Saturday, 28 September 2019

Pengertian Materi Bahasa Arab - Pentingnya Materi Bahasa Arab - Komponen Materi Bahasa Arab - Jenis Materi Bahasa Arab


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Al-Mawad al-Dirasiyah atau ada juga yang menyebutnya dengan al-Mawad al-Ta’limiyah (Materi Pembelajaran/Bahan Ajar) merupakan hal yang penting dalam sebuah proses belajar mengajar, dan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Dengan adanya al-Mawad al-Dirasiyah, maka peran guru dan siswa dalam proses belajar mengajar menjadi berubah. Guru tidak lagi menjadi sumber utama dan satu-satunya dalam memperoleh informasi tentang materi pembelajaran, demikian juga dengan siswa, mereka bisa lebih leluasa dan longgar dalam memperoleh informasi tentang materi pembelajaran, karena materi pembelajaran dapat diperoleh dari berbagai sumber dimana para siswa berada, seperti dari media massa, buku pelajaran, kaset, CD, VCD dan lain sebagainya. Sumber-sumber informasi tersebut bisa dijadikan sebagai al-Mawad al-Dirasiyah.[1]

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Materi Bahasa Arab?
2.      Apa Pentingnya Materi Bahasa Arab?
3.      Apa Saja Komponen  Materi  Bahasa Arab ?
4.      Apa Saja Jenis Materi Bahasa Arab?

C.     Tujuan Masalah
1.      Bagaimana cara untuk mengetahui pengertian Bahasa Arab
2.      Untuk mengetahui pentingnya Materi Bahasa Arab
3.      Untuk mengetahui komponen Materi Bahasa Arab
4.      Untuk mengetahui jenis Materi Bahasa Arab


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Materi Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah bahasa yang dipilih Alloh sebagai bahasa Al-Qur’an yang diturunkan kepada manusia sebagai pedoman hidup dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Bahasa arab selain merupakan bahasa Al-Qur’an yang memiliki tata bahasa yang tinggi dan bermutu juga memiliki sastra yang sangat mengagumkan dimana tidak ada seorangpun yang mampu untuk menandinginya. Menurut Abdul Aziz Nabawi, bahasa Arab merupakan bahasa orang arab sekaligus juga merupakan bahasa islam.[2] Dimana Bahasa islam .yang  mempunyai keterkaitan erat dengan kebutuhan beribadatan kepada Alloh khususnya untuk menjalankan rukun Islam yang kedua yaitu sholat dimana do’a dan ucapanya dengan menggunakan bahasa arab.[3]
Sedangkan Kemp menjelaskan bahwa materi pelajaran merupakan gabungan antara pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci), ketrampilan (langkah-langkah, prosedur, keadaan, dan syarat-syarat) dan faktor sikap.[4]
Dengan demikian, bahan ajar bahasa Arab adalah materi pelajaran bahasa Arab yang merupakan gabungan antara pengetahuan, ketrampilan dan faktor sikap, yang disusun secara sistematis sehingga dapat digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Arab.[5]

