BAB I
A.
Latar Belakang
Al-Mawad al-Dirasiyah atau
ada juga yang menyebutnya dengan al-Mawad al-Ta’limiyah (Materi
Pembelajaran/Bahan Ajar) merupakan hal yang penting dalam sebuah proses belajar
mengajar, dan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap mutu pendidikan.
Dengan adanya al-Mawad al-Dirasiyah, maka peran guru dan siswa
dalam proses belajar mengajar menjadi berubah. Guru tidak lagi menjadi sumber
utama dan satu-satunya dalam memperoleh informasi tentang materi pembelajaran,
demikian juga dengan siswa, mereka bisa lebih leluasa dan longgar dalam
memperoleh informasi tentang materi pembelajaran, karena materi pembelajaran
dapat diperoleh dari berbagai sumber dimana para siswa berada, seperti dari
media massa, buku pelajaran, kaset, CD, VCD dan lain sebagainya. Sumber-sumber
informasi tersebut bisa dijadikan sebagai al-Mawad al-Dirasiyah.[1]
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
Pengertian Materi Bahasa Arab?
2.
Apa
Pentingnya Materi Bahasa Arab?
3.
Apa
Saja Komponen Materi Bahasa Arab ?
4.
Apa
Saja Jenis Materi Bahasa Arab?
C.
Tujuan
Masalah
1.
Bagaimana
cara untuk mengetahui pengertian Bahasa Arab
2.
Untuk
mengetahui pentingnya Materi Bahasa Arab
3.
Untuk
mengetahui komponen Materi Bahasa Arab
4.
Untuk
mengetahui jenis Materi Bahasa Arab
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Materi Bahasa Arab
Bahasa
Arab adalah bahasa yang dipilih Alloh sebagai bahasa Al-Qur’an yang diturunkan
kepada manusia sebagai pedoman hidup dan petunjuk bagi orang-orang yang
beriman. Bahasa arab selain merupakan bahasa Al-Qur’an yang memiliki tata bahasa
yang tinggi dan bermutu juga memiliki sastra yang sangat mengagumkan dimana
tidak ada seorangpun yang mampu untuk menandinginya. Menurut Abdul Aziz Nabawi,
bahasa Arab merupakan bahasa orang arab sekaligus juga merupakan bahasa islam.[2] Dimana Bahasa islam
.yang mempunyai keterkaitan erat dengan
kebutuhan beribadatan kepada Alloh khususnya untuk menjalankan rukun Islam yang
kedua yaitu sholat dimana do’a dan ucapanya dengan menggunakan bahasa arab.[3]
Sedangkan
Kemp menjelaskan bahwa materi pelajaran merupakan gabungan antara
pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci), ketrampilan
(langkah-langkah, prosedur, keadaan, dan syarat-syarat) dan faktor sikap.[4]
Dengan demikian,
bahan ajar bahasa Arab adalah materi pelajaran bahasa Arab yang merupakan gabungan
antara pengetahuan, ketrampilan dan faktor sikap, yang disusun secara
sistematis sehingga dapat digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran
bahasa Arab.[5]
B. Pentingnya Bahan Ajar Materi Bahasa Arab
Umar
bin Khathtab berkata bahwasanya pengkajian
Bahasa Arab itu akan meningkatkan daya pikir seseorang, lantaran didalam Bahasa
Arab terdapat susunan bahasa indah dan perpaduan yang serasi antar kalimat.
Adapun
Bahasa Arab itu juga memiliki pengaruh
yang sangat besar dalam kehidupan, akhlak, dan agama, orang yang pandai
cenderung senang memaca kitab-kitab para ulama yang berbahasa arab dan tentu
senang juga membaca dan menghafal Al-Qur’an serta hadist-hadist Rasululloh.
