izin dari pemerintahan desa setempat.

Demikian peneitian observasi kegiatan PTMT di MI An-Najihah Babussalam, peneliti hanya mengambil sampel sebagai objek penelitian yang menjurus pada Peran Orang Tua dalam Pendampingan Pembelajaran Daring di MI An-Najihah Babussalam.

Berdasarkan guru Ustdzh. Marsini, S.Pd menjelaskan :

“Bahwa dari pembelajaran yang telah kami laksanakan alhamdulillah anak-anak selalu antusias dalam mengikuti setiap rangkaian pembelajaran walaupun terkadang kami harus mengalami fase dimana ada sebagian siswa yang sulit untuk mengirimkan tugas karena beberapa faktor tertentu baik dari persiapan maupun yang lainnya. Dan kebanyakan mereka juga sudah mulai berusaha mandiri untuk mempersiapkannya sendiri. Namun kami memaklumi jika ada beberapa siswa yang belum bisa mandiri untuk mempersiapkan bekal daringnya. Maka dari itu kami juga memberikan beberapa alternatif solusi supaya beberapa masalah dapat terselesaikan supaya pembelajaran tetap berjalan dengan maksimal.” (10 maret 2021)

Pengamatan penulis, tentunya mempunyai keinginan lebih jauh untuk mendeteksi dengan peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran daring di MI An-Najihah babussalam.

 

 

 

 

 

 

 



[1]  04/W/02-03/2021, Wawancara Jam :18.00-20.00 WIB

[2]  03/W/02-03/2021, Wawancara Jam :14.30 – 16.00 WIB

[3]  02/W/02-03/2021, Wawancara Jam : 08.30-10.00 WIB

[4] 09/W/02-03/2021, Wawancara jam : 10.30 - 11.00 WIB

[5] 01/W/02-03/2021, Wawancara jam : 08.30 - 0.00 WIB

[6] Husaini Usman, Manajemen Teori praktik dan riset Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2013, hal : 534

[7] 02/W/02-03/2021, Wawancara jam : 08.30 – 10.00 WIB

[8] 03/W/02-03/2021, Wawancara jam : 14.30 – 16.00 WIB

[9] Buna’I (Surabaya, CV Jakad Media Publishing, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Agama

  Islam, 2019, Hal. 60)

 

[10] Husaini Usman, Manajemen Teori praktik dan riset Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2013, hal : 534

Pengertian Memori atau Ingatan - Psikologi Pendidikan