B.  Pentingnya Bahan Ajar Materi Bahasa Arab
Umar bin Khathtab berkata  bahwasanya pengkajian Bahasa Arab itu akan meningkatkan daya pikir seseorang, lantaran didalam Bahasa Arab terdapat susunan bahasa indah dan perpaduan yang serasi antar kalimat.
Adapun Bahasa Arab itu juga  memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan, akhlak, dan agama, orang yang pandai cenderung senang memaca kitab-kitab para ulama yang berbahasa arab dan tentu senang juga membaca dan menghafal Al-Qur’an serta hadist-hadist Rasululloh.
Pentingnya bahan ajar dalam proses belajar-mengajar sudah dapat dipastikan sangat penting, karena itu akan dijelaskan tentang manfaat bahan ajar. Bahan ajar menduduki posisi yang penting dalam proses pembelajaran baik guru maupun siswa. Guru akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan evektifitas pembelajaran tanpa adanya bahan ajar akan menemui hambatan untuk menyesuaikan diri dalam pembelajan, apalagi jika guru akan menyampaikan dan mengemukakan materi dengan cepat dan kurang jelas. Murid akan dapat kehilangan jejak, sehingga tidak mampu mencerna dan menelusuri kembali apa yang telah diajarkan oleh guru. Oleh karna itu, bahan ajar merupakan bahan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh guru maupun murid sebagai salah satu usaha untuk membenahi dan memperbaiki mut pembelajaran.[6]
1.     Manfaat materi bagi guru dan siswa:
Di antara manfaat materi atau bahan ajar bagi guru adalah dapat dijelaskan     sebagaimana berikut ini:
a.       Efisiensi waktu dalam proses pembelajaran
Hal ini berimplikasi pada efektifitas dan efisiensi waktu dalam proses pembelajaran, dimana guru tidak lagi harus menjelaskan dan menerangkan semua materi pelajaran yang akan dibahasa, namun hanya membahas materi-materi yang belum dimengerti dan dipahami oleh siswa sehingga waktu yang tersisa  dapat dipergunakan dan dimanfaatkan untuk menggali wawasan dan pengetahuan dengan kegiatan pembelajaran lainya seperti: diskusi, tanya jawab, dan browsing internet.
b.      Mengubah peran guru dari pengajar menjadi fasilitator
Dengan adanya bahan ajar ini  terjadi komunikai dan interaksi yang aktif antar guru dan siswa, dimana guru dalam hal ini menempatkan perannya sebagai fasilitator yang tidak hanya memaksakan keinginan dan harapanya dalam proses pembelajaran, tetapi juga memahami dan memperhatikan apa yang diinginkan dan diharapkan.[7]
c.       Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan  interaktif.
Dengan adanya bahan ajar, guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran dengan memberikan variasi dan aksentuasi dalam metode pembelajaran yang dipilih, sehingga tidak hanya metode ceramah satu arah saja yang digunakan dalam proses pembelajaran akan tetapi juga dengan menggunakan metode yang lebih bersifat komunikatif dan interaktif seperti diskusi, simulasi, role playing,  dan lain-lainya.

Disisi lain pun dengan adanya bahan ajar ini akan menjadikan siswa mempunyai waktu dan kesempatan untuk mempelajari dan memahami bahan ajar tersebut dirumah, dan ketika di kelas dapat menanyakan hal-hal yang belum dikuasai kepada guru.

2.     Manfaat bahan ajar siswa:
a)    Siswa dapat belajar secara mandiri
Dengan adanya bahan ajar ini Siswa dapat mempelajari dan memahami bahan ajar tersebut dengan mandiri tanpa didampingi oleh guru, sehingga siswa dapat mengikuti pelajaran dengan lebih siap karena telah mengetahui terlebih dahulu tentang konsep-konsep inti dari materi yang akan dibahas.
b)   Siswa dapat belajar sesuai dengan yang dikehendaki
Bahan ajar ini mampu mengurangi ketergantungan siswa terhadap guru dalam hal menggali wawasan dan menimba ilmu pengetahuan, dimana siswa dapat menjadikan bahan ajar tersebut sebagai salah satu alternatif bahan bacaan, bahan belajar, maupun bahan diskusi siswa di luar kegiatan formal sekolah.
c)    Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya
Kemampuan siswa dalam mempelajari materi tertentu sangat beragam dan bervariasi, ada siswa yang dapat memahami suatu materi cepat, ada yang sedang, dan ada juga yang mampu menguasai materi dengan lambat, bahksn sangat lambat. Keberagaman daya serap dan pemahaman siswa terdapat bahan ajar dapat di atasi  dengan adanya bahan ajar, sehingga siswa dapat menentukan teknik dan kecepatannya sendiri dalam belajar.[8]

