Saturday, 28 September 2019

Karakteristik Perbedaan Antara Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia

Karakteristik Perbedaan Antara Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia

A.  Perbandingan Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia
Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia memiliki beberapa perbedaan, khususnya pada karakter keduanya. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan perbedaan segi usia bahasa, kekayaan bahasa, gaya bahasa dan tata bahasanya serta standarisasi bahasa, begitu juga dengan segi kultur yang membentuk kedua bahasa tersebut. Penjelasan terkait perbedaan karakteristik keduanya dirangkum dalam beberapa kolom berikut :

Tabel : 1[1]
Bahasa Arab
Bahasa Indonesia
Bahasa paling tua.
Bahasa yang baru lahir pada tahun 1920 an.
Lebih asli, terbebas dari pengaruh baik istilah maupun tata bahasanya.
Mudah terpengaruh oleh bahasa lain, istilah dan bahkan tata bahasa.
Lebih kaya kosakata.
Kosakata masih terbatas dan kurang.
Standarnya bahasa Al-Qur’an, terjaga dari pengaruh sejalan dengan keterjagaan Al-Qur’an.
Standarnya bahasa baku (umum) yang ditetapkan, sehingga mudah terpengaruh bahasa lain sesuai zaman.
Sastra telah maju sejak abad 6 M, Jahiliyah, Awal Islam, Abasiyah, dan Modern.
Sastra baru muncul kemudian tahun 1920 an, Balai Pustaka 1920-1940, Pujangga baru 1930-1945, Angkatan 45 1940-1955, Angkatan 50 1950-1970 dan angkatan 70 an 1970-sekarang.
Kaidah dan tata bahasa disarikan dari analisa terhadap bahasa Al-Qur’an dan hadits.
Kaidah dan tata bahasa seringkali dimasukkan dari tata bahasa asing dan diselaraskan dengannya, misalnya inggris.

Mengacu pada gambaran umum diatas, tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan lain yang lebih spesifik dari karakteristik kedua bahasa tersebut, misalnya dari sisi penggunaan kata dalam penyusunan kalimat, atau variasi arti yang ditimbulkan oleh penyusun dan pengguna kata tersebut dalam penerjemahan. Berikut beberapa daftar variasi makna dari bahasa Arab serta padananya dalam bahasa Indonesia dari bentuk kata sambung (حرف عطف).


Tabel : 2[2]
Kata/huruf Bahasa Arab
Status / Fungsi
Padanannya dalam Bahasa Indonesia
و
Kata sambung
Dengan, dan sedangkan, tak ada padananya.
ثمّ
Kata sambung
Kemudian,
ف
Kata sambung
Lalu, kemudian, selanjutnya,
أو
Kata sambung
Atau
أم
Idem
Atau, padahal
بل
Idem, pengingkaran
Sedangkan, tapi tidak (negatif)
لكن
Kata sambung, pengingkaran, kata penghubung
Akan tetapi (negatif), namun,
لا
Kata sambung negatif
Tidak, bukan,

Contoh diatas belum mampu mencerminkan penggunaan setiap kata dalam bahasa Arab dengan padananya dalam bahasa Indonesia secara lengkap, sebab contoh tersebut hanya memaparkan satu peran saja dari kedua bahasa yaitu kata sambung, sedangkan dalam Bahasa Arab kata-kata tersebut masih dapat berfungsi lain yang sangat variatif. Sebagaimana gambaran padanan dari (حروف الـجر) berikut ini dengan padananya dalam bahasa Indonesia :

