Friday, 23 August 2019

Kesulitan dalam belajar - Psikologi Pendidikan

A.      Definisi kesulitan belajar

Kesulitan belajar didefenisikan oleh The United States Office of Education (USOE) yang dikutip oleh Abdurrahman (2003) adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan. 
Sedangkan menurut Sunarta (1985) kesulitan belajar adalah kesulitan yang dialami oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya, sehingga berakibat prestasi belajarnya rendah dan perubahan tingkah laku yang terjadi tidak sesuai dengan partisipasi yang diperoleh sebagaimana teman-teman kelasnya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa kesulitan belajar adalah suatu keadaan dalam proses belajar mengajar dimana peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kesulitan belajar pada peserta didik. Menurut Helex Wirawan (2009) faktor-faktor penyebab kesulitan belajar tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: faktor intern (faktor dari dalam diri anak itu sendiri) yang meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis serta faktor ekstern yang meliputi faktor sosial dan faktor non sosial.

1.      Faktor Intern
a.       Faktor fisiologis adalah faktor fisik dari peserta didik itu sendiri. Sebagai contoh sederhana adalah apabila peserta didik sakit, tentunya kemampuan peserta didik tersebut untuk menerima materi pelajaran menjadi terganggu.
b.      Faktor psikologis adalah berbagai hal yang berkenaan dengan perilaku yang dibutuhkan dalam belajar. Contoh faktor psikologis yang mempengaruhi kesulitan belajar peserta didik adalah rasa aman, motivasi, inteligensi, bakat, minat, dan sebagainya.
2.      Faktor Ekstern
a.       Faktor-faktor Sosial
Contoh faktor sosial yang mempengaruhi kesulitan belajar peserta didik adalah faktor keluarga dan masyarakat, dalam hal ini adalah interaksi dengan keluarga dan masyarakat. Seperti cara mendidik orang tua, keharmonisan hubungan dengan orang tua, kondisi sosial masyarakat dan sebagainya.
b.      Faktor-faktor non-sosial
Faktor-faktor non-sosial yang dapat menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar adalah faktor kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran, sarana prasarana yang disediakan di sekolah, dan sebagainya.

B.      Diagnosis kesulitan belajar
Diagnosis, merupakan istilah teknis (terminology) yang kita adopsi dari bidang medis. Menurut Thorndike dan Hagen (1955: 530-532), diagnosis dapat diartikan sebagai :
1.      Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang saksama mengenai gejala-gejalanya.
2.      Studi yang saksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang esensial.
3.      Keputusan yang dicapai setelah dilakukan studi secara sakasama atas gejala-gejala atau fakta tentang suatu hal.

Dilihat dari ketiga definisi di atas, diagnosis ternyata bukan hanya mengidentifikasi, tetapi juga memutuskan prediksi kemungkinan-kemungkinan untuk menyarankan cara pemecahannya.

C.      Pengertian Kesulitan Belajar
Menurut Burton (1952 : 622-624) mengidentifikasi seorang siswa kasus dapat dipandang atau dapat diduga mengalami kesulitan belajar kalau yang bersangkutan menunjukkan kegagalan tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Kegagalan belajar didefinisikan sebagai berikut :
1.      Siswa dikatakan gagal apabila dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mecapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan minimal dalam pelajaran tertentu, seperti yang telah ditetapkan oleh orang dewasa atau guru.
2.      Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi yang semestinya. Ia diramalkan akan dapat mengerjakannya atau mencapai suatu prestasi, namun ternyata tidak sesuai dengan kemampuannya.
3.      Siswa dikatakan gagal  kalau yang bersangkutan tidak dapat mewujudkan tugas-tugas perkembangan, termasuk penyersuaian sosial sesuai dengan pola organismiknya pada fase perkembangan tertentu, seperti yang berlaku bagi kelompok sosial dan usia yang bersangkutan.
4.      Siswa dikatakan gagal kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan pada tingkat pelajaran berikutnya.


          Berdasarkan pengertian diagnosis dan kesulitan belajar di atas, dapat disimpulkan diagnostic kesulitan belajar sebagai suatu proses atau upauya untuk memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan-kesulitan belajar dengan menghimpun dan mempergunakan berbagai data/informasi selengkap dan seobjektif mungkin sehingga memungkinkan untuk mengmbil kesimpulan dan keputusan serta mencari alternative kemungkinan pemecahannya.

No comments:

Post a Comment

Pengertian Memori atau Ingatan - Psikologi Pendidikan