3.    Manfaat materi dalam pembelajaran individual dan kelompok
Metode pembelajaran individual lebih menekankan pada aktivitas siswa dibandingkan guru, sehingga diharapkan dapat memahami dan menguasai materi secara mandiri tanpa adanya peran yang dominan dari seorang guru. Pembelajaran ini dirancang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Adapun Guru dalam pembelajaran individual berperan sebagai proseuder, manager tutor, atau pembimbing belajar siswa.
Manfaat bahan ajar dalam pembelajaran indivual lebih bersifat sebagai bahan utama dan sangat menetukan dalam proses pembelajan. Hal ini disebakan bahan ajar individual atau mandiri ini tidak hanya berisi informasi dan pengetahuan tentang materi-materi yang harus dipelajari dan dikuasai siswa, lebih dari itu harus tersusun dengan baik sehingga mampu mengontrol dan mengawasi kegiatan belajar siswa.
 Sedangkan manfaat bahan ajar dalam pembelajaran kelompok adalah sebagai bahan pendukung atau suplemen dari bahan belajar utama dan seyogyanya dirancang dan disusun sedemikian rupa sehingga mampu menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Penekanan metode pembelajaran kelompok diletakkan pada pendekatan dan teknik  yang dipilih dan digunakan dari pada perangkat keras yang dirancang khusus dan bahan belajarnya.
Oleh karena itu dalam beberapa hal pembelajaran kelompok sangat minim dan sedikit memerlukan bahan ajar dalam bentuk tertulis seperti: mudzakkirah, handout,dan lain-lain.
Dengan demikian metode pembelajaran kelompok didasarkan pada humanistic psichology yang menitik beratkan pada titik seseorang berkomunikasi dan berinteraksi dalam kelompok kecil dengan menggunakan pendekatan dinamika kelompok.
   Sementara itu bahan ajar juga bermanfaat sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, melalui informasi dan wawasan yang dikemukakan terkait dengan latar belakang materi, peran orang-orang yang terlibat dalam belajar kelompok, serta petunjuk tentang proses pembelajaran kelompoknya.[9]
4.      Unsur-unsur Materi
a)      Fakta
Fakta ini menjelaskan akan adanya cara untuk mengingat nama dan simbol. Contohnya: seorang guru Bahasa Arab mengajarkan nama-nama benda di kelas (mufrodat), bercerita pada saat rekreasi dan lain-lain.
b)      Konsep
Konsep ini  menjelaskan sesuatu yang untuk menyebutkan devenisi, dan ciri klasifikasi.contohnya seorang guru bahasa arab mengajarkan devenisi cara kerja, menjelaskan ciri-ciri kalimat fi’il, dan isim.

c)      Prosedur
Prosedur ini  berguna untuk menyebutkan langkah-langkah memecahkan masalah. Contohnya guru bahasa arab  menjelaskan bagaimana pembuatan fi’il, fa’il untuk langkah-langkah mentalkhir.
d)     Prinsip
Prinsip ini guna untuk menggabungkan satu teori dengan teori yang lain. Contohnya seorang guru bahasa arab menjelaskan hubungan antara mu’tada’ dan khobar.[10]
C.    Komponen Bahan Ajar Bahasa Arab
Komponen Bahan Ajar menurut Pannen terdiri dari tiga komponen inti yaitu:
a.         komponen utama adalah yang berisi tentang informasi atau tpik utama yang ingin disampaikan kepada siswa atau kepada siswa.
b.      komponen pelengkap adalah yang membahas tentang informasi atau topik tambahan yang terintegrasi dengan bahan ajar utama atau informasi atau topik   pengayaan wawasan siswa. 
c.       komponen evaluasi hasil belajar adalah  yang mencakup tes dan non tes yang  dapat digunakan untuk tes formatif dan sumatif siswa selama proses  pembelajaran bahasa Arab dan tes sumatif siswa pada akhir semester.
Komponen buku ajar tersebut diharapkan dapat memotifasi dan memudahkan siswa dalam mempelajari dan memahami isi pembelajaran, Bahan ajar juga harus memenuhi beberapa komponen yang relevan dengan kebutuhan proses pembelajaran seperti:
a)    Petunjuk harus mampu menyajikan  langkah-langkah atau cara-cara yang   mudah untuk memahami dan mengikuti setiap proses belajar sesuai dengan materi yang disajiakan.
b)   Setiap materi yang disajikan terlebih dahulu dijelaskan tujuan     pembelajaran yang ingin dicapai, baik tujuan umum maupun tujuan  pembelajaran khusus.
c)    Untuk menunjang penyajian materi perlu disajikan kerangka isi dalam bentuk diagram agara mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bagian-bagian yang mencakup pokok pembahasan.
d)   Penyajian materi dari pokok bahasan sampai ke sub pokok bahasan diuraikan pada bagian ini secara jelas dan dibantu dengan gambar, tabel dan diagram.
e)    Pemberian gambar dan contoh-contoh gambar digunakan untuk mendukung materi pada setiap pokok bahasan  yang ada.
f)    Pemberian rangkuman diperlukan untuk membantu mahasiswa dalam mengingat dan menetapkan konsep materi yang disajikan pada setiap pokok bahasan.
g)   Pemberian soal latihan, kunci jawaban, dan balikan untuk mengetahui taraf pencapaian tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus.
h)   Pemberian tugas-tugas disajikan pada setiap akhir materi pembelajaran. [11]