Pentingnya bahan
ajar dalam proses belajar-mengajar sudah dapat dipastikan sangat penting,
karena itu akan dijelaskan tentang manfaat bahan ajar. Bahan ajar menduduki
posisi yang penting dalam proses pembelajaran baik guru maupun siswa. Guru akan
mengalami kesulitan dalam meningkatkan evektifitas pembelajaran tanpa adanya
bahan ajar akan menemui hambatan untuk menyesuaikan diri dalam pembelajan,
apalagi jika guru akan menyampaikan dan mengemukakan materi dengan cepat dan
kurang jelas. Murid akan dapat kehilangan jejak, sehingga tidak mampu mencerna
dan menelusuri kembali apa yang telah diajarkan oleh guru. Oleh karna itu,
bahan ajar merupakan bahan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh guru
maupun murid sebagai salah satu usaha untuk membenahi dan memperbaiki mut
pembelajaran.[6]
1. Manfaat materi bagi guru dan
siswa:
Di antara manfaat
materi atau bahan ajar bagi guru adalah dapat dijelaskan sebagaimana berikut ini:
a. Efisiensi waktu dalam proses pembelajaran
Hal ini berimplikasi pada efektifitas dan efisiensi waktu dalam proses
pembelajaran, dimana guru tidak lagi harus menjelaskan dan menerangkan semua
materi pelajaran yang akan dibahasa, namun hanya membahas materi-materi yang
belum dimengerti dan dipahami oleh siswa sehingga waktu yang tersisa dapat dipergunakan dan dimanfaatkan untuk
menggali wawasan dan pengetahuan dengan kegiatan pembelajaran lainya seperti:
diskusi, tanya jawab, dan browsing internet.
b.
Mengubah peran guru
dari pengajar menjadi fasilitator
Dengan adanya bahan ajar ini
terjadi komunikai dan interaksi yang aktif antar guru dan siswa, dimana
guru dalam hal ini menempatkan perannya sebagai fasilitator yang tidak hanya
memaksakan keinginan dan harapanya dalam proses pembelajaran, tetapi juga
memahami dan memperhatikan apa yang diinginkan dan diharapkan.[7]
c.
Meningkatkan proses
pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif.
Dengan adanya bahan ajar, guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran
dengan memberikan variasi dan aksentuasi dalam metode pembelajaran yang
dipilih, sehingga tidak hanya metode ceramah satu arah saja yang digunakan
dalam proses pembelajaran akan tetapi juga dengan menggunakan metode yang lebih
bersifat komunikatif dan interaktif seperti diskusi, simulasi, role playing,
dan lain-lainya.
Disisi lain pun
dengan adanya bahan ajar ini akan menjadikan siswa mempunyai waktu dan
kesempatan untuk mempelajari dan memahami bahan ajar tersebut dirumah, dan
ketika di kelas dapat menanyakan hal-hal yang belum dikuasai kepada guru.
2. Manfaat bahan ajar siswa:
a)
Siswa dapat belajar
secara mandiri
Dengan adanya bahan ajar ini Siswa dapat mempelajari dan memahami bahan
ajar tersebut dengan mandiri tanpa didampingi oleh guru, sehingga siswa dapat
mengikuti pelajaran dengan lebih siap karena telah mengetahui terlebih dahulu
tentang konsep-konsep inti dari materi yang akan dibahas.
b)
Siswa dapat belajar
sesuai dengan yang dikehendaki
Bahan ajar ini mampu mengurangi ketergantungan siswa terhadap guru dalam
hal menggali wawasan dan menimba ilmu pengetahuan, dimana siswa dapat
menjadikan bahan ajar tersebut sebagai salah satu alternatif bahan bacaan,
bahan belajar, maupun bahan diskusi siswa di luar kegiatan formal sekolah.
c)
Siswa dapat belajar
sesuai dengan kemampuannya
Kemampuan siswa dalam mempelajari materi tertentu sangat beragam dan
bervariasi, ada siswa yang dapat memahami suatu materi cepat, ada yang sedang,
dan ada juga yang mampu menguasai materi dengan lambat, bahksn sangat lambat.
Keberagaman daya serap dan pemahaman siswa terdapat bahan ajar dapat di
atasi dengan adanya bahan ajar, sehingga
siswa dapat menentukan teknik dan kecepatannya sendiri dalam belajar.[8]
3. Manfaat materi dalam pembelajaran individual dan kelompok
Metode pembelajaran individual lebih menekankan pada aktivitas siswa
dibandingkan guru, sehingga diharapkan dapat memahami dan menguasai materi
secara mandiri tanpa adanya peran yang dominan dari seorang guru. Pembelajaran
ini dirancang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Adapun Guru dalam
pembelajaran individual berperan sebagai proseuder, manager tutor, atau
pembimbing belajar siswa.