Tabel : 3[3]
Kata huruf Arab
Padanan Bahasa Indonesia
ب
Di, dengan, bersama, sebagai, di atas, kata penguat demi (sumpah).
مِن
Dari (kata pembatas tempat atau waktu), sebagian, di antara, karena dari (keterangan tambahan), kata penguat berarti = ada, menggantikan, di, sebab, karena, tentang.
إلى
Kata pembatas tujuan = sampai, bersama, bagi atau untuk.
حتى
Pembatas tujuan = sampai, hingga.
عن
Dari, sesudah, di atas, sebab atau alasan, kata pengganti.
عَلى
Di atas, di saat, alasan atau sebab, bersamaan, dari, namun, dengan.
فى
Di (tempat atau waktu), karena, bersama dengan, di atas, kata perbandingan, dengan, sampai.
ك
Seperti (perumpamaan), sebab, di atas, kata penguat.
ل
Memiliki, kepunyaan, milik, hanya untuk, bagi-ku-mu, alasan atau sebab, kata penguat, sampai, di atas, menjadikan. Waktu yang lewat, di, bersama, untuk membuat kalimat perintah, kalimat jawab.
و + ت
Kata-kata sumpah, demi.
منذ +مذ
Dari, sejak.
رُب
Seringkali, jarang sekali, boleh jadi.
كي
Alasan, sebab.
متى
Dari.

Berdasarkan tabel di atas, tampak beberapa huruf dalam bahasa Arab memiliki beragam padanan dalam bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, seorang penerjemah harus berhati-hati dalam menentukan padanan hasil terjemahannya, hendaknya ia menyesuaikan dengan konteks pada nash bahasa sumber, disamping harus memperhatikan susunan kata sebelum dan sesudahnya, supaya hasil terjemahan tidak melenceng dari maksud nash sumber. Selain beberapa daftar padanan pada tabel yang telah lalu, berikut beberapa perbandingan lain berkenaan dengan padanan dari huruf-huruf (kata bantu) bahasa Arab dan padanannya pada bahasa Indonesia sesuai dengan fungsinya, yaitu :

Tabel : 4[4]
Huruf
Fungsi
Padanannya dalam Bahasa Indonesia
لم ، لما، لن، ما، إن، لا، لآت
Negatif
Belum, tidak akan, tidak.
نعم، بلى، إي، أجل، جير، إن، لا، كلا
Huruf jawab
Ya, benar, tidak, tidak sama sekali.
أي، أن
Huruf penjelas kata sebelumya
Adapun, bahwa.
إن، إذما، لو، لولا، لوما، أما، لما
Huruf syarat
Kalau, jika, andai, kalau tidak, adapun, sedangkan, ketika, saat.
هلا، ألا، لوما، لولا، ألا
Anjuran dan penyesalan
Mengapa kamu tidak, apakah kamu tidak.
ألا، أما، لو
Permohonan halus
Alangkah baiknya, sebaiknya, coba.
ألا، أما، ها، يا
Kata seru diawal kalimat
Ketahuilah, sebenarnya, sesungguhnya.
إن، أن، ل توكيد، ن توكيد، قد
Kata penguat
Sungguh, Benar-benar, niscaya, pasti, tentu, sangat, sekali.
ء + هل
Introgatif
Apakah, apa, sudahkah.
ليت، لو، هل
Pengandaian
Andaikan, jika saja, kalau saja.
لعل، عسى
Harapan
Semoga, mudah-mudahan, mungkin.
ك، كأن
Perumpamaan
Seperti, bagaikan, laksana, mirip.
أ، يا، أي، يا، آ، أيا، هيا، وا
Kata seru / panggil
Hai, wahai, ay.`