Setelah dijelaskan tentang komponen bahan ajar secara umum, maka selanjutnya adalah berkaitan dengan komponen buku bahan ajar.
Al-Qasimi menyebutkan bahwa komponen buku ajar Bahasa Arab selain kitab asasi juga harus dilengkapi dengan kitab pendukung yang terdiri dari:
1)      Al-Mu’zam
                        Al-Mu’zam adalah kamus yang memuat kosakata yang ada di dalam kitab pokok pelajaran bahasa Arab dan menjelaskan maknanya, baik dengan bahasa indonesia, bahasa arab, atau dengan bahasa gambar. Dengan adanya kamus ini, siswa tidak akan banyak menghadapi kesulitan untuk mengetahui arti sebuah kata yang mereka temukan didalam buku ajar.
2)      Kitab al-Tamarin al-Tahririyah
                        Komponen kedua dari buku ajar adalah buku latihan tertulis yang biasa disebut dengan LKS atau ada juga yang menyebutkan dengan kurrusah al-Thullab. LKS ini merupakan kumpulan latihan-latihan yang sengaja dirancang untuk membantu siswa dan mengembangkan dan memperdalammateri Bahasa Arab yang telah mereka pelajari.
3)      Kitab al-Tamarin al-Shautiyah
Diantara tujuan pembelajaran bahasa Arab di indonesia adalah mengantarkan siswa mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan berbahasa arab yang baik dan benar. Untuk merealisasikan tujuan di atas tentunya perlu didukung dengan latihan-latihan yang cukup terutama dalam mengucap huruf Arab yang sebagian besar berbeda dengan bahasa indonesia.
4)      Kutub al-Muthala’ah al-Mutadarrijah
Tujuan dari Kutub al-Muthala’ah al-Mutadarrijah adalah untuk memperkaya mufrodat dan tarakib yang telah mereka dapatkan dari kitab pokok, jika dari kitab pokok dapat dikirakan mereka mendapatkan sekitar 350. Mufrodat, dan teh mempelajari tarakib yangterdiri dari mubtada’ kobar, fi’il, maf’ul bih dan tarakib tersebut dikembangkan lagi di Kutub al-Muthala’ah al-Mutadarrijah. Sehingggga mufrod dan tarakibnya akan semakin kaya dan mereka akan dengan mudah dalam mengembangkannya dalam praktek berbahasa Arab dalam keseharian.[12]
5)      Kitab al-Ikhtibarat
komponen ini adalah buku pendamping yang memuatkumpulan soal yang dapat mengukur kemampuan bahasa arab siswa, mulai dari keterampilan membaca, mendengarkan, menyimk dan menulis juga kemampuan unsur bahasanya. Dengan adanya Kitab al-Ikhtibarat ini diharapkan siswa dapat mengukur kemampuannya secara mandiri, sehingga dapat dilaksanakan kapan saja dan di mana saja.
6)      Mursyid al-Mua’lim
Mursyid al-Mua’lim adalah pedoman yang menjelaskan tentang penggunanaan buku ajar meliputi metode atau teknik pembelajaran, media pembelajaran, dan teknik evaluasinya, juga memuat kunci jawaban atas latihan-latihan yang ada dalam kitab pokok. Mursyid al-Mua’lim ini sangat diperlukan dalam proses belajar-mengajar, dimana akan memandu dan mengarahkan guru dalam melaksanakan pengajaran yang ada dalam buku ajar, selain itu juga akan membantuguru-guru bahasa Arab yang belum menguasaidengan baik tentang teori-teori pembelajaran bahasa Arab.
7)      Kitab al-Arabiyah li al-Nasyi’i
Buku ajar bahasa Arab ini dikarang oleh tim pengarang yaitu: Mahmud Ismail Shini, Nashif Mushtafa Abdul Aziz, dan Mukhtar al-Thahir Husain, diterbitkan oleh kementerian pendidikan Saudi Arabia cetakan pertama pada tahun 1983, yang sengaja dibuat untuk pembelajaran bahasa Arab bagi non Arabdibagikan secara Cuma-Cuma keseluruh dunia yang membutuhkannya.
8)      Kitab al-Arabiyah Baina Yadaika
Bahan ajar bahasa Arab ini dikarang oleh tim pengarang yaitu: Abdurrahman bin Ibrahim al-Fauzan Mukhtar al-Thahir Husain, dan Muhammad Abdul Khaliq Muhammad Fadhl yang dibimbing oleh Muhammad bin Abdurrahman Ali al-Syaekh. Buku ini diterbitkan oleh Muassah al-Waqfal-Isalmi Riyadh Saudi Arabia pada tahun 2002 cetakan pertama, yang sengaja dibuat untuk pembelajaran bahasa Arab baginon Arab yang dijual bebas di pasaran.
9)      Kitab al-Arabiyah jisr li al-Tsaqafarah al-Islamiyah
 Buku ajar bahasa Arab ini dikarang oleh Mamdouh N Mohamed seseorang konsultan pendidikan di Amerikat. Buku ini diterbtkan  Dar al-Andalaos Al-Khadra pada tahun 2013 M untuk cetakan pertamanya yang sengaja dibuat untuk pembelajaran Bahasa Arab bagi non Arab yang dijual bebas pasaran. [13]
D.      Jenis Bahan Ajar Bahasa Arab
Dalam hal ini akan menjelaskan  tentang macam-macam bahan ajar  secara umum  tidak hanya untuk Bahasa Arab tetapi untuk semua bahan ajar. Beberapa ahli membuat klasifikasi dan pengelompokan bahan ajar didasarkan pada pemikiran dan pendapatannya masing-masing. Pengelompokan dan klasifikasi bahan ajar bisa berdasarkan atas cara kerjanya, bentuknya, dan sifatnya.
Menurut  Heinich, Molenda, dan Russel  jenis bahan ajar yang didasrkan atas dasarnya dikelompokkan menjadi lima kelompok besar yaitu:
1.      Bahan ajar yang tidak diproyeksikan, seperti foto, diagram, display, dan model.
2.      Bahan ajar yang diproyeksikan, seperti slide, filmstrips, overhead transpancies, dan proyek komputer.
3.      Bahan ajar audio, seperti: kaset, dan compact disc.
4.      Bahab ajar vedeo seperti: vedeo, film.
5.      Bahan ajar komputer.
Sedangkan menurut Ellington dan Race mengklasifikasikan jenis bahan ajar yang didasrkan atas bentuknya menjadi tujuh macam:
a.    Bahan ajarcetak da duplikatnya
b.    Bahan ajar display yang tidak diproyeksikan
c.    Bahan ajar audio
d.   Bahan ajar audio yang dihubungkan dengan bahan visual tidak bergerak.
e.    Bahan ajar video
f.     Bahan ajar komputer
Berdasarkan penjalasan diatas,  bahan ajar secara garis besarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar yaitu bahan ajar cetak dan bahan ajar non cetak.[14]
Buku ajar ini dapat dilihat dari dua sudut, yakni sebagai proses dan sebagai produk. Sebagai proses, buku ajar berfungsi sebagai alat penunjang proses pembelajaran dalam rangka penyampaian bahan pembelajaran kepada mahasiswa. Sebagai produk, buku ajar marupakan hasil dari serangkian materi yang dimuatdalam bentuk buku sesuai kurikulum yang berlaku dan sebagai sumber belajar.
Adapun Buku ajar  juga ini memiliki tiga karakteristik yang khas yang membedakan dengan kegiatan pembelajaran yang lain, karakteristik tersebut antara lain yaitu:
a)      Menganut pendekatan sistem.
b)      Mencakup satu satuan bahasan yang utuh sebagai pendukung tercapainya kompetensi tertentu.
c)      Merupakan perangkat utuh yang menyediakan segala alat, bahan, dan cara untuk mencapai tujuan tertentu.
d)     Menyediakan alternatif-alternatif kegiatan pembelajaran yang kaya deangan variasi, yang dapat dipilih pembelajar  sesuai dengan minat dan kemampuannya.
e)      Dapat digunakan oleh pembelajar, dengan atau tanpa bantuan dosen
f)       Menyediakan seperangkat pentunjuk penggunaan, baik bagi pembelajar maupun yang mengajar.
g)      Mencantumkan rasional dari setiap tindakan instruksional yang disarankan.
Dilihat dari karakteristiknya, maka buku ini mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran seperti:
a)      Memberikan petunjuk yang jelas bagi pembelajaran dan pengelola kegiatan belajar mengajar.
b)      Menyediakan bahan, alat yang lengkap dan diperlukan untuk setiap kegiatn pembelajaran.
c)      Merupakan media penghubung antar pembelajaran dengan dosen.
d)     Dapat dipakai pembelajar sendiri dalam mencapai kemampuan yang telah ditetapkan.
e)      Dapat dipakai  sebagai program perbaikan.[15]