Manfaat bahan ajar
dalam pembelajaran indivual lebih bersifat sebagai bahan utama dan sangat
menetukan dalam proses pembelajan. Hal ini disebakan bahan ajar individual atau
mandiri ini tidak hanya berisi informasi dan pengetahuan tentang materi-materi
yang harus dipelajari dan dikuasai siswa, lebih dari itu harus tersusun dengan
baik sehingga mampu mengontrol dan mengawasi kegiatan belajar siswa.
Sedangkan manfaat bahan ajar dalam
pembelajaran kelompok adalah sebagai bahan pendukung atau suplemen dari bahan
belajar utama dan seyogyanya dirancang dan disusun sedemikian rupa sehingga
mampu menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Penekanan metode
pembelajaran kelompok diletakkan pada pendekatan dan teknik yang dipilih dan digunakan dari pada
perangkat keras yang dirancang khusus dan bahan belajarnya.
Oleh karena itu
dalam beberapa hal pembelajaran kelompok sangat minim dan sedikit memerlukan
bahan ajar dalam bentuk tertulis seperti: mudzakkirah, handout,dan
lain-lain.
Dengan demikian
metode pembelajaran kelompok didasarkan pada humanistic psichology yang
menitik beratkan pada titik seseorang berkomunikasi dan berinteraksi dalam
kelompok kecil dengan menggunakan pendekatan dinamika kelompok.
Sementara itu bahan ajar juga bermanfaat
sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, melalui
informasi dan wawasan yang dikemukakan terkait dengan latar belakang materi,
peran orang-orang yang terlibat dalam belajar kelompok, serta petunjuk tentang
proses pembelajaran kelompoknya.[9]
4.
Unsur-unsur
Materi
a)
Fakta
Fakta
ini menjelaskan akan adanya cara untuk mengingat nama dan simbol. Contohnya:
seorang guru Bahasa Arab mengajarkan nama-nama benda di kelas (mufrodat), bercerita
pada saat rekreasi dan lain-lain.
b)
Konsep
Konsep
ini menjelaskan sesuatu yang untuk
menyebutkan devenisi, dan ciri klasifikasi.contohnya seorang guru bahasa arab
mengajarkan devenisi cara kerja, menjelaskan ciri-ciri kalimat fi’il,
dan isim.
c)
Prosedur
Prosedur
ini berguna untuk menyebutkan
langkah-langkah memecahkan masalah. Contohnya guru bahasa arab menjelaskan bagaimana pembuatan fi’il, fa’il
untuk langkah-langkah mentalkhir.
d)
Prinsip
Prinsip ini
guna untuk menggabungkan satu teori dengan teori yang lain. Contohnya seorang
guru bahasa arab menjelaskan hubungan antara mu’tada’ dan khobar.[10]
C.
Komponen Bahan Ajar Bahasa Arab
Komponen
Bahan Ajar menurut Pannen terdiri dari tiga komponen inti yaitu:
a.
komponen
utama adalah yang berisi tentang informasi atau tpik utama yang ingin
disampaikan kepada siswa atau kepada siswa.
b. komponen pelengkap adalah yang membahas tentang informasi atau
topik tambahan yang terintegrasi dengan bahan ajar utama atau informasi atau
topik pengayaan wawasan siswa.
c. komponen evaluasi hasil belajar adalah yang mencakup tes dan non tes
yang dapat digunakan untuk tes formatif
dan sumatif siswa selama proses
pembelajaran bahasa Arab dan tes sumatif siswa pada akhir semester.
Komponen buku ajar tersebut diharapkan dapat
memotifasi dan memudahkan siswa dalam mempelajari dan memahami isi
pembelajaran, Bahan ajar juga harus memenuhi
beberapa komponen yang relevan dengan kebutuhan proses pembelajaran seperti:
a)
Petunjuk
harus mampu menyajikan langkah-langkah
atau cara-cara yang mudah untuk
memahami dan mengikuti setiap proses belajar sesuai dengan materi yang
disajiakan.
b)
Setiap
materi yang disajikan terlebih dahulu dijelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, baik
tujuan umum maupun tujuan pembelajaran
khusus.