Dari berbagai daftar kata di atas, penentuan untuk penggunaan padanan kata dalam penerjemahan sangat ditentukan oleh bentuk susunan kata, kondisi pengguna, intonasi dan lain sebagainya, kemudian hendaknya diukur oleh rasa bahasa (feeling of language / الذوق). Oleh sebab itu menurut para ahli bahasa, penyajian bahasa Arab tidak cukup dengan memperhatikan penyusunan kata hingga menjadi kalimat yang memiliki arti saja,  namun hendaknya mengacu pada segi keindahan dan ketepatan penggunaan bahasa tersebut, atau lebih dikenal dengan ilmu balaghoh. Lebih jelas nya perhatikanlah tabel padanan bahasa Arab dan Indonesia serta beberapa istilah berikut :
Tabel : 5[5]
Bahasa Arab
Bahasa Indonesia
Materi
النحو والصرف
Tata bahasa
Bentuk kata dan perubahannya, penyusunan kata, fungsi kata, penyusunan kalimat yang baik sesuai kaidah.
البلاغة
Gaya bahasa dan sastra
Penggunaan bahasa sesuai dengan situasi, keindahan, ketepatan arti dan kata, perumpamaan. Puisi dan prosa dengan macamnya.
تاريخ أدب اللغة
Sejarah Sastra
Perkembangan sastra dari masa ke masa dan karakteristik dan tokohnya.
المثل
Perumpamaan, tamsil
Mengumpamakan suatu kejadian yang mirip dengan kejadian sebelumnya.
الحكم
Kata mutiara / kata hikmah
Kata-kata yang berisi pelajaran.
الشعر / النظر
Puisi
Bentuk karya sastra terikat.
النثر
Prosa
Bentuk karya sastra bebas.

Berdasarkan tabel tersebut, tampaklah kesamaan antara ilmu kebahasaan baik dalam bahasa Arab maupun bahasa Indonesia. Akan tetapi, perbedaan kultur dari kedua bahasa tersebut menuntut adanya perbedaan padanan kata yang dipilih dalam penerjemahan. Contoh :
-       Sedia payung sebelum hujan (Peribahasa bahasa Indonesia).
-      قبل الرماح تملؤ الكنائن (Sebelum memanah isi dahulu kantong busur) (Peribahasa bahasa Arab).
Pemilihan padanan kata dalam penerjemahan peribahasa tersebut memang sangat jauh sekali, yaitu antara payung dengan panah dan busur, namun dengan memberikan padanan kata yang demikian seorang penerjemah dapat mengambarkan aspek lingkungan dan kondisi geografis yang mempengaruhi ungkapan pemikiran manusia yang hidup di wilayah tersebut. Sehingga, penggunaan padanan peribahasa tersebut dalam penerjemahan berarti telah memelihara dan menghargai budaya masing-masing bahasa, namun jika penerjemah menerjemahakan peribahasa tersebut secara harfiyah atau kaku, maka penerjemah tersebut telah memaksakan para pembaca untuk mengenal budaya dari bahasa nash sumber.
Perbandingan-perbandingan tersebut masih dapat kita telusuri dalam aspek bahasa lainnya, meliputi : aspek gaya, aspek kosakata, aspek susunan kalimat atau frasa maupun paragraf.
Tabel : 6[6]
Arab
Indonesia
ذهب عليّ إلى السوق
Ali pergi ke pasar
تختلف صعوبة ترجمة التراكيب باختلاف الفن أو العلم الذي ينتسب إليه النص.
-     Perbedaan kesulitan penerjemahan kalimat sejalan dengan perbedaan keilmuan yang dibahas dalam teks.
-     Kesulitan dalam penerjemahan kalimat tidaklah sama, tergantung pada bidang ilmu yang menjadi objek kajian sebuah teks.
-     Disiplin ilmu yang dibahas dalam sebuah teks sangat menentukan perbedaan kesulitan dalam penerjemahan kalimat.
-     Penerjemahan kalimat kesulitannya berbeda tergantung materi keilmuan apa yang dibahas dalam teks tersebut.





[1] M. Tata Taufik, Terjemah Dari Teori Ke Praktek. h. 17-18
[2] Ibid,. h. 18
[3] Ibid,. h. 19
[4] Ibid,. h. 19-20
[5] Ibid,. h. 21-22
[6] Ibid,. h. 22-23

No comments:

Post a Comment

Pengertian Memori atau Ingatan - Psikologi Pendidikan