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Pengertian dan pentingnya materi Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah materi pelajaran bahasa Arab yang merupakan gabungan antara pengetahuan, ketrampilan dan faktor sikap, yang disusun secara sistematis sehingga dapat digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Arab
2.      Komponen Materi Bahasa Arab
a)      komponen utama
b)      komponen pelengkap
c)      komponen evaluasi hasil belajar
3.      Jenis bahan ajar materi Bahasa Arab
Menurut  Heinich, Molenda, dan Russel  jenis bahan ajar yang didasarkan atas dasarnya diklompokkan menjadi lima kelompok besar yaitu:
a)      Bahan ajar yang tidak diproyeksikan, seperti foto, diagram, display, dan model.
b)      Bahan ajar yang diproyeksikan, seperti slide, filmstrips, overhead transpancies, dan proyek komputer.
c)      Bahan ajar audio, seperti: kaset, dan compact disc.
d)     Bahab ajar vedeo seperti: vedeo, film
e)      bahan ajar komputer
4.      Unsur Materi
a)      Fakta         : Mengingat Nama Simbol
b)      Konsep      : Menyebutkan definisi, ciri, Klasifikasi
c)      Prosedur    : Menyebutkan Langkah-langkah memecahkan masalah
d)     Prinsip       : Menggabungkan satu teori dengan teori yang lain.





DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Abdul dkk. Pembelajaran Bahasa Arab: Pendekatan, metode, strategi, Materi dan Media.  Yogyakarta: Sukses Offset, 2008.
Fitri, Nursalam, Yufridal.  Bahasa Arab. Yogyakarta: Nadi Offset, 2011.
Fachrudin, Haji. Pengajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2016.



[1] M. Abdul Hamid, dkk., Pembelajaran Bahasa Arab: Pendekatan, Metode, Strategi, Materi, dan Media (Malang: UIN Malang Press, 2008), Hal 69.
[2] Yufridal Fitri Nursalam, Bahasa Arab. (Yogyakarta: Nadi Offset, 2011), Hal 1-2.
[3] Haji Fachrudin, Pengajaran Bahasa Arab. (Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2016), Hal 6.
[4] Ibid., 71.
[5] Ibid., 73.
[6] Ibid., 70-73.
[7] Ibid., 74-75.
[8] Ibid., 76-77.
[9] Ibid., 78-80.
[10] Ibid, 71-72.
[11] Ibid., 80-82.
[12] Ibid., 83-84.
 [13] Ibid., 84-88.
[14] Ibid., 88-90.
         [15] Ibid., 91-96.

No comments:

Post a Comment

Pengertian Memori atau Ingatan - Psikologi Pendidikan