c)
Untuk
menunjang penyajian materi perlu disajikan kerangka isi dalam bentuk diagram
agara mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bagian-bagian yang mencakup pokok
pembahasan.
d)
Penyajian
materi dari pokok bahasan sampai ke sub pokok bahasan diuraikan pada bagian ini
secara jelas dan dibantu dengan gambar, tabel dan diagram.
e)
Pemberian
gambar dan contoh-contoh gambar digunakan untuk mendukung materi pada setiap
pokok bahasan yang ada.
f)
Pemberian
rangkuman diperlukan untuk membantu mahasiswa dalam mengingat dan menetapkan
konsep materi yang disajikan pada setiap pokok bahasan.
g)
Pemberian
soal latihan, kunci jawaban, dan balikan untuk mengetahui taraf pencapaian
tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus.
h) Pemberian tugas-tugas disajikan pada setiap akhir materi
pembelajaran. [11]
Setelah
dijelaskan tentang komponen bahan ajar secara umum, maka selanjutnya adalah
berkaitan dengan komponen buku bahan ajar.
Al-Qasimi
menyebutkan bahwa komponen buku ajar Bahasa Arab selain kitab asasi juga harus
dilengkapi dengan kitab pendukung yang terdiri dari:
1)
Al-Mu’zam
Al-Mu’zam adalah kamus yang memuat kosakata yang ada di dalam kitab
pokok pelajaran bahasa Arab dan menjelaskan maknanya, baik dengan bahasa indonesia,
bahasa arab, atau dengan bahasa gambar. Dengan adanya kamus ini, siswa tidak
akan banyak menghadapi kesulitan untuk mengetahui arti sebuah kata yang mereka
temukan didalam buku ajar.
2)
Kitab
al-Tamarin al-Tahririyah
Komponen kedua dari buku ajar adalah buku latihan tertulis yang
biasa disebut dengan LKS atau ada juga yang menyebutkan dengan kurrusah
al-Thullab. LKS ini merupakan kumpulan latihan-latihan yang sengaja
dirancang untuk membantu siswa dan mengembangkan dan memperdalammateri Bahasa
Arab yang telah mereka pelajari.
3)
Kitab
al-Tamarin al-Shautiyah
Diantara
tujuan pembelajaran bahasa Arab di indonesia adalah mengantarkan siswa mampu
berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan berbahasa arab yang baik dan
benar. Untuk merealisasikan tujuan di atas tentunya perlu didukung dengan
latihan-latihan yang cukup terutama dalam mengucap huruf Arab yang sebagian
besar berbeda dengan bahasa indonesia.
4)
Kutub
al-Muthala’ah al-Mutadarrijah
Tujuan
dari Kutub al-Muthala’ah al-Mutadarrijah adalah untuk memperkaya
mufrodat dan tarakib yang telah mereka dapatkan dari kitab pokok, jika dari
kitab pokok dapat dikirakan mereka mendapatkan sekitar 350. Mufrodat, dan teh
mempelajari tarakib yangterdiri dari mubtada’ kobar, fi’il, maf’ul bih dan
tarakib tersebut dikembangkan lagi di Kutub al-Muthala’ah al-Mutadarrijah. Sehingggga
mufrod dan tarakibnya akan semakin kaya dan mereka akan dengan mudah dalam
mengembangkannya dalam praktek berbahasa Arab dalam keseharian.[12]
5)
Kitab
al-Ikhtibarat
komponen
ini adalah buku pendamping yang memuatkumpulan soal yang dapat mengukur
kemampuan bahasa arab siswa, mulai dari keterampilan membaca, mendengarkan,
menyimk dan menulis juga kemampuan unsur bahasanya. Dengan adanya Kitab
al-Ikhtibarat ini diharapkan siswa dapat mengukur kemampuannya secara
mandiri, sehingga dapat dilaksanakan kapan saja dan di mana saja.
6)
Mursyid
al-Mua’lim
Mursyid
al-Mua’lim adalah pedoman
yang menjelaskan tentang penggunanaan buku ajar meliputi metode atau teknik
pembelajaran, media pembelajaran, dan teknik evaluasinya, juga memuat kunci
jawaban atas latihan-latihan yang ada dalam kitab pokok. Mursyid al-Mua’lim ini
sangat diperlukan dalam proses belajar-mengajar, dimana akan memandu dan
mengarahkan guru dalam melaksanakan pengajaran yang ada dalam buku ajar, selain
itu juga akan membantuguru-guru bahasa Arab yang belum menguasaidengan baik
tentang teori-teori pembelajaran bahasa Arab.
