A.
Pengertian Statistika
Perkataan
statistika berasal dari bahasa latin dari kata statistu yang berarti Negara.
Pengertian ini pertama kali dikemukakan oleh Aristotees dalam (A. Rahman
Ritonga, 1997) yng berjudul “Politra” dimana dia menjelaskaan uraian mengenai
158 negara. Dalam uraian, dia mengemukakan data tentang keadaan Negara yang
disebutnya sebagai statistic.
Seiring
perkembangan zaman (Anas Sudijono, 1987) pengertian statistic antara lain:
1.
Statistic adalah sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu baik
angka yang belum tersusun (masih acak) maupun angka-angka yang sudah tersusun
dalam suatu daftra atau grafik. Contoh : statistic penduduk, statistic
pertanian, statistic pendidikan dan sebagainya.
2.
Statistika adalah kegiatan statistic tentang pengumpulan data,
penyusunan data, pengelompokkan data, analisis data yang terdiri dari
angka-angka.
Dari pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa statistika adalah suatu ilmu pengetahuan dengan
memperhatikan tentang prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang digunakan untuk
mengumpulkan data, menganalisa, menarik kesimpulan, membuatperkiraan dan
menyusun ramalan dengan benar dan logis.[1]
B.
Kebutuhan terhadap statistik
Menurut J.P.
Guilford ada empat alasan mengapa mahasiswa harus mempelajari ilmu statistik,
yakni :
1.
Seorang mahasiswa harus mampu membaca literatur-literatur secara
profesional.
2.
Seorang mahasiswa harus mampu menyusun cara-cara untuk kuliyah
tingkat tiggi.
3.
Statistik merupakan bagian esensial untuk dari latiahan
profesional.
4.
Statistik mrupakan landasan dari kegiatan-kegiatan riset.
Adapun
fungsi dan peran statistik dalam kegiatan riset adalah sebagai berikut:
1.
Statistik memungkinkan pencatatan paling ekesak data penyelidikan.
2.
Statistik memaksa penyelidik menganut tata fikir dan tata kerja
yang definit dan eksak.
3.
Statistik yang menyediakan cara-car meringkas data kedalam benntuk
yang lebih banyak artinya dan lebih gampang mengerjakannya.
4.
Statistik memberi dasar untuk menarik konklusi-konklusi melalui
proses-proses yang mengikuti tata cara yang dapat di terima oleh ilmu
pengetahuan.
5.
Statistik memberi landasan untuk meramalkan secara ilmiyah tentang
bagaimana suatu gejala akan terjadi dalam kondisi-kondisi yang telah diketahuai
ringkas dan jelas. Denagn demikian data-data angka tersebut dapat berbicara
sehingg tidak lagi merupakan data yang mati.
6.
Statistik inverensial, yang lazim di sebut statistik induktif,
statistik lanjut, atau statistik yang mendalam. Hal ini kaerena statistik inferensial
tidak hanya dipergunakan untuk menyusun, merangkum dan menggambarkan data saja,
tetapi lebih jauh dari itu, yakni dipergunakan juga sebagai alat untuk menarik
kesimpulan guna menggeneralisasikan hasil penelitian kita juga meramalkan dan
menaksirkannya.
C.
Data statistik dan klasifikasinya
1.
Pengertiannya
Data statistik adalah data yang berwujud angka atau bilangan. “
angka tadi haruslah menunjukkan suatu ciri dari suatu penelitian yang bersifat
agreratif, serta mencerminkan suatu kegiatan dalam atau lapangan tertentu.
2.
Klasifikasinya
Data statistik dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.
Apabila ditinjau dari sifat angaka, data statistik dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu data kontinyu dan data diskrit.
b.
Data konyinyu bersifat kontinyu, yakni sambung-menyambung satu sama
lain yang dapat berupa pecahan.
c.
Apabila dituinjau dari cara menyusun angkanya maka data statistik
dapat dibedakan menjadi data nominal, data ordinal, dan data interval.
d.
Apabila ditinjau dari bentuk angkanya, ada data tunggal dan data
sekelompok. Data tunggal masing-masing angka berdiri sendiri, sedangkan data
kelompok masing-masing angka merupakan anggota kelompoknya.
3.
Sifatnya
Data statistik adalah data berbentuk kuantitatif atau angka, sifat
angka ini ada yang relatif dan ada yang nyata. Angka relatif adalah angka yang
ditunjukkan oleh bilangan itu sendiri, sedangkan angka nyata adalah daerah yang
diwakili oleh bilangan relatifnya.
D.
Tata cara mempelajari ilmu statistik
Ilmu statistik
sebagaimana ilmu matematika, bagian yang satu menjadi bagian yang lain, bahkan
bagian pertama merupakan kelanjutan bagian berikutnya. Oleh karena itu jika
kita tidak merasa sebagai orang yang jenius sebaiknya kita mempunyai kesabaran
dan ketekunan untuk belajr setepak demi setepak.[2]
PENGERTIAN STATISTIK DAN STATISTIKA
Statistika
adalah
adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan bagaimana cara-cara pengumpulan
dan penyusunan data, pengolahan data, dan penganalisisan data, serta penyajian
data berdasarkan kumpulan dan analisis data yang dilakukan. Salah satu ilmu
yang mendasari dalam mempelajari statistika adalah peluang atau probabilitas.
Sedangkan Berdasarkan kegiatannya, statistika
dikelompokkan menjadi dua yaitu
1. Statistika
deskriptif
(statistika deduktif)
2. Statistika
inferensi (statistika induktif).
Pengertian
statistika deskriptif adalah statistika yang meliputi kegiatan-kegiatan
pengumpulan, penyajian, penyederhanaan atau
penganalisisan, dan penentuan ukuran-ukuran khusus dari suatu data tanpa
penarikan kesimpulan. Sedangkan, pengertian statistika inferensi adalah ilmu
mengenai penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan tentang makna statistik
yang telah dihitung.
Pengertian
statistik adalah hasil-hasil pengolahan dan analisis data. Statistik dapat
berupa mean, modus, median, dan sebagainya. Statistik dapat digunakan untuk
menyatakan kesimpulan data berbentuk bilangan yang disusun dalam bentuk tabel
atau diagram yang menggambarkan karakteristik data (Nugroho,
Sigit. 2007. Dasar-dasar Metode Statistika. Jakarta: Grasindo)
[1] Retno Widyaningrum, Statistika, (Yogyakarta: Pustaka
Felicha, 2015), 1-2
[2] Zen Amirudin, Statistik Pendidikan, (Yogyakarta: TERAS,
2010), 6-7
No comments:
Post a Comment