7)
Kitab
al-Arabiyah li al-Nasyi’i
Buku
ajar bahasa Arab ini dikarang oleh tim pengarang yaitu: Mahmud Ismail Shini,
Nashif Mushtafa Abdul Aziz, dan Mukhtar al-Thahir Husain, diterbitkan oleh
kementerian pendidikan Saudi Arabia cetakan pertama pada tahun 1983, yang
sengaja dibuat untuk pembelajaran bahasa Arab bagi non Arabdibagikan secara
Cuma-Cuma keseluruh dunia yang membutuhkannya.
8)
Kitab
al-Arabiyah Baina Yadaika
Bahan
ajar bahasa Arab ini dikarang oleh tim pengarang yaitu: Abdurrahman bin Ibrahim
al-Fauzan Mukhtar al-Thahir Husain, dan Muhammad Abdul Khaliq Muhammad Fadhl
yang dibimbing oleh Muhammad bin Abdurrahman Ali al-Syaekh. Buku ini diterbitkan
oleh Muassah al-Waqfal-Isalmi Riyadh Saudi Arabia pada tahun 2002 cetakan
pertama, yang sengaja dibuat untuk pembelajaran bahasa Arab baginon Arab yang
dijual bebas di pasaran.
9)
Kitab
al-Arabiyah jisr li al-Tsaqafarah al-Islamiyah
Buku
ajar bahasa Arab ini dikarang oleh Mamdouh N Mohamed seseorang konsultan
pendidikan di Amerikat. Buku ini diterbtkan
Dar al-Andalaos Al-Khadra pada tahun 2013 M untuk cetakan pertamanya
yang sengaja dibuat untuk pembelajaran Bahasa Arab bagi non Arab yang dijual
bebas pasaran. [13]
D.
Jenis Bahan Ajar Bahasa Arab
Dalam hal ini akan menjelaskan
tentang macam-macam bahan ajar
secara umum tidak hanya untuk
Bahasa Arab tetapi untuk semua bahan ajar. Beberapa ahli membuat klasifikasi
dan pengelompokan bahan ajar didasarkan pada pemikiran dan pendapatannya
masing-masing. Pengelompokan dan klasifikasi bahan ajar bisa berdasarkan atas
cara kerjanya, bentuknya, dan sifatnya.
Menurut Heinich, Molenda,
dan Russel jenis bahan ajar yang didasrkan
atas dasarnya dikelompokkan menjadi lima kelompok besar yaitu:
1.
Bahan
ajar yang tidak diproyeksikan, seperti foto, diagram, display, dan model.
2.
Bahan
ajar yang diproyeksikan, seperti slide, filmstrips, overhead transpancies, dan
proyek komputer.
3.
Bahan
ajar audio, seperti: kaset, dan compact disc.
4.
Bahab
ajar vedeo seperti: vedeo, film.
5.
Bahan
ajar komputer.
Sedangkan
menurut Ellington dan Race mengklasifikasikan jenis bahan ajar yang didasrkan
atas bentuknya menjadi tujuh macam:
a.
Bahan
ajarcetak da duplikatnya
b.
Bahan
ajar display yang tidak diproyeksikan
c.
Bahan
ajar audio
d.
Bahan
ajar audio yang dihubungkan dengan bahan visual tidak bergerak.
e.
Bahan
ajar video
f.
Bahan
ajar komputer
Berdasarkan
penjalasan diatas, bahan ajar secara
garis besarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar yaitu bahan
ajar cetak dan bahan ajar non cetak.[14]
Buku ajar ini
dapat dilihat dari dua sudut, yakni sebagai proses dan sebagai produk. Sebagai
proses, buku ajar berfungsi sebagai alat penunjang proses pembelajaran dalam
rangka penyampaian bahan pembelajaran kepada mahasiswa. Sebagai produk, buku
ajar marupakan hasil dari serangkian materi yang dimuatdalam bentuk buku sesuai
kurikulum yang berlaku dan sebagai sumber belajar.
Adapun Buku
ajar juga ini memiliki tiga karakteristik
yang khas yang membedakan dengan kegiatan pembelajaran yang lain, karakteristik
tersebut antara lain yaitu:
a)
Menganut
pendekatan sistem.
b)
Mencakup
satu satuan bahasan yang utuh sebagai pendukung tercapainya kompetensi
tertentu.
c)
Merupakan
perangkat utuh yang menyediakan segala alat, bahan, dan cara untuk mencapai
tujuan tertentu.
d)
Menyediakan
alternatif-alternatif kegiatan pembelajaran yang kaya deangan variasi, yang
dapat dipilih pembelajar sesuai dengan
minat dan kemampuannya.
e)
Dapat
digunakan oleh pembelajar, dengan atau tanpa bantuan dosen
f)
Menyediakan
seperangkat pentunjuk penggunaan, baik bagi pembelajar maupun yang mengajar.
g)
Mencantumkan
rasional dari setiap tindakan instruksional yang disarankan.
Dilihat
dari karakteristiknya, maka buku ini mempunyai fungsi yang sangat penting dalam
kegiatan pembelajaran seperti:
a)
Memberikan
petunjuk yang jelas bagi pembelajaran dan pengelola kegiatan belajar mengajar.
b)
Menyediakan
bahan, alat yang lengkap dan diperlukan untuk setiap kegiatn pembelajaran.
c)
Merupakan
media penghubung antar pembelajaran dengan dosen.
d)
Dapat
dipakai pembelajar sendiri dalam mencapai kemampuan yang telah ditetapkan.
e)
Dapat
dipakai sebagai program perbaikan.[15]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Pengertian
dan pentingnya materi Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah
materi pelajaran bahasa Arab yang merupakan gabungan antara pengetahuan,
ketrampilan dan faktor sikap, yang disusun secara sistematis sehingga dapat
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Arab
2.
Komponen
Materi Bahasa Arab
a)
komponen
utama
b)
komponen
pelengkap
c)
komponen
evaluasi hasil belajar
3.
Jenis
bahan ajar materi Bahasa Arab
Menurut Heinich, Molenda, dan Russel jenis bahan ajar yang didasarkan atas
dasarnya diklompokkan menjadi lima kelompok besar yaitu:
a)
Bahan
ajar yang tidak diproyeksikan, seperti foto, diagram, display, dan model.
b)
Bahan
ajar yang diproyeksikan, seperti slide, filmstrips, overhead transpancies, dan
proyek komputer.
c)
Bahan
ajar audio, seperti: kaset, dan compact disc.
d)
Bahab
ajar vedeo seperti: vedeo, film
e)
bahan
ajar komputer
4.
Unsur
Materi
a)
Fakta : Mengingat Nama Simbol
b)
Konsep : Menyebutkan definisi, ciri, Klasifikasi
c)
Prosedur : Menyebutkan Langkah-langkah memecahkan
masalah
d)
Prinsip : Menggabungkan satu teori dengan teori
yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, Abdul dkk. Pembelajaran Bahasa Arab: Pendekatan, metode,
strategi, Materi dan Media. Yogyakarta:
Sukses Offset, 2008.
Fitri,
Nursalam, Yufridal. Bahasa Arab. Yogyakarta:
Nadi Offset, 2011.
Fachrudin,
Haji. Pengajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2016.
[1] M. Abdul Hamid, dkk., Pembelajaran
Bahasa Arab: Pendekatan, Metode, Strategi, Materi, dan Media (Malang:
UIN Malang Press, 2008), Hal 69.
[2] Yufridal Fitri
Nursalam, Bahasa Arab. (Yogyakarta: Nadi Offset, 2011), Hal 1-2.
[3] Haji
Fachrudin, Pengajaran Bahasa Arab. (Yogyakarta: Global Pustaka Utama,
2016), Hal 6.
[4] Ibid., 71.
[5] Ibid., 73.
[6] Ibid.,
70-73.
[7] Ibid., 74-75.
[8] Ibid.,
76-77.
[9] Ibid., 78-80.
[10] Ibid, 71-72.
[11] Ibid., 80-82.
[12] Ibid., 83-84.
[14] Ibid., 88-90.
No comments:
Post a Comment